🚲 Donghan x Yongha

119 9 10
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Bayi Besar si Pengendara Motor

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Donghan hanya ingin berdiam diri di ruangan, membaringkan diri selagi mengganti saluran televisi dan merasakan pendingin ruangan yang dibenarkan pada penghujung pekan sebelumnya. Namun saat ini, dia berada di sisi jalan dengan Yongha yang mengikuti langkah.

Wajah Yongha memperlihatkan dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, walau Donghan sendiri sudah mendengarkan bagaimana laki-laki ini merasa bingung mengenai motor yang tidak dapat menyalakan. Hanya berkata bahwa mereka harus membawanya ke bengkel.

Mendudukkan dirinya di bangku depan minimarket selagi Yongha memasuki toko dan membeli minuman, sebagai ungkapan terima kasih.

"Terima kasih karena datang dan membantuku, Donghan-Hyung" Yongha menyerahkan botol minuman pada Donghan, minuman soda yang menyegarkan

"Aku melakukannya karena kau begitu bingung saat kau menghubungiku" Kata Donghan, ingin memberitahu beratnya dia meninggalkan posisi nyaman di ruangannya

"Um. Ini pertama kalinya dari saat aku memiliki motor" Mengangguk untuk membenarkan bahwa dia merasa bingung, sebelum Yongha memberi tahu fakta yang sejujurnya dapat diketahui oleh siapapun

"Kau tahu mengenai mesin motor sebelum memilikinya?" Bertanya, Donghan berusaha tidak menaruh sikap menghakimi laki-laki yang lebih muda

"Tidak" Yongha memberikan jawaban, jawab yang seharusnya sudah diketahui oleh Donghan sebelum laki-laki di depannya membuka bibirnya

"Tidak mempelajarinya setelah kau memiliki motor?" Hanya pertanyaan basi dan Donghan berpikir dia sudah mengetahui jawaban dari pertanyaannya

"Belum. Aku belum mempelajarinya" Senyuman Yongha memberitahu dia menyadari dia bersikap bodoh lagi ceroboh, sembarang dalam antusias untuk memiliki motor seperti teman lainnya

"Seperti apa yang dapat diduga dari bayi besar ini" Donghan memiliki senyuman miring selagi mengatakannya, mencandai teman yang hanya memiliki sekian bulan dengannya

"Aku mengendarai motor. Kenapa aku masih disebut sebagai bayi?" Balas Yongha membuat Donghan meloloskan tawa dengan geli, mungkin dia menjatuhkan diri pada lantai seandainya dia bukan duduk dan menyandarkan punggung di bangku

"Kau tidak pernah melihat balita yang memainkan motor mainan?" Donghan membalas saat dia sudah meredakan tawa, masih melihat ekspresi tidak setuju pada wajah Yongha

"Balita, bukan bayi" Sejujurnya Donghan menemukan sikap Yongha sebagai sikap merajuk, laku yang biasa diperlihatkan oleh anak kecil saat tidak berpuas dengan apa yang didapatkan

"Memang. Aku mengatakanmu sebagai bayi besar" Membenarkan dan mengingatkan dia tidak mengatakan bayi sedari awal, Donghan tersenyum tanpa menanggalkan senyuman geli dari wajahnya

"Aku masih bayi besar walau aku menggunakan motor selama beberapa bulan terakhir?" Tanya Yongha, mengarahkan tunjuk pada dirinya seperti ingin memastikan Donghan sungguh memberi komentar untuknya

"Kau berharap aku mengatakan kau bukan lagi bayi besar dan telah menjadi dewasa karena kau mengendarai motor?" Pertanyaan basi yang lain, Donghan mengetahui dia akan menerima angguk dari Yongha

"Iya" Belum puas dengan gerakan mengangguk, Yongha membuka mulutnya untuk membenarkan tanya dari laki-laki yang lebih dewasa

"Mengendarai motor tidak menjadikanmu dewasa" Donghan menolak anggapan Yongha dan memperhatikan laki-laki di depannya yang menghela nafas

"Aku tahu" Kata Yongha, memainkan jemarinya di botol minuman miliknya yang masih belum dibuka

"Ingin menempati sisi belakang dari motorku?" Pertanyaan Donghan membuat Yongha meninggikan pandangan, memberi tatapan heran

"Kau tidak membawa motor" Kata Yongha, meyakini dia hanya melihat Donghan yang berjalan kaki saat mendekati dia dan motor yang tidak menyala di sisi jalan

"Benar. Bagaimana dengan menonton film di tempatku sebelum aku mengantarmu pulang?" Donghan tidak menemukan hal buruk dari tawarannya, tapi tak mendapati hal baik dari wajah Yongha

"Kau menawarkan ini karena aku merupakan bayi besar, atau mungkin adik kecil?" Tanya Yongha, Donghan menahan dirinya dari memperlihatkan ekspresi geli

"Hanya. Kau memiliki motor dan menghabiskan banyak waktu sendiri" Kata Donghan, memberi alasan dengan kesan tidak langsung

"Ini seperti kau merindukanku, Donghan-Hyung?" Bukan seseorang yang dapat menyembunyikan ekspresinya, Yongha kentara menahan senyum dan memiliki kedut di sudut bibirnya

"Aku yakin kau dapat mengatakannya seperti itu" Donghan mengangguk untuk menyetujui, melihat Yongha yang tidak lagi menahan senyum.

Rasanya lama dari Yongha yang menaruh lengannya di bahu Donghan dan menempati sisi belakang dari motornya, menyandar di punggungnya saat dia tidak melewatkan apa yang dikatakan oleh Donghan, dan dia mengatakan 'terima kasih' juga menawar berkunjung saat mereka tiba.

Bohong seandainya Donghan berkata dia tidak merindukan momen ini, juga bohong kalau dia tidak menyadari Yongha memiliki sepeda motor karena tidak ingin menerus dianggap sebagai bayi besar oleh Donghan. Padahal bagaimanapun, Donghan akan menganggap Yongha sebagai bayinya, kesayangannya.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pair yang di-request oleh chan-gii, cerita ini diinspirasi dari temen yang disuruh bikin sim motor sama Ibuknya dan dia masih berasa bayi banget. Ku suka banget nge-bayiin Yongha, padahal dia lebih tua sembilan bulan dari aku 😂

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang