24🐇

1.9K 258 87
                                    

"Yang, kamu serius ngizinin Ru Na tinggal sama kita disini?" Tanya kamu.

Setelah kejadian tadi, kamu menyuruh Ru Na untuk istirahat di kamar tamu dan sekarang ini kamu sama Suho lagi di kamar kalian berdua.

Suho mengangguk, "iya sayang, lagian kan Ru Na juga disini gak punya kenalan siapa-siapa kecuali aku. Terus aku juga ga tega kalau biarin dia di hotel sendirian yang" Suho merapikan Surai rambut yang menutupi kening kamu sambil tersenyum.

"Lagian kan Ru Na juga gak lama disini kan yang? Terus juga kamu bisa ada temen ngobrol kalau misalkan aku lagi kerja. Gapapa kan sayang?" kata Suho lagi dan kamu hanya mengangguk lalu memeluk Suho dengan erat bahkan sekarang gak tau kenapa rasanya kamu pengen nangis aja di pelukan Suho.

Entah ini cuma feeling kamu atau kamu yang terlalu takut, tapi kamu ngerasa akan ada sesuatu yang buruk selama Ru Na tinggal dengan kalian berdua. Kamu sih sebenarnya gak mau kalau harus negatif thinking kayak gini, tapi entah kenapa kamu rasanya tuh ga bisa berpikir positif sekarang. Rasanya gak enak banget.

Kamu akui, kamu sekarang takut banget kehilangan Suho. Kamu takut kalau dengan adanya Ru Na disini--arghh enggak enggak kamu gak boleh mikir aneh-aneh gini, kamu harus percaya sama Suho dan gak boleh terus terusan larut ke pikiran negatif kamu.

"Kayaknya ada yang lagi manja nih sama suaminya hehe. Kenapa sayang?" kata Suho karena kamu semakin mengeratkan pelukan kalian dan membenamkan wajah kamu di dada Suho.

Kamu menggeleng, lalu menjawab. "Gapapa. Kangen aja, biarin dulu gini ya yang. Aku lagi pengen dipeluk kamu" jawab kamu yang seolah-olah kalian itu kayak mau pisah.

"Tapi, ini yakin nih cuma peluk aja? Lagi ada bonus cium loh ini" goda Suho sambil menaik turunkan alisnya.

Kamu terkekeh lalu mengangguk, "oke. Kiss me then"

Mendengar jawaban kamu, Suho jelas langsung mencium kamu sampai-sampai kamu meremas kaos yang dipakai Suho karena saking geli nya diciumin bapak hehe.

Pangutan bibir kalian masih berlanjut, sampai akhirnya terhenti karena teriakan Yoon Jae yang melihat kamu dan Suho berciuman.

Duhh ini gimana sih Yoon Jae bisa liat kalian lagi ciuman gini? Malunya itu loh sampai ke tulang.

"Daddy... Daddy ngapain mom nya Jae?" Yoon Jae langsung berlari kearah kamu dan memeluk kamu.

Suho yang ditanya hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal lalu melihat kearah kamu sambil memberikan kode supaya kamu menjawab pertanyaan Yoon Jae barusan.

"Daddy gak ngapa-ngapain mom kok sayang. Tadi itu bibir mom digigit semut, makanya Daddy bantu sembuhin" Jawab kamu yang tentu aja udah biasa menghadapi pertanyaan seperti ini dari Yoon Jae. Soalnya ini bukan pertama kalinya Yoon Jae melihat kamu dan Suho sedang bermesraan.

Eits tapi ini bukan salah kamu loh ya, salahin noh si bapak kapas yang gak tau tempat dan situasi kalau mau mesra-mesraan.

"Gigit semut? Kasih kapul semut mom" kata Yoon Jae dengan imutnya.

"Yoon Jae kok gak jadi tidur siang? Tadi kan pas Daddy temenin Jae udah tidur nak" Suho mengalihkan pembicaraan.

"Jae tadi mimpi Dad. Makanya Jae kebangun" Yoon Jae itu bukan tipe anak yang bakalan nangis kalau misalkan bangun tidur terus gak ada mom atau Daddy nya yang nemenin dia karena kalau setiap Yoon Jae bangun tidur nih, dia pasti bakalan langsung bangun dan keluar kamar nyariin kamu atau Suho.

Dan Yoon Jae baru akan nangis kalau bangun tidur itu misalnya dia bangun tengah malam atau karena mimpinya yang mungkin menakutkan untuk dia.

"Emang Jae mimpi apa sayang?" Tanya kamu.

Kim Junmyeon As Your Life CompanionWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu