Lupian Althena, Siswa SMA yang putus sekolah yang menjalani harinya dengan bekerja disebuah kedai kafe dekat apartemennya demi menghidupi dirinya sendiri yang notabene sebatang kara.
ia selalu mengira bahwa hidupnya akan terus seperti itu sampai ia...
"TUAN LILIA!" Sebek berteriak sambil memasuki kamar "Aku telah melakukan apa yang Kau minta dan mengatur lemari pakaianmu berdasarkan musim!!!"
Lilia menghela nafas "Kau tidak perlu berteriak. Aku bisa mendengarmu dengan baik."
"Maafkan perilakuku. Tuan Lilia, aku menemukan benda ini di dalam lemarimu..." Sebek meminta maaf kemudian memberikan sebuah Lithic, atau sebuah benda yang mirip kapak kepada Lilia.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ah, ku lihat Kau telah menemukan lithic magis lamaku."
Sebek berkata dengan suara lantang dengan ekspresi kagum "Artefak itu sendiri!? Lithic ini adalah pendamping setia Tuan Lilia saat dia dengan berani berjuang untuk menjadi prajurit terkuat di Briar Valley!"
"Kakekku telah memberi tahu aku kisah yang tak terhitung jumlahnya tentang keberanian Tuan Lilia. Keajaiban yang dia keluarkan melalui batu indah itu sangat kuat. Musuhnya hanya bisa gemetar dan gemetar ketakutan."
"Ah... Luar biasa. Batu ajaib yang mempesona indah dihiasi oleh hiasan perak sangat menakjubkan, untuk sedikitnya! Tidak, tunggu! Ini bukan perak... Mungkinkah "Mystium", logam langka dikatakan mengubah penampilannya tergantung pada kekuatan pengguna?" Sebek dengan kagum berkata kepada dirinya sendiri, menyanjung Lilia dan kapaknya.
Lilia tersenyum "Oh-ho, matamu bagus, Sebek."
"Memang! Aku belum pernah melihat lithic seperti kelimpahan mystium sebelumnya." Sebek mengangguk.
"Tambang Briar Valley sangat berlimpah dengan mystium dan logam langka lainnya saat aku masih kecil lebih muda. Kami menggunakannya secara bebas." Balas Lilia sambil melihat Lithic itu.
"Oh, untuk berpikir bahwa aku akan diberkati melihat dan pegang senjata legendaris dari atas menutup! Aku sangat berterima kasih!" Sebek dengan lantang berbicara.
Sementara Silver yang sedari tadi mendengar mereka hanya dengan canggung menegur Lilia "A-ayah, bukankah itu... K-kau sering menggunakan itu untuk memotong kayu bakar, bukan?"
Sebek terkejut "Kayu bakar matamu! Ini senjata legendaris!"
Lilia mengangguk "Oh, ya! Itu benar."
"APA!? APAKAH KAU SERIUS!?"
"Itu familiar dan sangat mudah digunakan." Jawab Lilia tersenyum tanpa dosa kearah Sebek.
"Aku selalu berpikir itu terlalu mewah dibandingkan dengan gergaji dan kapak biasa, tapi... Aku tidak tahu itu signifikan secara historis." Balas Silver.
"Dimana akal sehatmu!? Ini sama sekali tidak terlihat seperti alat rumah tangga, bukan!?" Pekik Sebek tak percaya.
Lilia hanya tertawa "Hahaha! Aku merasa agak kesepian untuk membuatnya dekoratif, jadi Aku menggunakannya setiap hari."
"Aku akan membawanya. Aku pernah mendengar bahwa musim dingin bisa sangat keras di pegunungan Red Dragon." Lilia kemudian memasukkan Lithic itu kedalam tasnya.
