Part 45

24 5 0
                                    

Setelah berbincang di ruangan Jeremy, akhirnya Hamish dan Aleena memutuskan untuk pulang. Olive dan Romeo sudah terlebih dahulu izin untuk pulang setelah memperkenalkan Romeo adalah tunangan Olive dan Romeo pun berterima kasih kepada Jeremy karena sudah menolong Olive.

Dalam perjalanan menuju apartement Aleena, Hamish menyetel radio di dalam mobil nya. Terputar lagu You Belong With Me dari Taylor Swift.

"Kau suka lagu ini, Hamish?" tanya Aleena.

"Hm, biasa saja. Hanya enak saja di dengar di telinga." sahut Hamish.

"Oh, ya? Bagaimana kita bernyanyi bersama?" ajak Aleena.

Hamish sempat menengok ke arah Aleena, melemparkan senyuman nya lalu.

"Boleh,"

"Satu, dua, tiga."

"If you could see that I'm the one who understands you
Been here all along, so why can't you see?
You belong with me, you belong with me"

Lalu mereka tertawa bersama, Hamish dengan reflek mengusap kepala Aleena yang tertutup dengan pashmina.

***

Romeo mengajak Olive ke restaurant. Melepas rindu setelah beberapa bulan mereka tak bertemu.

"Jadi, mengapa kau bisa diselamatkan oleh Jeremy? Apakah ada musuh yang mengganggu mu, honey?" tanya Romeo.

"Alana. Kita harus bertindak cepat, sayang. Karena nyatanya Alana tidak kapok atas apa yang telah aku perbuat kemarin dengan cara menyekapnya dan memotong rambut nya seperti orang gila. Alana masih terobsesi untuk melenyapkan Aleena dari dunia ini, Romeo. Dan aku nggak akan biarin itu semua terjadi. Kamu tau kan Aleena sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri?"

"Baiklah, kita bicarakan nanti dirumah ku. Disini tidak aman."

"Hm, bagaimana disana? Kamu sama daddy ku berhasil kan?"

"Ya, misi kami berhasil dan semua penyelendup ilegal sudah diringkus polisi."

"Oh, syukur lah... Aku kangen banget sama kamu honey. Selama kamu di Italy, aku kesepian. Hari-hari ku tanpa mu terasa hampa, sayang."

"Iya, sayang. Aku juga kesana karena tugas yang sudah seharusnya aku kerjakan. Sekarang, kamu boleh sepuasnya mengambil waktu ku untuk melepas rindu."

"Hm, tapi aku harus kembali ke apartement Aleena. Aku takut, Alana akan bertindak sendiri. Aku nggak bisa bayangin kalau Aleena mati di tangan kakak angkat nya honey. Hatiku tidak akan tenang."

"Sayang, tenang lah. Alana nggak bakal gegabah secepat ini. Yang ia incar sekarang kan kamu karena kamu selamat dari orang suruhannya," ucap Romeo sambil memeluk Olive. Menenangkan Olive yang sudah terisak.

"Tapi, tetep aja aku takut."

"Udah, jangan nangis dong. Princess nya Romeo harus tersenyum terus. Kalau nangis, nanti nggak bisa jagain Aleena dong."

"Hm, makasih kamu udah pilih aku sebagai tunangan mu. Aku sayang banget sama kamu juga Aleena. Kalian orang-orang setelah keluarga ku yang aku sayangi melebihi diriku sendiri."

"Iya sayang, udah dong jangan sedih terus. Mana Olive ku yang selalu ceria, hm?" ucap Romeo menjawil hidung mancung Olive.

"Aku lapar. Dari kemarin aku belum makan. Makan si, tapi tidak selera." ucap Olive dengan raut wajah yang memelas.

"Kamu ini kebiasaan telat makan terus. Yasudah makan lah, atau kamu ingin aku suapi?" tanya Romeo.

"Ide bagus, jadi Mr.Romeo tolong suapi Mrs.Romeo ya!" Sahut Olive sambil mengedipkan mata genit nya membuat Romeo tertawa.

Twenty Two From LondonWo Geschichten leben. Entdecke jetzt