Pendakian Lagi

269 39 8
                                    

Seperti yang Mike katakan, bahwa mereka akan berkumpul di sekolah tepat pukul delapan pagi, Farlan dan Ghunter sudah berada di dekat gerbang tepat di pos satpam sambil menunggu kedatangan Erwin, Mike dan Nanaba.

Untuk ketiga guru muda itu, pendakian ini bukanlah pendakian pertama bagi mereka, karena mereka sangat sering sekali mengunjungi gunung-gunung dan menaklukkan ketinggiannya, sungguh sebuah aktivitas yang sangat menyenangkan.

Tidak lama bagi Erwin dan kedua sahabatnya untuk sampai di pos satpam yang dekat dengan gerbang, ia juga sudah melihat Farlan dan Ghunter yang membawa carrier nya sambil melambaikan tangan pada ketiga guru muda tersebut.

Ngomong-ngomong, Mike sedang menggendong dua carrier di punggungnya, namun itu bukan apa-apa baginya, karena biasanya ia akan menggendong empat carrier sekaligus setiap ada temannya yang memang tidak kuat untuk menggendong carrier.

Ghunter dan Farlan segera menghampiri ketiga mantan gurunya tersebut, lalu Ghunter bertanya. "Pak Mike, ke gunung mana kita akan mendaki?"

"Aku sudah berusaha untuk menemukan trek yang cukup mudah, mungkin kita akan ke gunung Gassan" celetuk Mike, yang langsung di hadiahi satu pukulan keras di kepalanya oleh Erwin.

"Kamu gila? Gunung itu bahkan di juluki sebagai gunung ketiga tertinggi dari tiga gunung Dewa di provinsi kuno Dewa!" Sentak pria bermata biru laut itu.

Mike mengusap kepalanya. "Tidak apa-apa, kita semua juga akan bersantai dalam perjalanan kan? Mau itu tinggi atau tidak, aku jamin kalian akan tergila-gila dengan pemandangan yang di suguhkan oleh gunung Gassan" jelas Mike.

Erwin berdecak, ia hanya tak ingin kalau dirinya merepotkan teman-temannya, namun Nanaba tiba-tiba merangkulnya dan berucap.

"Jangan merasa jadi beban Erwin, disana kamu bisa membantuku memasak untuk teman-teman yang lain kan? Kamu juga tidak akan berdiam diri disana, jadi jangan merasa menjadi beban mereka"

Sepertinya Nanaba tahu betul apa yang kini tengah di pikirkan Erwin, namun Erwin bersyukur karena Nanaba mengetahuinya dan mengerti tentang perasaan nya.

Mike tertawa. "Kau tidak menjadi beban Erwin, sejak kapan kau jadi sungkan padaku hah? Sudahlah, ayo kita cari mobil untuk pergi ke gunung Gassan!"

Farlan mengangkat tangannya. "Pakai mobil milik ayahku saja, ia punya mobil pick up untuk kita pergi ke sana"

Mike dan Ghunter berseru.

"Kalau begitu ayo, tunggu apa lagi" ujar Mike, mereka mulai berjalan meninggalkan area sekolah, karena ternyata mobil pick up milik ayahnya Farlan sudah menunggu di depan gerbang.

Menuju ke tempat pendakian gunung gassan bukanlah waktu yang sebentar, bahkan saat malam hari tiba, mereka masih berada di atas mobil pick up dengan mata mereka yang terpejam, Farlan sendiri sudah tertidur lemas karena perjalanan mereka sangat panjang, Mike mencoba untuk mengobrol dengan Erwin yang masih membuka matanya, sementara Nanaba sudah tertidur pulas dan bersender di bahu Mike.

Ghunter tampaknya juga tertidur, ia menyandarkan punggungnya pada bagian kepala mobil.

"Win.." Mike menggoyangkan bahu Erwin, karena pria pirang yang lebih pendek darinya itu tampaknya juga sudah mengantuk saking bosan nya di perjalanan.

"Erwin.." panggil nya lagi.

Erwin berdecak dan menatap Mike dengan mata yang setengah terbuka. "Apa?" Tanyanya.

"Jangan tidur dulu, sebentar lagi kita akan sampai di tujuan" ujar pria bermata hijau jamrud tersebut, sementara Erwin hanya menepis lengan Mike yang lagi-lagi mengguncang tubuh nya.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Where stories live. Discover now