Part 37

31 6 2
                                    

"Alana bukan saudara kandung lo, Zoe."

"Alana Harisson." Ucap Olive tegas.

Ucapan Olive terngiang-ngiang di otak Aleena. Kejutan apa lagi ini ya Allah? Mengapa dirinya dan Alana ternyata bukan saudara kandung?

"Aunty Zoe!" Seru Alicia menyadarkan Aleena dari lamunan nya.

"Iya sayang, ada apa?" Tanya Aleena.

"Aunty Zoe bisa tolong bantu aku tugas mewarnai? Besok harus di kumpulkan." jawab Alicia sambil membuka buku tugas nya di lantai beralaskan karpet.

Kini mereka berada di dalam kamar. Alana yang belum pulang dan Olive izin keluar sebentar. Aleena dan Alicia mulai mengerjakan tugas mewarnai milik Alicia.

"Aunty Zoe," Panggil Alicia pelan.

"Kenapa sayang?" Sahut Aleena yang sedang menyiapkan meja belajar lipat miliknya.

"Alicia sayang aunty Zoe. Janji ya, aunty Zoe jangan tinggalin Alicia lagi."

Aleena yang melihat wajah sendu Alicia pun langsung merengkuh tubuh mungil Alicia. Sambil mengusap lembut rambut milik Alicia.

"Aunty Zoe juga sayang banget sama Alicia. Jangan sedih sayang, aunty Zoe nggak kemana-mana."

Alicia mendongak sambil menjulurkan jari kelingking nya ke hadapan Aleena, "promise?" ucap nya membuat Aleena tersenyum manis

"Promise, sayang nya aunty." ucap Aleena mengaitkan kelingking milik nya dengan kelingking milik Alicia. Lalu mengecup lama kening Alicia.

***

Olive sedang berada di minimarket. Ia akan membeli beberapa snack untuk menemani dirinya yang akan maraton menonton drakor.

Sambil mendorong troli belanjaan, Olive menelisik di rak-rak yang berisi jenis snack.

"Ah, dapat!" Seru nya sambil melompat karena letak snack nya berada di paling atas, namun kaki Olive tersandung dan untung nya dirinya tidak sampai terjatuh karena ada seseorang yang menahannya.

"Thanks. Kalo nggak ada lo, gue pasti udah nyium lantai," Ucap Olive pada seseorang itu.

Orang itu membuka kacamata miliknya. Menelisik penampilan yang ada di hadapan nya kini dari atas hingga bawah membuat Olive tidak nyaman.

Baru saja Olive ingin meninggalkan orang tidak jelas tersebut, tangan nya di tahan. Olive pun menaikkan sebelah alisnya.

"Lo nggak kenal gue?" Tanya orang itu pada Olive.

"Kita pernah kenalan? Perasaan gue nggak pernah kenalan sama orang kayak lo deh." Sahut Olive.

Orang itu pun langsung menyentil kening Olive membuat Olive meringis.

"Awsh,"

"Ternyata lo yang beneran gila, bukan gue." Ucap orang itu membuat Olive naik darah.

"Apa lo bilang? Gue gila? Denger ya! Gue manusia normal.Wait, gue inget sekarang. Lo, cowok gila yang kabur kan? Oh, Tuhan...,"

"Gue normal, bodoh! Yang gila itu elo, bukan gue."

"Jelas-jelas lo yang dikejar-kejar perawat mana pake baju pasien. Ini lo kabur kan pasti? Baju siapa yang lo colong, hah? Ngaku lo! Gue panggil security ya!" Ucap Olive yang bersiap untuk menghampiri security, namun Jeremy menahan nya lagi.

Ya, cowok tersebut adalah Jeremy. Cowok yang nabrak Olive memakai baju pasien dan dikejar-kejar perawat di taman waktu itu.

"Jangan macem-macem lo," Ujar Jeremy.

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now