Part 39

59 22 39
                                    

Setelah memastikan Alicia dan Sofia yang sudah siap, kini mereka bertiga keluar dari unit apartement Aleena menuju basement tempat dimana mobil milik Aleena berada.

Setelah sampai di basement, mereka langsung masuk kedalam mobil Aleena. Sofia dan Alicia sudah kembali berbaikan. Mereka duduk di kursi belakang, sedangkan Aleena mulai menjalankan mobil nya menuju Zoe's Cafe.

Sepanjang jalan, baik Alicia dan Sofia berceloteh ria. Dari yang saling cerita film kartun favorit masing-masing, boneka kesayangan dan lain-lain. Aleena melirik mereka dari kaca sambil membayangkan dirinya yang akan menjadi seorang ibu nanti nya. Ah, aku mikir apa sih? Lagipula aku memiliki anak dari siapa? Menikah saja belum, batin Aleena lalu ia kembali fokus menyetir.

Setelah hampir setengah jam di perjalanan, akhirnya mereka sampai di Zoe's Cafe.

"Nah, ayo kita turun." ucap Aleena kepada Alicia dan Sofia.

"Kok kita ke Cafe? Bukannya aunty bilang kita mau ke rumah aunty Olive?" tanya Alicia.

"Hm, nanti kita di jemput buat ke tempat kuda nya. Jadi, ayo kita turun sebentar ya princess-princess nya aunty Zoe." Ucap Aleena.

"Hm, baiklah." sahut Alicia lalu mereka bertiga turun dari mobil Aleena kemudian masuk ke dalam Zoe's Cafe.

Di dalam sana, Caroline menyambut nya.

"Hai, Zoe. Akhirnya kau kembali lagi. Bagaimana di sana? Kau baik-baik saja kan?" tanya Carol sambil memeluk Aleena.

"Alhamdulillah, aku baik-baik saja disana Carol. Kamu di sini baik-baik juga kan?"

"Ya, seperti yang sudah kamu ketahui. Tapi, beberapa hari ini aman kok. Kamu tenang aja ya." ucap Carol lalu mengalihkan pandangan nya ke arah Alicia dan Sofia.

"Hai, kalian mau ice cream?" tanya Carol pada Alicia dan Sofia.

"Mau aunty!" sahut mereka berbarengan.

"Oke, kalian tunggu disini ya. Aunty akan ambil kan ice cream untuk kalian. Zoe, aku tinggal ke dapur dulu ya." ucap Carol.

"Iya, Carol."

"Kau mau minum atau makan apa? Biar aku ambil kan sekalian." tanya Carol.

"Hm, vanilla latte aja Carol." sahut Aleena.

"Baiklah, pesanan kalian segera meluncur." ucap Carol lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

***

Sedangkan di lain tempat, Hamish sudah siap untuk menjemput Aleena dan kedua keponakan nya di Zoe Café.

"Ya, Ziy? Ada apa lo tumben telepon gue? Kangen?" ucap Jeremy di seberang telepon.

"Mana ada gue kangen sama lo Jer." sahut Hamish.

"Terus ada apa gerangan telepon gue tiba-tiba?"

"Cariin tempat sewa kuda."

Mendadak di sebrang sana, Jeremy mengerem mendadak. Hamish minta cariin tempat sewa kuda? Untuk apa?

"Lo nggak salah, Ziy? Maksud gue lo mau beralih jadi atlet kuda?"

"Bukan bodoh. Pokoknya cariin tempat sewa kuda. Terutama kuda nya harus kuda poni. Cari sampe ketemu. Satu jam lagi gue tunggu."

Panggilan terputus. Hamish memutuskan hubungan telponnya terhadap Jeremy yang sama sekali banyak bicara. Padahal tinggal cari saja, apa begitu repot? Tidak kan?

Sedangkan Jeremy mendengus kesal. Bisa-bisa nya Hamish memutuskan telpon nya sepihak. Dan untuk apa Hamish menyuruh dirinya mencarikan tempat sewa kuda? Terlebih kuda nya harus kuda poni?

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now