"Tch. Kalian memotong waktu tidur siangku." Leona berkata dengan ketus.
"Ya Ampun! Sudah berapa lama Kau berbaring disana?!" Pekik Cater yang sedari tadi tidak menyadari Leona berbaring dipojok ruangan.
"Betapa kasarnya. Dia sudah seperti itu sejak orientasi dimulai." Jawab Vil.
Vil memutar matanya, kemudian berjalan kearah Leona "Biarkan aku mengingatkan Kau bahwa ini adalah subjek wajib. Kau mempertaruhkan kelulusan jika Kau gagal, jadi sebaiknya Kau menganggap ini serius."
"Aku sudah menyerahkan aplikasiku." Balas Leona santai.
"Apa?" Ucap semuanya serentak.
Trey memiringkan kepalanya bingung "Bagaimana? Dia baru saja menyerahkan daftar itu kepada kita hari ini."
"Aku membaca semuanya sementara Crowley menembak mulutnya. Aku mengirimkan lamaranku melalui kontak yang tersedia. Hak kelulusan kami bergantung pada pelatihan yang sangat penting ini, ya? Begitu rajin, aku hanya berinisiatif." Jawab Leona.
"Itu sangat cepat. Apakah Kau sudah memikirkannya sebelumnya?" Tanya Trey kembali, ragu. Leona hanya mengangguk santai merespon hal itu.
"Dapatkah aku bertanya di mana Kau melamar?" Tanya Cater kepada Leona "Aku mendaftar Lab Pertambangan dan Energi di Sunset Savanna." Jawab pria singa itu.
"Oh aku terkejut. Aku tidak tahu Kau tertarik pada geologi." Seru Rook.
"Oh, ya. Kau masih seorang pangeran. Sungguh menakjubkan bahwa Kau ingin memberikan kembali ke tanah airmu!" Cater tersenyum.
Leona yang mendengar itu hanya menyeringai "Hah! Mengembalikan? Kau salah paham."
"Apa?" Cater terdiam sebentar kemudian menatap Leona tak percaya "Jangan bilang—!"
"Aku tidak tahu seberapa membantunya, tapi... Aku tidak bisa membiarkan mereka mencap ku sebagai "Pangeran Tidak Kompeten" selamanya sekarang, bukan? Sejujurnya ini satu-satunya waktu yang bisa aku manfaatkan menjadi pangeran kedua. Aku akan membuat orang-orang itu bekerja untukku! Hahaha!" Leona tertawa puas.
"TIDAK MUNGKIN!" Cater berteriak masih tak percaya.
Leona mengangguk malas "Ya, ya. Kau sudah mendapatkan apa yang Kau inginkan, jadi enyahlah." Pria itu menguap kemudian keluar dari kerumunan itu.
Sementara Cater masih menatap pria itu terkejut, jiwa penjahat begitu melekat kepadanya "Siapa yang melakukan itu!?"
"Sebut dia kasar jika kau mau, tapi... Hanya segelintir siswa berprestasi yang memenuhi syarat untuk mendaftar ke lembaga penelitian pertambangan dan energi." Balas Trey.
Cater menghela nafas "Kami sudah bertanya-tanya tanpa hasil..."
"Sumpah, Leona dikutuk braggadocio di beberapa titik dalam hidupnya." Ucap Vil membuat Rook terkekeh "Heh. Tapi itu membuatnya unik, bukan?"
"Mari kita lihat siapa lagi yang bisa kita tanyakan..." Iris hijau Cater berkeliling kemudian berhenti dikearah pria dengan surai api-biru yang sedang menundukkan kepalanya.
Pria itu merasa dirinya diperhatikam sontak berseru "Eek...!! T-t-t maafkan aku sudah bernafas!"
"Jarang melihatmu berada di kelas secara langsung. Di mana Ortho kecil?" Tanya Cater.
Idia perlahan menjauh dari Cater "Ah, um... Yah... D-dia... Ortho sudah terdaftar di tahun pertama, jadi kami tidak memiliki kelas bersama kecuali itu sama pelajaran." Jawabnya gugup.
"Benar. Murid baru kami telah membual tentang teman sekelas humanoid untuk sementara waktu sekarang." Trey mengangguk.
"Oke... Jadi, eh... Apa Heartslabyul dan Pomefiore ekstrovert ingin bersamaku?" Tanyanya canggung.
YOU ARE READING
Twisted Wonderland: Ephemeral
FanfictionLupian Althena, Siswa SMA yang putus sekolah yang menjalani harinya dengan bekerja disebuah kedai kafe dekat apartemennya demi menghidupi dirinya sendiri yang notabene sebatang kara. ia selalu mengira bahwa hidupnya akan terus seperti itu sampai ia...
