"zull... Azul! Azul"
"ngh..?" Azul membuka matanya perlahan "Ah dia terbangun" Leona menarik bahu Lupi "Ah kenapa?" Lupi terkejut "Kau tidak perlu sedekat itu untuk membangunkannya." Leona memutar bola matanya malas
"dih?"
"Azul berapa jari yang aku acungkan?" Tanya Jade mengacungkan 3 jarinya "Er... delapan?" Azul mencoba menebak "Masih shock ku rasa."
"Itu karena dia tidak memakai kacamatanya!!"
"Apa yang telah ku lakukan?" Azul memegang dahinya, masih kebingungan "Kau terlalu banyak memakai sihir kemudian Overblot" Jade menjawab pertanyaannya
"Kau terus berteriak Bwerriiikkaaannn Kekkkuaaatannmuu grahhh!! awikwok sekali" Floyd mengejek Azul
"Aku... mengamuk? aku tidak mempercayainya..." Azul masih terkejut tidak percaya "Hey tetapi aku tidak bisa menyalahkan seseorang untuk mengamuk karena rencana yang ia bangun beberapa tahun hancur" komentar Ruggie yang disetujui Lupi dan Grim "Benar, tetapi itu semua harus dihentikan, kau harus belajar dari sini"
"Kau sangat hebat untuk membuat panduan belajar ini" Lupi menunjukan kertas panduan belajar Azul dengan sedikit tersenyum samar
"...apa?"
"Kau tahu apa? kau sangat hebat membuat nilaiku lebih dari 90" Ace memuji "iya benar analisamu sangat hebat" ujar Deuce
"Hmph. Semua pujian itu tak akan berefek kepadaku" Azul memalingkan wajahnya, menutupi semburat merah diwajahnya
"Oh iya, Ini foto Pangeran Rielle yang kau minta. ada apa dengan foto ini?" Jack memberikan foto itu sambil bergidik heran "Apa ini? bukannya ini hanya foto beberapa Duyung yang berkerumun?" Tanya Leona
"Hahaha! itu membuatku ingat! ini adalah foto kunjungan sekolah kami dulu! lihat lihat! Aku dan Jade disini daaannnnn Lihat anak yang mengisap jempolnya disudut ini? yaa! ini bayi Azul" Floyd menujukkan jarinya kearah seseorang yang ia sebutkan sambil tertawa "AAHHHH Tidak! tolong jangan lihat!!" Azul menutupi fotonya saat kecil dengan kedua tangannya
"hm? sudut yang mana?" Leona mencari seseorang yang Floyd bilang "Kau berbicara tentang bayi gurita ini?!" Ruggie menatap foto itu "Dia sangat bulat" Komentar Lupi
"AAaaaaAaaa!!! tidakk"
"A.. aku mengerti perasaanmu! semua orang pasti mempunyai masalalu yang ingin dihapus! dengar semua, jangan pernah membicarakan tentang ini lagi!!" Teriak Deuce yang malah memperkeruh suasana
"Perkataanmu itu tidak membantu."
"Hiks.. ini yang terburuk! aku akan kembali ke pot gurita sekarang"
"hmm" Grim mengendus endus sekitar "Aha! aku menemukannya!" Grim mengambil batu hitam yang terdapat ditengah tengah karang dan rumput laut "Grim?"
"Mmmm! Ini enak seperti biasanya! nom nom" Grim memakan batu itu sedangkan yang lain hanya menatapnya heran "Apa rakun selalu makan sampah?" tanya Leona "Tidak semua rakun, yang bodoh saja" jawab Lupi
✦ · · · · ──── · · · · ✦
Matahari berganti bulan, Remaja bersurai ungu berjalan kearah asramanya yang sudah tiga hari ia tinggalkan, lagi lagi ia menatap bangunan ini sambil menghela nafas lega karena 'Akhirnya semua selesai.'
YOU ARE READING
Twisted Wonderland: Ephemeral
FanfictionLupian Althena, Siswa SMA yang putus sekolah yang menjalani harinya dengan bekerja disebuah kedai kafe dekat apartemennya demi menghidupi dirinya sendiri yang notabene sebatang kara. ia selalu mengira bahwa hidupnya akan terus seperti itu sampai ia...
