Part 41

27 7 1
                                    

Kicauan burung di pagi hari. Matahari mulai menyorot di bagian London membuat semua makhluk terbangun dari tidurnya untuk memulai aktivitas hari ini.

Aleena menggeliat. Ia tersadar saat dirinya masih mengenakan mukena dan ketiduran diatas sajadah. Tadi, ia habis shalat tahajud dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an sambil menunggu waktu subuh lalu menunaikan shalat subuh dan tak sadar jika ia ketiduran.

Aleena segera melepas mukena nya. Jam menunjukkan pukul 07:00 pagi. Aleena melirik ke arah tempat tidur. Ternyata sudah kosong. Terdengar percikan air dari dalam kamar mandi. Seperti nya Olive sedang mandi.

Sambil menunggu Olive, Aleena keluar dari kamar nya. Melihat Alicia yang sedang menikmati sarapannya. Sedangkan Alana sedang menyeduh teh hijau.

"Selamat pagi, princess nya aunty Zoe." sapa Aleena duduk di hadapan Alicia.

"Selamat pagi juga aunty Zoe!"sahut Alicia lalu ia melanjutkan sarapannya.

Sudah satu minggu setelah berkuda, tepat saat Aleena, Sofia dan Alicia sampai di apartement, mereka terkejut dengan penampilan Alana yang sangat berantakan dan aneh. Hingga kini, baik Alana maupun Aleena tidak saling tegur. Entahlah, Aleena tidak mau mengikut campuri urusan Alana. Dan Alana juga enggan untuk sekedar basa-basi kepada Aleena.

"Hari ini mau berangkat bareng aunty Zoe dan aunty Olive?" tanya Aleena.

"Tidak perlu. Alicia akan berangkat bersamaku." sahut Alana menyelak.

"Ya sudah." ucap Aleena seadanya.

"Zoe, gue udah siap. Lo mandi sana." ucap Olive menghampiri mereka bertiga.

"Alicia, aunty Zoe tinggal mandi dulu ya sayang." ucap Aleena pada Alicia.

"Iya aunty." Sahut Alicia.

Setelah memastikan Aleena masuk ke dalam kamar nya, Olive mendekati Alana.

"Jangan coba-coba buat Zoe nggak nyaman. Gue liat lo bikin rencana bodoh aneh lo lagi, bukan hanya rambut lo yang gue buat hancur. Tapi, nyawa lo juga sekalian." bisik Olive membuat Alana dengan sengaja membanting sendok yang ia pakai untuk mengaduk teh hijau nya. Menatap tajam Olive yang sedang menyeringai.

Setelah mengucapkan itu, Olive bergabung dengan Alicia. Ia memakan roti selai kacang sambil menunggu Aleena selesai mandi.

Hari ini mereka ada jam kuliah pukul 10:00 pagi. Setelah itu, mereka akan mengecek kondisi di Zoe's Cafe.

***

Sedangkan di kediaman Hamish, ia akan terbang ke Madrid untuk pertandingan dari klub nya bersama tim nya.

Hamish sudah siap dengan pakaian olahraga dari klub nya. Sebelum itu, ia akan menelpon Aleena. Hanya sekedar memberitahu bahwa dirinya akan pergi.

"Assalamu'alaikum, Hamish... Ada apa telepon?" sapa Aleena saat telepon mereka terhubung.

"Wa'alaikumussalam, hari ini aku akan berangkat ke Madrid. Kita tidak bisa bertemu untuk beberapa hari. Aku rindu kamu, Leena."

"Astaghfirullah, Hamish! Kau ini, ada-ada saja."

"Ayolah, kau juga pasti sudah merindukan ku lagi bukan?"

"Tanpa aku jawab pun kau sudah tau jawabannya apa."

"Kau kan selalu rindu padaku. Begitupun sebaliknya. Hm, hari ini kau ada jam kuliah, bukan? Ingat, kau hanya boleh pergi bersama Olive."

"Iya, ini aku lagi di jalan bersama Olive."

"Benarkah? Bisa tolong berikan ponselmu pada Olive? Aku ingin berbicara dengan nya."

"Ya, ada apa mas bro?"

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now