Lupian Althena, Siswa SMA yang putus sekolah yang menjalani harinya dengan bekerja disebuah kedai kafe dekat apartemennya demi menghidupi dirinya sendiri yang notabene sebatang kara.
ia selalu mengira bahwa hidupnya akan terus seperti itu sampai ia...
"Tes Kedua Selesai. Subjek akan menjalani pendinginan di dalam simulator."
Sebuah hologram layar terpampang didepan Idia "Tanda vital subjek A, C, dan E normal. Tingkat akumulasi blot diukur pada 68%." Ujar salah satu operator "Penyelarasan Sistem Lachesis mulai menurun. Persentase tersisa: 5, 4, 3, 2... Proses penghentian."
"Proses Cooldown Simulator selesai. Melanjutkan dengan mengangkut Subyek ke Ruang Penyembuhan."
Idia mengangguk "Terima kasih atas masalahnya. Bisakah Kau mengantar Subjek B dan D ke Ruang Simulasi setelahnya?" Ortho tersenyum mendengar itu "Baiklah!"
Idia terkekeh "Hihi. Melihat murid-murid kita yang terkenal di bawah retensi memang sangat menarik."
"Aku mengintip datanya, dan semuanya tampak sangat menarik." Ortho mengangguk "Betul betul. Lihatlah pertama Pak Riddle..." Ucap Idia kini menyalakan monitornya.
"Kecepatan aktivasi sihirnya sangat cepat untuk dikatakan. Dia jelas selangkah lebih maju dibandingkan dengan kebanyakan penyihir di kelompok usianya. Dia setara dengan olahragawan yang menjalani pendidikan berbakat sejak usia muda... Dia telah mengikuti pelatihan khusus selamanya, jadi itu harus berkontribusi pada pengembangan energi magisnya. Jika tidak, kami tidak akan melihat hasil seperti ini. Menurutku, dia lebih seperti atlet daripada elit biasa." Jelas Idia.
"Setiap kali dia merasa tidak yakin apa yang harus dilakukan, dia memilih untuk meningkatkan keluaran energi magisnya." Ortho merespon.
Idia mengangguk setuju "Dia mungkin berbakat secara ajaib, tetapi dia tidak memiliki stamina dan mentalitas. Statistiknya semua terfokus pada serangan, jadi tidak ada yang tersisa untuk pertahanan. Jika Pak Riddle ke isekai di MMORPG, dia pasti akan menjadi penyerang jarak jauh."
"Ngomong-ngomong soal pilih-pilih, hasil Azul Ashengrotto juga cukup menarik." Ucap Ortho.
Idia kini mengganti hasil tes Riddle dengan Azul dimonitornya "Apa yang kurang dari sihir Pak Azul dalam kecepatan, dia menebusnya dengan kontrol. Pak Azul adalah tipe orang yang mengamati sekelilingnya dan memberikan dukungan saat dibutuhkan. Pro: Dia tenang dan efisien. Kontra: Dia harus menunggu orang lain bergerak agar dia bisa mengulur waktu."
Idia mengangguk "Sepakat. Dia cepat pulih dari debuff mental, jadi dia support yang bagus. Dia dapat mengimbangi kurangnya variasi dengan menjadi pemikir yang cepat juga... Sihir uniknya juga sangat terspesialisasi karena membutuhkan alat sihir yang berbeda. Pak Azul bijaksana dan waspada."
"Oh, benar-benar. Pak Vil berikutnya..." Ucap Idia kepada dirinya sendiri kemudian mengecak hasil tes Vil yang membuat irisnya melebar seketika "Oh Ya ampun-! Betapa stabilnya!"
"Variasi magis, kecepatan mantera, kekuatan magis, semuanya jauh di atas rata-rata." Seru Ortho sama terkejutnya "Pelanggaran dan pertahanannya tidak terlalu bagus atau buruk. Jika aku ingat dengan benar, Pak Vil tidak mengambil kelas sihir khusus sampai mendaftar di Night Raven College Mempertimbangkan semua itu, hasil ini mencengangkan." Ujar Idia.
"Vil Schoenheit adalah tank yang sempurna!" Ujar Ortho.
"Sihir unik Pak Vil, 'Fairest One of All', juga menyebabkan debuff terus menerus... Penting untuk dicatat bahwa dia memiliki lebih banyak kekuatan magis dan dapat menahan lebih banyak pertempuran sebelum kehabisan. Aku tidak suka bekerja sama dengannya IRL... Tapi aku tidak keberatan memainkannya dalam game. Hehe!" Idia tertawa.
✦ · · · ──── · · · ✦
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
