Hari Sabtu Persiapan Pesta

382 61 8
                                    

Seperti biasanya, Erwin akan berdiam diri di stand bazar selama acara, ia tak pernah bekerja sebagai panitia atau apapun itu yang menurut nya sangat merepotkan, ia hanya ingin bersantai di stand meskipun kerap kali ada guru yang menelponnya, ia hanya pura-pura tidak mendengar saja.

Seperti sekarang contohnya, handphone nya bergetar dan ada orang lain yang memanggil nya, paling meminta bantuan Erwin untuk membongkar panggung dan lain-lain, karena acara malam nanti adalah acara semacam api unggun dengan semua orang yang menari bersama pasangannya mengelilingi api tersebut, sangat menyenangkan namun menyebalkan karena mereka harus mengenakan kostum bersama pasangannya.

Jujur saja Erwin tidak mau terlihat konyol dengan kostumnya, ia juga tak yakin apakah Levi mau memakai sebuah kostum hanya untuk berdansa bersamanya?

Anak-anak muridnya masih dikamar mandi dan belum ada yang ke stand kecuali dirinya, jadi sambil menunggu murid nya, Erwin membaca buku yang dibelinya di bazar Nanaba, buku yang ditemukan oleh Levi dan untungnya dia mau memberikan buku itu pada Erwin.

Sedang asyik membaca buku nya, tiba-tiba kepalanya di jitak oleh sebuah buku tebal yang entah dari mana datangnya, namun saat Erwin mengadah dan mengalihkan pandangannya dari buku, ia bisa melihat Mike dengan buku Harry Potter di tangannya, pantas saja sakit, buku yang dipegang Mike adalah buku seri ke lima, buku paling tebal di antara buku Harry Potter yang diketahui Erwin.

"Ada apa Mike?" Tanyanya dengan suara kesal, karena Mike baru saja memukul kepalanya.

"Mana handphone mu?" Tanya Mike.

"Dikamar" jawab Erwin, sambil kembali membuka buku nya dan hendak fokus untuk membaca lagi, namun tiba-tiba handphone yang ada di saku celananya bergetar dan suara getarannya terdengar.

Ternyata Mike menelponnya karena tidak percaya dengan ucapan Erwin, dan saat itulah Mike kembali mendaratkan buku tebal itu dikepala Erwin, Erwin meringis kesakitan.

"Kalau ada yang menelpon tuh di angkat!" Sentaknya.

Sambil memegangi kepalanya yang masih terasa nyeri, Erwin berucap. "Memangnya kenapa kamu menelpon? Pasti menyuruh saya untuk ikut membereskan panggung kan?"

Mike hendak kembali mendaratkan buku itu dikepala Erwin, namun kali ini Erwin langsung menghindarinya. "Tentu saja, bantu beres-beres apa salahnya?"

"Stand tidak ada yang jaga Mike, jadi saya tidak bisa membantu" ucap Erwin kembali beralasan.

Mike langsung menunjuk pada Petra dan Eld yang sedang berjalan menuju bazar sambil asyik mengobrol.

"Lihat, kau sudah tidak bisa beralasan lagi, Erwin Smith"

Erwin menghela nafasnya, lalu ia menyimpan buku nya di atas meja. "Baiklah-baiklah, saya ikut membantu.." ucapnya.

Tepat setelah Erwin hendak pergi bersama Mike, Petra dan Eld sampai di stand.

"Pak Erwin mau kemana?" Tanya Petra.

"Saya harus membantu guru-guru membongkar panggung, jadi tolong jaga stand ya Petra, Eld.." ucapnya.

Petra dan Eld mengacungkan jempol nya.

"Serahkan pada kami" ucap Eld.

Mike merangkul bahu Erwin, namun Erwin segera melepaskan rangkulannya dan menjauh dari Mike, meskipun Mike kini adalah sahabatnya, namun tetap saja statusnya masih tetap mantan Erwin, ia tidak mau kalau Levi melihatnya dan salah paham lagi.

Mike mencibir melihat Erwin yang malah menjauh, namun tiba-tiba langkah mereka terhenti ketika seorang anak berambut pirang sebahu datang dengan sebuah kado ditangannya.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang