🐾 Keluarga WEi

249 22 23
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Bayi Menangis

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Hari ini bukan hari yang biasa pada kediaman keluarga Kim, Donghan tidak mengusik Daehyeon yang menyiapkan makan, Yongha dan Seokhwa tidak meributkan siapa yang menggunakan kamar mandi lebih dahulu, dan paling utama adalah Junseo tidak menjahili Yohan.

Donghan membiarkan Junseo menyimpan wajah pada sisi tubuhnya, memberi tepukan ringan pada punggungnya dengan maksud dia ingin meringankan rasa sedih yang dimiliki sang anak paling muda dan tidak biasa mengeluarkan emosinya dengan tangis.

Tidak ada yang membuka suara walau keenam anggota keluarga telah menempati bangku.

"Kau sudah merasa baik?" Daehyeon bertanya saat Junseo melepaskan peluknya dari sang Ayah

"Iya" Junseo menjawab dengan suara pelan, menerima minum yang diberikan oleh Yohan yang mendudukkan diri tidak jauh darinya

"Sebelumnya pun kau mengatakan kau baik" Seokhwa membahas situasi dimana Junseo berkeras dia yang mengantarkan peliharaan pada liang peristirahatan

"Seokhwa, kau harus menghargai Junseo kalau dia ingin memperlihatkan kesan dirinya kuat" Berkata dengan suara pelan, Donghan menegur si termuda kedua

"Kenapa Junseo harus menjadi kuat?" Yongha memperlihatkan tidak setuju mengenai ide Junseo ingin menunjukkan kesan dirinya kuat

"Benar. Dia merupakan adik kecil, tidak masalah kalau dia menangis dan membutuhkan peluk" Yohan menyambung kata dari si anak pertama

"Yohan akan mengatakan, aku adalah bayi" Kata Junseo, mengarahkan lima pasang mata pada Yohan yang membuka mulut dengan kesan bodoh

"Tapi aku mengatakannya karena kau menggemaskan" Yohan membela diri saat dia menemukan suara, merasa tidak nyaman dengan tatap tajam yang dia terima

"Apa masalahnya kalau menerima panggilan bayi? Semua orang memanggil aku dengan bayi" Bukan yang memberikan tatap tajam pada Yohan, Yongha membuka suara dengan sikap tenang

"Benar. Bukan masalah untuk menerima panggilan bayi" Seokhwa mengangguk, pun dia menerima beberapa panggilan atau laku yang membayikan dirinya

"Kalian sedang membalas dendam" Kata Junseo, merupakan orang yang senang memanggil Yongha sebagai bayi dan memberi laku seperti Seokhwa adalah bayi

"Membalas dendam? Pilihan katamu sungguh menyeramkan" Daehyeon menunjukkan tidak setuju pada kata yang digunakan oleh sang anak paling muda

"Apa kau menggunakan panggilan bayi karena kau tidak suka padaku?" Menggunakan suara pelan dan memiliki ragu untuk berkata, Yongha memberi tanya

"Pun tidak suka padaku?" Seokhwa menimpali, mengarahkan tunjuk pada dirinya dengan nada bicara yang lebih ringan daripada bicara Yongha

"Bukan" Junseo membantah kata dari Yongha maupun Seokhwa, menatap dua saudara yang sering 'dibayikan' olehnya hingga ia merasakan tangan yang meraih jemari tangannya

"Junseo, aku sungguh mengatakan kau adalah bayi karena aku pikir kau menggemaskan, karena kami sungguh suka padamu. Bukan hal yang salah untuk menjadi bayi" Yohan tidak melepaskan jemari tangan Junseo selama dia berkata dengan sikap serius

"Apa yang menggemaskan dari menangis?" Memori Junseo mengarah pada Yohan yang memiliki senyuman geli dan mengatakan dia adalah bayi saat menangis di waktu menonton film animasi dengan cerita sedih

"Kau menangis dengan, lucu" Berhati dalam berkata dengan Donghan dan Daehyeon yang menaruh pandangan padanya, Yohan mengecilkan suara pada akhir jawaban

"Hari ini, kau menangis karena kehilangan teman yang sungguh dekat denganmu. Tidak ada yang berpikir kau seperti bayi karena menangisi kepergian temanmu" Daehyeon menggunakan nada tenang, memiliki kesan menenangkan

"Jadi, aku dapat menangis dan bersedih sepuasku tanpa mengkhawatirkan ada yang mengejek?" Pandangan yang ditumpukan pada Yohan membuat anak kedua itu mengangguk dengan cepat

"Sebaiknya, kau tidak berlarut dalam sedihmu. Temanmu tidak akan senang mengetahuinya" Donghan mengusak surai milik sang anak bungsu yang masih menyandarkan tubuh padanya

"Kalau dia dapat mengawasimu dan tahu kau terus bersedih mengenai perginya, dia akan merasa sedih dan tidak dapat menjadi tenang" Daehyeon menambahkan

"Aku tidak ingin dia merasa sedih" Bibir Junseo merapat saat dia memikir anjing yang biasa menepuk pahanya atau menyentuh lengan saat dia menyendiri dan mendudukkan diri di sisi kamar dengan menekuk kaki untuk menyimpan wajahnya diantara lengan

"Maka kau harus bahagia dan melanjutkan hidup dengan baik" Junseo tidak mengetahui sedari kapan Yongha memposisikan diri dekat dengannya, menyentuh lengan milik sang adik paling muda

"Tidak mudah, tapi kami akan menemanimu untuk melakukannya" Yohan menggunakan nada bicara yang menenangkan, berkata dengan lamban dan tidak memiliki kesan menekan

"Aku tidak biasa mengatakan ini, tapi aku setuju dengan keduanya" Junseo dapat mengetahui dua kakaknya memberikan tatap pada Seokhwa yang berkata dengan sikap antara ingin dan tidak ingin.

Yohan tidak menahan dirinya dalam memberi protes mengenai perkataan Seokhwa dan Seokhwa membalas karena tidak merasa ada yang salah dengan bicaranya, Junseo mulai memikirkan hari ini seperti hari lainnya dimana dia akan menemukan peliharaannya sewaktu dia kembali pada rumah.

Junseo masih menemukan dia merasa sulit dengan ketidak hadiran dari peliharaan kesayangan, tidak menitipkan rumah saat dia hendak melakukan perjalanan, tidak melihat hewan berbulu yang menyapa dia sewaktu dia membuka pintu. Beruntung dia memiliki para saudara di sisinya.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Parent! Donghan x Daehyeon ditambah member lain jadi anak-anak, disarankan oleh you_ca. Pengen nulis cerita keluarga pake humor, tapi ngga bisa ngumpulin mood dan malah curhat setelah ngeliat update Junseo sama anjing. Maaf ya kalo ceritanya mengecewakan.

ArunikaWhere stories live. Discover now