Part 06

67 17 4
                                    

Aleena bangun dari jongkoknya. Matanya berbinar saat ia melihat siapa yang kini ada di hadapannya.

"Kamu,"Ucapan Aleena terpotong oleh suara kasir yang sudah memanggilnya.

Aleena segera menaruh satu per satu belanjaannya di meja kasir. Setelah itu, kasir pun menscan semua belanjaan Aleena.

"Total semua £20." Ucap sang kasir.

Aleena segera mengeluarkan dompetnya yang berada di dalam tas. Aleena mengubek isi tasnya. Damn it! Dompetnya tertinggal di dalam mobil.

"Hei! Bisa cepat sedikit tidak? Kalau tidak punya uang, tidak usah belanja." Seru ibu-ibu yang mengantri di belakang sana.

"Hm, maaf, dompet saya sepertinya ketinggalan di mobil. Bisa saya ambil dulu?" Tanya Aleena.

"Sekalian sama ini aja," Ucap laki-laki yang ternyata Hamish Ziyev.

Sontak, Aleena merasa tidak enak. Sedangkan karyawan kasirnya menatap genit ke arah Hamish.

Kasir pun segera menscan barang belanjaan Hamish.

"Total semua £26," ucap kasir. Lalu, Hamish mengeluarkan black card nya.

"Sekalian aku boleh minta foto bareng? Tolong fotoin ku bersama Hamish Ziyev ya!" Pinta kasir tersebut dengan genitnya, sambil memberikan ponsel ke Aleena.

Dengan segan, Aleena menerima ponsel kasir tersebut dan memotret mereka berdua.

"Makasih. Sering-sering belanja disini ya!" Ucap sang kasir pada Hamish dengan girang, sedangkan Hamish hanya membalas dengan senyuman tipis.

Hamish berjalan terlebih dahulu, sedangkan Aleena mengejarnya.

"Tunggu!" Seru Aleena, membuat Hamish menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" Tanya Hamish.

"Kamu, hm... Makasih udah bayarin belanjaanku. Bagaimana sebagai gantinya kita makan siang bersama? Maksudku, aku traktir kamu sebagai tanda terima kasih. Namaku Aleena, kamu?" Tanya Aleena dengan sedikit nervous.

"Honey, kamu lama banget sih. Aku bosen nungguin kamu di mobil. Mana es krim aku?" Ucap Clara yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Ini es krimmu, tadi antre. Maaf ya sayang," Ucap Hamish sambil memberikan kantong yang berisi es krim pada Clara.

Aleena yang melihat mereka, merasakan nyeri di hatinya. Entah karena apa, Aleena merasa terkhianati. Padahal, laki-laki tersebut belum tentu benar orang di masa lalunya.

"Kamu mau foto bareng sama Hamish ya? Sini, aku fotoin kalian. Mumpung sepi, nggak ada yang liat Hamish disini. Kamu termasuk orang yang beruntung." tanya Clara pada Aleena.

"Hm, bukan. Maksud ku,"

"Sini ponselmu. Aku fotoin kalian. Mumpung lagi baik nih," Ucap Clara sambil mengulurkan tangan, meminta ponsel pada Aleena.

"Clara," Panggil Hamish.

"Iya, honey?" Jawab Clara.

"Udah hampir sore. Kita pulang yuk." Ajak Hamish.

"Loh, tapi kan kasian dia honey. Dia pasti pengen banget foto bareng kamu."

Aleena menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia jadi merasa bersalah. Kalau aja tadi ia tidak kelupaan membawa dompetnya, pasti sekarang Aleena sudah tertidur pulas di kasur empuknya.

"Lama deh, kalian." Ucap Clara menarik tangan Aleena agar mendekat ke arah Hamish.

Clara mengambil ponsel Aleena dari genggaman Aleena.

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now