Lupian Althena, Siswa SMA yang putus sekolah yang menjalani harinya dengan bekerja disebuah kedai kafe dekat apartemennya demi menghidupi dirinya sendiri yang notabene sebatang kara.
ia selalu mengira bahwa hidupnya akan terus seperti itu sampai ia...
Teriakan dari seorang bayi terdengar diseluruh kerajaan. Sang putri telah lahir, dan sang raja dan ratu sedang merayakan kelahiran putri mereka di istana.
Semua orang diseluruh kerajaan diundang dari keluarga kerajaan, kaya, miskin, bahkan ketiga peri diundang. Kecuali seseorang...
"Masing-masing dari kami akan menganugerahkan kepadamu sebuah anugerah!" Ucap sebuah peri berpakaian hijau, Fauna.
Kedua peri sudah meanugerahkan sang putri, diantaranya adalah kecantikan dan kepolosan.
Ketika peri Merryweather hendak memberikan anugerahnya, seseorang yang tak diundang muncul.
"Itu Maleficent!" Pekik Fauna.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Awalnya Kau memang tidak diundang!" Merryweather berseru, membuat kedua peri lainnya panik.
Maleficent menghela nafasnya mendengar itu "Sayang sekali. Izinkan aku memberikan anugerah padanya"
Dengan wajah yang suram Maleficent mengacungkan tongkat sihirnya kearah sang putri.
"Dengarkan baik-baik, kalian semua. Sang putri muda akan tumbuh dalam keanggunan dan kecantikan. Dia akan dicintai oleh semua orang. Tapi, saat matahari terbenam pada tanggal ulang tahunnya yang ke enam belas, dia akan menusuk jarinya pada poros, dan dia akan mati."
· · ─────·•.˚🦇 ꒰,,◜𖤐 ⁾· ────── · ·
- Lupi's pov
Aku bermimpi lagi, kali ini tentang seseorang yang tak diundang kesebuah pesta. Mengingatkanku kepada sesuatu... Apa, ya?
Grim bangun setelahnya "Pagi, Lupi."
Ah! Orang yang ada dimimpiku. Itu salah satu The Great Seven!
Aku kemudian langsung terburu-buru bangkit dari kasur dan bersiap-siap kesekolah. Aku harus memastikannya.
"Myah! Apa terburu-buru, Lupi?" Pekik Grim yang terkejut, kemudian ekspresinya berubah menjadi mengejek "Coba tebak... Kau tidak melakukan pekerjaan rumahmu, jadi kamu akan menyalin milik Ace, bukan?"
Si bodoh ini, jika aku tidak melakukan pekerjaan rumah aku tidak akan menyontek kepada Ace. Aku masih sayang nilai.
