Part 33

33 5 7
                                    

Pagi hari di kota Istanbul, Turki. Hari ini adalah hari bersejarah bagi Aleena di hidupnya. Kini, Aleena telah menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Hati nya pun mulai tentram dan lega.

Setelah bersyahadat dan pamit kepada imam serta orang-orang yang menyaksikan Aleena mualaf, Aleena dan bibi nya pun segera pergi dari masjid. Namun, saat hendak melangkahkan kakinya tepat beberapa meter di depannya terdapat Hamish yang menyunggingkan senyum tipis nya.

"Hamish?" Ucap Aleena pelan, matanya berbinar dan tentunya jantung nya kembali berdetak cepat.

Hamish pun melangkahkan kakinya mendekat ke arah Aleena dan bibi nya.

"Hai," Sapa Hamish.

"Kau mengapa ada disini?" Tanya Aleena yang sedikit terkejut lantaran ia hanya memberitahu Olive, bahkan ia berharap sahabat nya itu yang akan datang. Tetapi, mengapa Hamish yang datang? Apa Aleena salah mengirim pesan? Atau Olive yang memberitahu Hamish? Ah, Olive lihat saja nanti!

"Aku sedang mencari bidadari dan sekarang aku telah menemukan nya," Sahut Hamish sedangkan Aleena bahkan Bibi Sarah melebarkan matanya saat mendengar sahutan Hamish.

Hamish yang melihat itu, langsung terkekeh pelan.

"Maksud ku, selamat untukmu Aleena, semoga selalu istiqomah dan semoga Allah memberkahi hidup baru mu." Ucap Hamish sambil tersenyum tulus dengan menatap Aleena dalam, namun hanya seperkian detik ia langsung palingkan ke arah bibi Sarah yang sejak tadi hanya terdiam menyaksikan dua orang ini.

"Assalamu'alaikum, Bibi. Perkenalkan aku Hamish, teman baik Aleena." Sapa Hamish pada bibi Sarah.

"Wa'alaikumussalam,Hamish. Oh, kau teman baiknya Aleena. Perkenalkan aku Sarah, bibi nya Aleena." Ucap Bibi Sarah sambil melirik kearah keduanya.

"Iya Bi, Hamish pernah menolong ku waktu di London." Ucap Aleena.

"Aleena juga pernah menolong ku, Bi" Ucap Hamish mengikuti Aleena.

Bibi Sarah pun menatap mereka berdua curiga dan tersenyum misterius. Sepertinya mereka cocok untuk bersama. Batin bibi Sarah memperhatikan keduanya.

"Kalau begitu, bagaimana kita berbincang bersama? Kau pasti belum pernah kerumah nya Aleena kan?" Tanya bibi Sarah pada Hamish.

"Bi---"

"Apakah boleh aku mengunjungi nya, Bi?" Tanya Hamish memotong ucapan Aleena.

"Tentu saja boleh. Kau kan teman baik nya Aleena. Kalau begitu, mari kita ke rumah Aleena bersama." Jawab bibi Sarah membuat Aleena tercengang mendengar ajakan bibi Sarah kepada Hamish untuk mengunjungi rumah nya. Sedangkan Hamish, ia tersenyum tipis.

***

Sedangkan di London, dua orang itu sedang berdecak sebal. Rencananya gagal dan itu semua gara-gara Olive yang merusaknya.

"Sudah lah kak, jangan marah-marah nggak jelas. Kita bisa buat rencana lain. Biarkan saja yang sudah tertangkap." Ucap Alex yang sudah lelah melihat Alana marah-marah sendiri.

"Bagaimana aku tidak marah? Kau lihat ini!" Ucap Alana sambil melempar beberapa lembar foto Hamish dan Aleena di depan sebuah masjid.

"Shit! Kita kecolongan, kak." Ucap Alex.

"Ya, itu karena kau yang bodoh! Sudah ku bilang kau susul Aleena kesana bukannya sibuk sama jalang itu!" Sahut Alana.

"Aku ingin kesana tapi kau tau sendiri sekarang ada daddy dan jalang itu dirumah. Aku harus berpura-pura menjadi anak baik dan menjaga saudara tiri idiot ku itu," Bela Alex tidak terima jika ia disalahkan lantaran terus bersama Clara, tapi memang benar papa dan mama tirinya itu kini sedang berada dirumah nya menjaga Jeremy.

Twenty Two From LondonWhere stories live. Discover now