Part 52

13 5 3
                                    

Siapa yang kangen Hamish & Aleena?

Absen kalian dari kota mana ni?

Sehat semua???

Happy Reading
.
.
.

ST. THOMAS' HOSPITAL.

Andreas menatap kaca yang menjadi pembatas antara dirinya dan istrinya, Alana Zoe Xynerva. Perempuan cantik, anggun, pintar dalam bidang akademik, sopan dan santun. Tapi siapa sangka? Perempuan yang Andreas puji, kini telah menjadi monster mengerikan. Di butakan dengan rasa iri dalam hatinya, menjadikan Alana monster yang mengerikan. Tidak pandang bulu, walaupun yang akan Alana singkirkan adalah, Aleena Zoe Xynerva. Saudara angkatnya.

"Siapa yang membuatmu seperti ini sayang, bagaimana aku mengatakan kepada Alicia." Suara lirih terlontar dari mulutnya.

"Apa yang Alana alami sekarang, merupakan balasan yang telah ia lakukan." Suara tegas masuk dalam indera pendengaran Andreas.

Andreas menolehkan kepalanya, Andreas melihat Olive, selaku sahabat baiknya Aleena. Andreas mengerutkan alisnya bingung. Batinnya bertanya-tanya maksud dari perkataan Olive.

"Yang terlihat baik belum tentu baik." Olive dengan pandangan lurus mengarah ke Alana yang berbaring di balik kaca.

"Apa maksud perkataanmu?" Andreas bertanya kepada Olive.

Olive yang mendengar pertanyaan Andreas, menolehkan kepalanya. Menatap netra Andreas yang tampak bingung. Senyum sinis tipis tersungging di bibirnya.

Olive menyerahkan dokumen yang ia bawa. Memberikannya kepada Andreas, "kau akan mengerti ucapanku ketika membaca dokumen ini."

Andreas menatap dokumen yang bersampul cokelat. Menatap dokumen tersebut dengan tatapan bingung. Apa hubungan dokumen ini dengan istrinya? Batin Andreas.

Olive meninggalkan Andreas yang sedang berperang dalam kebingungan. Sebelum meninggalkan Andreas, Olive berhenti, "kau ingin tahu siapa pelaku penembakan istrimu itu?"

"Layana Olive De Zucca." Setelah menyebut namanya, Olive berlalu meninggalkan Andreas.

Andreas yang mendengar ucapan Olive terkejut akan fakta pelaku penembakan istrinya.

"De Zucca?" Andreas berucap lirih.

"Apa yang di lakukan Alana, hingga ia harus berurusan dengan keluarga De Zucca?" Tanya Andreas bingung.

***

Amsterdam Airways RQ-223.

"Leena."

"Hamish."

Aleena dan Hamish saling memanggil satu sama lain secara bersamaan. Baik Aleena maupun Hamish terdiam untuk sesaat.

"Kau duluan saja." Aleena membuka suara, menghentikan keheningan yang menyelimuti mereka berdua.

"Tidak, kau saja duluan. Sepertinya ada hal penting yang ingin kau sampaikan." Hamish mejawab pertanyaan Aleena.

Aleena menghela napasnya, "apa bisa di batalkan kepergian kita ke Belanda?"

"Apa yang kau bicarakan? Sebentar lagi pesawat akan landing, jika memang kau tidak berkenan kau bisa menolaknya sebelum kita berangkat."

"Maaf, aku hanya khawatir tentang keadaan kak Alana dan juga Alicia." Suara Aleena mulai bergetar.

Hamish menatap Aleena, "Leena, look at me." Ucap Hamish.

Twenty Two From LondonOù les histoires vivent. Découvrez maintenant