Museum Louvre

263 38 7
                                    

Levi menemukan bajaj yang di maksud oleh Erwin, bajaj itu sedikit unik dan juga tampak indah, atap dari bajaj itu dibiarkan terbuka supaya orang-orang dapat dengan mudah melihat pemandangan menara Eiffel.

Onyankopon berbicara pada sopir bajaj agar mengantar mereka untuk berkeliling di sekitaran menara, lalu setelah itu mereka akan pergi ke museum Louvre seperti rencana sebelumnya, tentu saja Onyankopon berbicara menggunakan bahasa Prancis yang tidak dapat di pahami Levi.

Onyankopon dan Levi duduk di kursi belakang, sementara bajaj yang mereka naiki mulai melaju dengan perlahan, niatnya supaya Levi dan Onyankopon bisa menikmati pemandangan sekitar.

Levi dapat melihat-lihat pemandangan taman yang ada disana, sementara Onyankopon tengah berbicara dengan pemilik bajaj menggunakan bahasa Prancis, jadi Levi tidak bisa bergabung dalam pembicaraan mereka, sepertinya ia benar-benar tak sabar untuk menemui kelas bahasa Prancis minggu depan.

Karena Levi tidak dapat mengerti dengan bahasa Prancis, ia langsung memotret sebuah taman dan mengirimkan fotonya pada Erwin, meminta penjelasan padanya apakah dirinya bisa memasuki taman itu atau tidak.

Namun bukannya menjawab, Erwin malah menelepon Levi menggunakan panggilan video lagi, ini sudah yang ketiga kalinya di hari ini, seperti pasangan yang benar-benar tak bisa berpisah.

"Erwin.." ucap Levi sambil tersenyum lagi.

Erwin balas tersenyum. "Ini sudah yang ketiga kalinya, tapi saya menelepon mu karena ingin menjelaskan tentang taman yang kamu kirim fotonya"

Levi mengangguk dengan bersemangat, menatap Onyankopon yang masih asyik mengobrol dengan sopir bajaj, mungkin Erwin bisa menjelaskan semua yang ada disini, mengingat pengetahuan kekasihnya itu sangatlah luas.

"Itu taman Champs de Mars, biasanya banyak wisatawan yang mengunjungi nya hanya untuk mendapati pemandangan yang indah, melihat menara Eiffel atau sekedar piknik, kamu bisa memasukinya karena itu memang kawasan untuk wisata"

Levi mengangguk paham. "Mungkin aku akan mengunjungi nya lain kali" ujar pria kecil itu, membayangkan betapa indahnya jika ia dan Erwin berpiknik di taman tersebut, apalagi di malam hari yang akan menambah kesan romantis nya.

Taman Champs de Mars sudah mereka lewati, dan Levi tersenyum lebar saat melihat banyak sekali air mancur di jalur selanjutnya yang mereka lewati.

"Erwin, aku melihat banyak air mancur, ada air mancur besaar" Seru pria kecil itu, yang malah teringat momen saat Erwin menyatakan perasaannya.

Erwin terkekeh melihat Levi yang tampaknya sangat bahagia. "Itu mungkin taman Trocadero, di taman itu, kamu bisa melihat pemandangan air mancur yang sangat besar, nama air mancur itu adalah air mancur warsawa, konon katanya, itu adalah air mancur terbesar yang ada di Paris"

Levi mengangguk paham dengan penjelasan Erwin, ia tak henti-hentinya menatap sekitaran air mancur tersebut, lalu ia menyipitkan matanya saat melihat dua patung yang terbuat dari perunggu disana, ia langsung mengarahkan kamera pada patung tersebut supaya Erwin bisa menjelaskan nya.

"Itu patung apa?" Tanya Levi.

"Itu patung Dewa Yunani dan Romawi kuno Levi, kalau saya tidak salah menebak, ada patung lain yaitu dua hewan yang terbentuk dari perunggu"

Levi mengangguk. "Kau benar, ada dua hewan.."

Bajaj mereka mulai melaju dengan cepat saat museum tujuan mereka mulai terlihat, Levi tidak mematikan sambungan teleponnya karena ia yakin kalau Erwin bisa menjelaskan apa yang ia lihat di dalam museum itu.

Lalu bajaj itu berhenti tepat di pintu masuk museum, Levi mulai bersemangat saat ia menuruni bajaj itu.

Setelah membayar nya, barulah Levi dan Onyankopon segera berjalan santai menuju museum yang amat besar itu.

Lukisan Terakhir [ ERURI ] ✔️Where stories live. Discover now