Part 04

68 20 7
                                    

Hamish kini sedang mempersiapkan keperluannya yang akan dia bawa ke Dubai, untuk party di mansion teman Jeno. Hamish meminta kepada Jeremy untuk menjemputnya nanti. Setelah selesai menyiapkan keperluannya, Hamish menuju dapur untuk mengambil coca-cola dan segera berjalan menuju ruang tengah menunggu Jeremy menjemputnya.

Hamish membuka ponselnya untuk melihat new product dari brand-brand ternama. Tangannya bergerak cepat menggulir dari satu username brand ke username brand lainnya, untuk mencari produk yang akan ia beli. Sudah ada tiga brand yang dikunjungi Hamish melalui instagram, tetapi ia belum tertarik untuk membelinya. Akhirnya dia menutup ponselnya dan meletakkan di meja.

Hamish merebahkan tubuhnya santai di sofa. Pikirannya kembali tertuju pada gadis yang berada di cafe tadi pagi, yang melihatnya tanpa berkedip.

"Kok tadi dia ngeliatin gue, gitu banget ya?" Ucap Hamish heran.

Tanpa sadar Hamish memejamkan matanya. Mata indahnya kini tertutup rapat, raut wajahnya menampakkan kelelahan, akibat beban yang selama ini ia sembunyikan.

"Ada apa? Kau dimarahi ibumu ya?" Tanya gadis kecil itu kepada Hamish.

"Pergilah, Aku ingin sendiri!" Bentak Hamish mengusirnya.

Gadis itu tersenyum lalu memeluk Hamish. Ia lalu berkata,"jangan menyerah ya! Aku kehilangan semua orang di dalam hidupku, tapi Aku tidak pernah kehilangan senyumku. Bersedih sewajarnya aja. Okey?"

Hamish membuka matanya ketika mimpi itu datang lagi. Siapa gadis itu? Mengapa dia akhir-akhir ini mengganggu pikirannya?
Akhirnya Hamish menuju ke kamar mandi untuk membasuh mukanya. Ketika ia sedang membasuh muka, bel apartement berbunyi. Hamish segera mengusap mukanya menggunakan handuk dan menuju pintu untuk membukanya.

"Hi, honey." Ucap Clara dengan senyum manisnya.

"Clara? Mau apa kamu datang kesini?" Tanya Hamish setengah terkejut. Hamish kira tadi yang memencet bel apartementnya adalah Jeremy, bukan Clara.

"Lho, kok kamu gitu sih honey? Aku dateng ke sini, ya karena kangen sama kamu." Ucap Clara sembari memeluk lengan Hamish manja.

"Masuk, nanti dilihat orang." Ucap Hamis, dia tidak mau nanti foto dirinya dan Clara tersebar ke publik.

Hamish dan Clara masuk ke dalam apartement, dan berjalan menuju ruang tengah, dengan Clara yang masih memeluk lengan Hamish manja.

"Duduk dulu, aku ambilkan minum untukmu," Ucap Hamish.
Setelah itu Clara melepas pelukannya dan Hamish segera menuju dapur, untuk mengambil orange jus instan yang ada di lemari pendinginnya.

"Thank you honey." Ucap Clara kepada Hamish, dan hanya dibalas senyuman oleh Hamish. Lalu, Hamish duduk di samping Clara.

"Kamu dari rumah sengaja ke sini?" Tanya Hamish.

"Iya. Habis aku kangen banget sama kamu.Kalo kamu yang nggak bisa nemuin aku, aku yang bakal nemuin kamu." Ucap Clara sembari merebahkan kepalanya di pundak Hamish.

"Honey, kamu mau kemana? Rapi banget." Tanya Clara mendongakkan wajahnya, agar bisa melihat ketampanan Hamish.

"Ah itu..." Jawab Hamish terbata. Pasalnya dia tidak memberi tau Clara, bahwa hari ini ia akan pergi ke Dubai.

Tiba-tiba, pintu apartement terbuka, dan Jeremy muncul dengan senyuman tanpa dosa. Clara menatap mereka berdua bergantian sambil mengerutkan keningnya. Karena, bukan cuma Hamish yang menggunakan pakaian rapi, tapi Jeremy juga menggunakan pakaian rapi.

"Kamu mau pergi kemana, honey?" Tanya Clara serius kepada Hamish. Sedangkan Hamish hanya terdiam tanpa mengucapkan apapun.

"Lo berdua mau kemana, Jer?" Tanya Clara yang kini sudah mulai sedikit emosi.

Twenty Two From LondonNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ