Part 19

47 10 4
                                    

Pintu apartement terbuka. Nampak seorang wanita sedang duduk di depan televisi. Aleena menutup pintu apartemennya, menghampiri wanita itu.

"Malam kak, udah lama nunggu?" Aleena langsung menghampiri wanita itu, dan duduk di sampingnya.

"Hei, malam juga. Dari mana?"Pandangannya menelisik. Alana terlihat bingung dengan penampilan adiknya yang tidak seperti biasanya.

"Hanya jalan-jalan saja,"

"Lalu?" Alana memandang tajam pada adiknya.

"Kakak kenapa memandangku seperti itu?"

"Aku hanya bingung saja dengan pakaianmu. Kau tidak biasanya berpakaian seperti ini."

"Aku, aku hanya mencoba saja kak. Memangnya kenapa?"

"Yeah, whatever. Tapi saranku, kau lebih cantik tanpa penutup kepala itu."

Aleena terdiam. Ia bingung dengan tanggapan kakaknya yang seolah tidak menyukai ia memakai pakaian tertutup seperti ini. Bukankah mereka pernah diajarkan memakai jilbab sewaktu masih kecil? Tentu ini tidak asing kan?

"Oiya, Alicia tidak ikut?"

Aleena berusaha untuk terlihat tidak memikirkan hal tadi, ia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Aleena tidak ingin mereka berdua bertengkar hanya karna hal sepele.

"Alicia sudah tidur dikamar. Dia menunggu aunty kesayangannya lama sekali. Akhirnya ia tertidur."

"Maaf menunggu lama," Aleena mendekat,"kakak mau bicara apa? Sepertinya sangat penting sampai kakak dateng kesini?"

"Aunty Zoe," Seorang gadis kecil berambut panjang berteriak dan berlari memeluknya.

"Astaga, Cia!" Aleena berhambur memeluknya, "aunty kangen banget sama kamu,"

Mereka berdua berpelukan dengan hangat.

"Aunty Zoe cantik banget pakai ini. Bolehkah aku mencobanya?" Ucap Alicia sambil menangkupkan tangannya di pipi Aleena.

"Cia ingin mencobanya juga?" Aleena lalu berjalan menggendong keponakannya.

"Ayo kita ke kamar aunty. Kita akan menghabiskan malam ini bersama,"

Melihat itu, Alana hanya mendengus kasar. Ah, gagal lagi!

Ketika mereka sampai di kamar Aleena, Alicia langsung merebahkan tubuh gemas nya itu di kasur.

Tiba-tiba, ponsel Aleena berdering. Panggilan video call dari Hamish.

Aleena tersenyuman.

Segera Aleena menjawab panggilan video call tersebut. Dan muncullah wajah Hamish memenuhi seluruh layar ponsel Aleena.

"Hai,sedang apa?" Hamish tersenyum, "hijabnya belum di lepas?"

"Oh-em- Hai?" Aleena terlihat kikuk, "ya, aku belum lama sampai."

Alicia memperhatikan keduanya.

"Aunty Zoe telepon siapa?"

Hamish memicingkan matanya menatap gadis kecil yang sudah berada di pangkuan Aleena.

"Say Hi coba, namanya paman Hamish. Dia teman Aunty." Lalu Alicia mendekat dan menatap ponsel Aleena sambil tersenyum.

"Hai, Paman. Namaku Alicia," Sapa Alicia pada Hamish.

"Hai, gadis manis," Hamish melambaikan tangannya sambil tersenyum, "namamu cantik seperti orangnya."

"Thank you Paman Hamish. Paman juga sangat tampan," Alicia memandang lekat pada Hamish, "paman seperti pemain sepak bola yang suka papa Cia tonton di tv." Alicia berkata dengan polos. Di sebrang sana, Hamish tertawa mendengarnya.

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now