🐍-20) Sands Getting Hotter

169 58 1
                                    

Dimalam hari ketika bulan berada tepat ditengah, Terlihat para penduduk Scarabia terengah-engah akibat pelatihan ekstrim hari ini. Seharian ini sifat ketua asrama mereka, Kalim Al-Asim berkebalikan dengan sifat biasanya. seharian ini Kalim begitu kejam dan tak tahu ampun kepada muridnya.

"Itu saja untuk hari ini. Besok pagi, kita berbaris ke oasis timur, tempat aku akan memandumu!" Kalim berteriak.

"Apa yang terjadi pada Ketua asrama? Dulu dia tidak pernah seperti ini." Seorang pria berbicara dengan dirinya sendiri.

Aku membayangkan ketika kita menempati posisi terakhir di Spelldrive antar asrama, dan kemudian Scarabia mendapat nilai paling bawah dalam ujian... Dia pasti merasa bertanggung jawab secara pribadi. Dia mengalami perubahan suasana hati yang buruk sejak saat itu" Jelas Jamil

"Itu sih bukan perubahan suasana hati! Dia benar-benar orang yang berbeda!!" Grim menggerutu mendengar penjelasan Jamil

"Aku khawatir hanya masalah waktu sebelum para siswa mencapai batas kesabaran mereka. Aku telah melakukan apa yang ku bisa untuk memperbaiki semuanya, tetapi ini telah melampaui kemampuan ku untuk menangani sendiri." Ucap Jamil khawatir matanya terus mencuri-curi pandang kearah Lupi seakan meminta bantuan. Lupi paham betul dengan tatapan itu tetapi ia terlalu malas untuk mengikut-campuri masalah orang lain.

"Ya ampun, Nasibmu sama seperti Trey dari Heartslabyul." Grim menepuk-nepuk pundak pria itu iba. "Oh itu benar! Kalian berdua adalah Diamond in the rough!" Jamil tersenyum, seakan menemukan jawaban atas masalahnya.

"Huh?"

"Heartslabyul, Savanaclaw, dan bahkan Octavinelle... Rumor mengatakan bahwa kalian berdua adalah siswa berprestasi yang telah memecahkan masalah dengan beberapa asrama lainnya." Kepala Grim membesar mendengar pernyataan Jamil. Ia Benar-benar tipe yang dipuji sedikit langsung terbang setinggi langit.

"Itu hanya kebetu-" "Heh heh, kita pasti pernah. Bersyukurlah, untuk penyihir yang mahakuasa Grim berdiri didekatmu!" Grim memotong ucapan Lupi dengan bangganya.

"Aku membungkuk di hadapanmu, tuan. Tolong, Aku bertanya dapatkah Kau akan berbaik hati untuk membantu Scarabia juga?" Jamil dengan frontal bertanya, Membuat Grim mengeluarkan keringat. Grim juga sudah muak dengan pelatihan tak berguna ini, jadi ia ingin menolaknya.

"Pertemuan kebetulan kami di cafetaria pasti dipandu oleh tangan takdir. Tentunya kalian berdua dapat menemukan kami solusi menggunakan kecerdasan mu yang cemerlang!" Jamil memuji lagi, Berharap Grim termakan oleh pujian busuknya.

"Lupiemon, aku tau kau ingin menolaknya, ayo katakan kepadanya!" Grim berbisik kearah Lupi dengan percaya diri. Kucing abu itu sudah mengetahui sifat Lupi yang malas berkontribusi dengan masalah orang lain.

"Kau... akan membantu kami.. kan?" Jamil memegang Magicalpen-nya dan menyembunyikan nya kebelakang punggungnya. Iris Charcoal-nya menatap iri Emerald Lupi dalam, Dalam beberapa saat mata Lupi berganti warna menjadi merah pekat.

"Aku mau."

"MYAH?! Kenapa kau lakukan itu?!" Grim menarik tangan Lupi panik. Dalam sekejap Lupi memejamkan matanya kemudian maat merahnya kembali hijau seperti sediakala. Bahkan ia terkejut mengetahui apa yang ia lakukan tadi.

"Kau mau? Oh, terima kasih, Althena. Dengan masalah itu diselesaikan, mengapa kau tidak tinggal di Scarabia sebagai tamu kehormatan kami?" Jamil tersenyum puas menutupi semua kebusukannya. Kemudian Jamil menyuruh beberapa muridnya untuk membawa Lupi dan Grim ke sebuah kamar kosong.

✦ ·  ·  ·  · ──── ·  · ·  · ✦

✦ ·  ·  ·  ·  ──── ·  ·  ·  · ✦

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Twisted Wonderland: EphemeralWhere stories live. Discover now