✖ Seokhwa x Yongha

130 13 5
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

penghujung hari yang gagal

(pelamar kerja! Seokhwa x penjaga toko kelontong! Yongha)

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Jatuh hati bukanlah pilihan, jatuh hati adalah keberuntungan yang tidak dapat diketahui kapan datang. Seokhwa ingat dia tertawa saat mendengar kata yang sama sekali bukan Junseo, namun dia hanya membenarkan kata laki-laki yang lebih muda pada saat ini.

Tidak menentukan dia akan menjatuhkan hati pada laki-laki yang mendapat waktu malam untuk bekerja pada toko kelontong tidak jauh dari gedung apartemen, menerus memiliki wajah mengantuk dan kantung mata yang hitam saat Seokhwa melihatnya.

Seokhwa meletakkan kaleng minuman dan roti cokelat pada meja, membiarkan Yongha melakukan pekerjaan.

"Tidak berjalan dengan baik?" Yongha menjadi pihak yang membuka pembicaraan, walau dia memiliki ragu dalam nada bicaranya

"Apakah aku sungguh menyeramkan hingga kau bertanya dengan tidak mudah?" Tanya Seokhwa, mengudarakan tawa kecil

"Bukan. Aku cemas seandainya kau merasa sulit saat aku menanyakannya" Membantah kata Seokhwa dengan menggerakkan tangan untuk menolak

"Ini bukan pertama atau dua kali dari aku gagal dalam mencari pekerjaan" Kata Seokhwa, memiliki sikap mudah dibandingkan sang lawan bicara

"Tidak pernah mudah untuk mendapatkan penolakan" Wajah Yongha memperlihatkan dia memikirkan situasi yang tidak menyenangkan di masa lalu

"Benar, tapi aku pikir aku menanganinya dengan baik dalam beberapa waktu terakhir" Seokhwa menemukan Yongha yang menatap serius padanya

"Kau sungguh kelihatan baik kalau aku membandingkan tampilanmu pada bulan lalu" Yongha menyetujui kata Seokhwa setelah dia menatap serius

"Karena kau menemaniku saat aku merasa buruk dengan penolakan lalu" Seokhwa meraih saku pakaiannya, ingat minuman dan roti yang belum dibayar

"Aku hanya menemanimu, tidak melakukan hal yang besar" Balas Yongha, menganggap apa yang dia lakukan sebagai hal kecil dan tidak istimewa

"Tindakan kecil dapat menjadi hal besar dalam suatu waktu" Menolak untuk menganggap apa yang dilakukan oleh Yongha sebagai hal biasa

"Senang untuk mendengar ada yang sungguh berpikir ditemani olehku merupakan hal besar" Bibir Yongha memperlihatkan senyuman kecil

"Aku sungguh menghargai keputusanmu untuk menemaniku" Seokhwa merasakan sudut bibirnya meninggi, efek dari melihat senyum Yongha

"Kau tahu, aku menemanimu karena tidak ada pelanggan yang perlu ditangani?" Kesan jenaka tidak dilewatkan, tidak lagi menaruh berat dalam bicaranya

"Aku tahu, tapi kau dapat bersikap tidak peduli dan melakukan istirahat selama beberapa menit" Kata Seokhwa, enggan melepas senyum dari bibirnya

"Kau membutuhkan teman bicara" Sederhana dan bukan memiliki karakter yang rumit mungkin sedikit dari alasan Seokhwa suka pada Yongha

"Karena ini," Seokhwa menggigit lidah untuk mencegah kata yang berada di ujung dan memilih kata lain, "aku berterima kasih padamu." 

"Aku bukan seseorang yang dapat menerima kata seperti ini dengan baik" Canggung dapat dilihat pada garis senyum dan gerakan tubuh yang dilakukan Yongha

"Maka, aku akan menghentikannya" Kata Seokhwa, merasa beruntung bahwa dia menghentikan dirinya dari kata sebelumnya.

Seokhwa telah mengatakan Yongha bukan karakter yang rumit, bahkan Seokhwa berpikir dia merupakan seseorang yang mudah dibaca. Pernah menyinggung romansa di satu waktu dan menyadari kesan mendung pada wajah Yongha, tidak lagi ingin menyinggung.

Mungkin suatu waktu, Yongha merasa nyaman dengan pembahasan mengenai romansa dan Seokhwa dapat memberitahu dia suka pada Yongha. Namun saat ini Seokhwa tidak mengeluhkan sikap tetap antara dia dan Yongha, menemukan rasa nyaman hanya dengan hadir.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Selamat ulang tahun buat bias diantara bias dan bias wrecker, Yoo Yongha! Tadinya mau tulis Seokhwa sebagai pengangguran, tapi ngerasa 'pelamar kerja' lebih sesuai. Aslinya aku ngerasa Yongha kayak ibunya Seokhwa (trus bapak ketemu gedenya si Yohan), tapi sekali ngebikin mereka begini juga gapapa kayaknya.

Silahkan menyarankan pairing berikutnya >>>

ArunikaWhere stories live. Discover now