🐍-21) Escape Planning

178 51 5
                                    

Suara pintu yang dikunci dari luar terdengar jelas oleh Grim dan Lupi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara pintu yang dikunci dari luar terdengar jelas oleh Grim dan Lupi. Grim terus menguping percakapan kedua orang yang mengunci pintu ruangan itu untuk pergi. Setelah merasa bahwa mereka benar-benar sudah pergi dari situ. Grim menyeringai "Heh, Aku mempunyai benda yang sempurna untuk pergi dari sini!" Ucap Grim dengan mata yang berbinar.

Lupi hanya menatap rakun abu itu dengan tatapan bingung "Perkenalkan! Tiket kita untuk menuju kebebasan!!!" Grim mengacungkan benda itu dengan bangga. "Sendok?" tanya Lupi. "Kita bisa menggunakan benda ini untuk menggali lantai, satu sendok setiap kali!!"

Lupi melirik sendok itu ragu "Menggunakan cara ini hanya membuang banyak energi, Lagipula ini sendok es krim jadi energi yang dikeluarkan dua kali lipat. Kau yakin?"

"Mereka biasa memanggilku Grim si Penggali di rumah. Serahkan ini padaku saat kau mengamati kalau ada seseorang yang masuk!!" Perintah Grim. Lupi hanya mengangguk dan berdiri dibelakang pintu untuk mengawasi.

Semalaman mereka hanya menggali sebuah lubang dengan sendok es krim, Lupi dan Grim bertukar tempat beberapa jam sekali sampai pagi tiba.

Grim mendengar seseorang berjalan kearah ruangannya "Keluar, kalian berdua! Saatnya latihan pagi. Ayo Berbaris ke oasis lagi!" Ucap mereka kasar.

✦ ·  ·  ·  · ──── ·  · ·  · ✦

Mereka kembali datang ke oasis ini, setelah berjalan cukup jauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka kembali datang ke oasis ini, setelah berjalan cukup jauh. "Hah.. hah... Kalim berikan aku air!" Grim terengah-engah meminta air ke Kalim, berharap ia berubah menjadi mode cerianya kembali. "Siapa kau berani berbicara seperti itu denganku?!" Kalim membentak. "Aku bukan pelayan. Jika Kau ingin air, ambil sendiri dari oasis!!"

"Maksudmu yang itu? Yang kering?" Lupi menunjuk satu satunya Oasis yang berada didekat mereka "Ya ampun, apa yang terjadi dengan ketua asrama?!" Salah satu siswa bersurai hijau menggerutu.

"Jangan khawatir, aku sudah mempersiapkan hal ini. Ambil ini" Jamil memberikan beberapa botol air kepada para murid.

"Jamil... aku.. aku tak bisa melewatkan hari seperti itu lagi."

Twisted Wonderland: EphemeralWhere stories live. Discover now