Part 02 [ 2 ]

104 18 1
                                    

Suara panggilan masuk terdengar dari ponsel Hamish. Disana tertera nama sang Mama, MyWorld.

Segera Hamis memasang Earphone di telinga nya.

"Assalamu'alaikum, Ma," Sapa Hamish terlebih dahulu.

"Wa'alaikumussalam Nak, kamu udah bangun? Udah makan? Lagi dimana sekarang?" Tanya Aicha dari sebrang telpon.

"Udah Ma, aku udah bangun kalo aku belum bangun mana bisa aku angkat telepon Mama, belum Ma Hamish belum makan, ini..." Ucapan Hamish terpotong karna sang Mama.

"Lho gimana Nak, kenapa belum makan? Kamu itu suka banget makan telat, nanti kalo sakit gimana? Siapa yang bakal ngerawat kamu kalo kamu sakit? Mama kan jauh dari kamu Nak, jangan sakit Nak, Mama khawatir sama kamu," Omel Aicha kepada Hamish.

Ibu mana yang tidak khawatir saat anaknya sakit, itulah yang dirasakan Aicha jika Hamish sakit.

Aicha berada di Belanda sedangkan Hamish berada di London.

"Mama Sayang, ini Hamish lagi on the way ke cafe buat makan. Hamish mau makan bareng sama..." Ucap Hamish kembali terpotong oleh sautan dari sebrang telepon.

"Sama siapa? Pacar ya? Iya Hamish? Kenalin sama Mama dong, mama mau kenalan," Jawab Aicha penasaran siapa pendamping anaknya ini.

"Bukan Ma, tapi sama Jeno dan Jeremy." Jawab Hamish.

Apa ini saatnya Hamish mengenalkan Clara kepada sang Mama? Sedangkan dari sebrang telepon Mama hanya membalas dengan decakan kesal.

"Ma, kalau misal suatu saat Hamish ngenalin Mama sama seorang gadis, apa Mama akan menerima dia dengan baik?" Tanya Hamish kepada Mamanya.

"Pasti Sayang, apapun pilihan mu akan Mama dukung Nak. Kalo dia terbaik buat kamu, Mama pasti merestui hubungan kalian. Tapi, jika dia tidak baik untukmu, maaf Mama tidak akan merestui hubungan kalian. Tidak ada ibu di dunia ini yang rela anaknya tersakiti oleh cinta." Jelas Aicha atas pertanyaan Hamish.

"Emang Hamish udah punya?" Tanya Aicha.

"Ah itu..., Ma aku lagi dijalan nggak baik kalo lagi mengemudi sambil bermain ponsel," Ucap Hamish mengalihkan pertanyaan sang Mama.

"Kebiasaan kamu kalo ditanya tentang pacar selalu mengalihkan pembicaraan." ucap Aicha sambil menghela nafas nya pelan.

"Yaudah, hati-hati mengemudinya jangan arogan. Mama tutup ya Nak, Wassalamualaikum." Ucap Aicha mengakhiri obrolan mereka berdua.

"Iya, Waalaikumussalam Ma." Ucap Hamish mengakhiri panggilan dari Mamanya.

Aicha menaruh harapan besar kepada Hamish, supaya dia cepat-cepat memiliki pendamping hidup. Karna bagi Aicha umur yang hampir memasuki angka enam puluh lima tahun bukanlah umur yang muda lagi. Ia takut ketika ia telah tiada Hamish tidak punya sandaran untuk meluangkan keluh kesahnya.

Mobil Ferrari merah Hamish berhenti di Zoe's Cafe. Zoe's Cafe termasuk Cafe terlaris di London.

Selain tempatnya yang luas, makanan nya pun enak dengan harga terjangkau serta tempat nya yang instagramable.

Hamish melihat kedua teman nya memilih tempat outdor, kemudian ia berjalan menuju ke meja dimana teman nya berada.

Ketika sampai ditempat, Hamish langsung duduk dibangku yang telah tersedia disana.

"Lama amat lo!" Ucap Jeremy kesal.

"Macet tadi," Jawab Hamish santai sembari duduk di sebrang Jeremy.

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now