🐉-86) Conflicting Loyalty

103 16 0
                                    

-Lupi's pov.

"Whoa?! Lantainya menghilang-!" Grim kembali berteriak panik "SESEORANG TOLONG!"

"ALTHENA! GRIM!" Suara lantang tiba-tiba saja terdengar olehku dan Grim.

Pria dengan surai perak dan iris aurora itu melompat kearah kami dengan sihirnya.

"Akan kujelaskan nanti! Kalian berdua, pegang!" Pria itu memberikan uluran tangannya.

Sementara aku hanya menatapnya tak percaya... Oh bukan waktunya untuk berfikir.

"Sekarang!" Pria itu menarik tanganku, membawa tubuhku kedalam dekapannya kemudian mulai merapalkan magical pennya.

"Untuk mereka yang pernah ku temui sebelumnya, dan untuk mereka yang akan ku temui nanti..."

"Meet in a dream."

✦ ·  ·  · ──── · ·  · ✦

Merasa sudah berpindah tempat, aku mencoba membuka mataku perlahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Merasa sudah berpindah tempat, aku mencoba membuka mataku perlahan... Tunggu- Ini dilangit?!

"AHHHH DIMANA LANTAINYA-?!" Grim berteriak dengan panik, dengan posisi kami berdua yang masih didekap oleh pria diasomnia tadi.

"Tch. Aku kehilangan kendali!" Aku bisa mendengar pria itu bergumam sendiri "Tolong pegangan dengan erat!" Serunya.

Aku bisa merasakan dia semakin mengeratkan dekapannya "Bisa kendurkan sedikit? Ini mulai pengap." Protesku.

"Kau benar-benar protes dikeadaan begini?! Bersabarlah! Jika kita terpisah di sini, siapa yang tahu kapan aku bisa kembali!?"

"AAAAHHHHHHHHH-!"

Tanahnya sudah mulai terlihat, pria perak itu sudah menyiapkan magical pen-nya untuk mendarat "Angin!"

Sebuah angin membuat kami bertiga sedikit melayang sampai kaki kami benar-benar menyentuh tanah.

"Ack... Kalian berdua baik-baik saja?"

"Lepaskan dulu peganganmu, tolong." Balasku singkat.

Pria itu tersentak sejenak kemudian melepaskan kami berdua, aku bisa melihat Grim yang langsung terjatuh ketanah akibat pusing.

Jujur saja aku juga sama, namun mana mungkin aku terlihat lemah dihadapan orang asing?

"Fwoh... Mataku masih berputar..." Keluh Grim.

"Althena, Kau tak apa? Kau sedikit pucat..." Aku reflek menggeleng sebagai jawaban.

Senyuman tipis terukir diwajahnya, kemudian menghampiriku "Santai saja. Kau tidak perlu menyembunyikannya, sini pegangan kepadaku."

Tanpa aba-aba dia langsung meraih tanganku "Uh, aku tak apa jujur..."

Akhirnya aku kembali memperhatikan sekelilingku "Tunggu, ini Diasomnia?"

Twisted Wonderland: EphemeralWhere stories live. Discover now