part 56

14 4 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Dengan perasaan cemas yang bergemuruh di hatinya, Andrew mengikuti mobil Andreas menuju Rumah Sakit dimana Alana di rawat.

Penantian yang telah lama Andrew nantikan akhirnya membuahkan hasil. Anak perempuan yang telah lama hilang dari jangkauannya sebentar lagi akan kembali kepadanya. Namun, bukan keadaan yang seperti ini yang Andrew harapkan. Bertemu dengan puterinya dengan keadaan sang puteri koma? Ya Tuhan, selamatkan anakku. Batin Andrew.

"Andrew." Maria mengusap lengan Andrew lembut. Berusaha menyalurkan ketenangan melalui usapan lembutnya.

Andrew yang mendapat usapan dari sang istri perlahan mendapatkan ketenangan.

"Maria, puteriku..." Suara berat Andrew yang berusaha menahan tangisannya.

"Kita serahkan semuanya kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu membantu keadaan puteri kita."

Ucapan Maria membuat dada Andrew berdesir. Air mata yang selama ini Andrew tahan kini mengalir di pipinya.

"Maria, terima kasih dan maaf."

Hanya kata terima kasih yang bisa mewakili semua perbuatan yang telah Maria lakukan untuk keluarganya. Dan kata maaf, untuk ucapan yang sering terlontar dari bibir Alex. Maria, perempuan hebat yang hadir dalam hidup Andrew.

"Menangislah, Andrew. Seorang laki-laki menangis bukan berarti dia lemah, dia hanya berusaha memendam emosi yang ada di hatinya."

"Terima kasih, Maria. Semoga Tuhan memberkatimu selalu."

"Sama-sama, semoga keluarga kita selalu di berkati."

Maria memeluk lengan Andrew, sedangkan Andrew menumpukan dagunya di kepala Maria. "Tuhan, terima kasih telah mengirimkan Maria dalam hidupku." Batin Andrew.

***

"Elzam." Aleena memanggil Elzam yang sedang asik memetik bunga matahari.

Elzam yang mendengar panggilan dari Aleena segera menghampiri Aleena yang duduk di bangku taman.

"Ya aunty Aleena?" Sahut Elzam.

"Boleh aunty tanya suatu hal?" Tanya Aleena kepada Elzam. Pasalnya hati Aleena penasaran dengan sosok Zaina.

"Boleh banget aunty! Apa yang mau aunty tahu? Nanti Elzam kasih tahu semua, tanpa kelewatan sedikitpun." Elzam membalas pertanyaan Aleena dengan girang.

Aleena tertawa melihat tingkah Elzam. Melihat tingkah Elzam, Aleena jadi rindu kepada kedua princessnya.

"Aunty Zaina tuh siapa, sayang?" Tanya Aleena penasaran.

"Aunty Zaina?" Elzam mengulang pertanyaan Aleena. Kemudian ia menepuk dagunya pelan seperti orang sedang berpikir keras.

Aleena menunggu jawaban dari Elzam, Aleena harap apa yang ia pikirkan tidak benar.

"Waktu itu... Elzam pernah dengar, Daddy bilang kalau aunty Zaina pacarnya paman Hamish. Tapi Elzam juga bingung aunty, soalnya pacarnya paman Hamish banyak."

Jawaban yang terlontar dari mulut Elzam membuat Aleena terdiam membisu. Teriakan Elzam membuyarkan lamunan Aleena.

"Anak nakal!" Ucap Aicha sembari menjewer telinga Elzam pelan.

"Aduh.... Nenek sakit dong telinga Elzam. Kalau putus bagaimana?" Ucap Elzam sembari mengusap telinganya yang memerah.

"Kalau putus tinggal di ganti telinga macan." Sahut Aicha seadanya.

Twenty Two From LondonTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon