☕ Donghan x Daehyeon

42 9 1
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

kunjungan tengah malam

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Daehyeon ingin menyelesaikan tugasnya, lelah dengan teman yang mengingatkan tugas dan perasaan panik saat dia menyadari dia belum mengerjakan tugas. Menempatkan Americano pada posisi yang jauh dari buku dan elektroniknya.

Sesaat Daehyeon meyakini dia dapat menyelesaikan tugas pada malam ini, hingga dia mendengar seseorang membuka pintu dari apartemennya dan membuat dia meragu apakah tugasnya dapat diselesaikan dengan hadir lainnya.

Mata Daehyeon masih menemukan sosok Donghan, meski dia melepas kacamata dan menyentuh pangkal hidung karena lelah.

"Aku akan mengganti kode keamananku" Kata Daehyeon tanpa melihat Donghan yang dia yakini tengah tersenyum

"Kau sudah mengatakannya saat aku mengunjungimu sebelum ini" Donghan tersenyum jenaka, mendudukkan diri pada satu bangku

"Tapi kau tidak menangkap apa yang aku maksud?" Tanya Daehyeon yang meninggikan matanya untuk melihat 'tamunya'

"Entahlah. Kau berusaha mengatakan, pergilah dan jangan mengganggu?" Balas Donghan, berpura mengerutkan dahi

"Kau jelas mengetahui pesanku" Daehyeon menghela napas, tahu dia tidak mungkin fokus dengan hadir Donghan

"Kau harus menyampaikannya dengan jelas" Tangan Donghan meninggi seperti dia tidak mengetahui apapun

"Aku sudah menyampaikannya dengan jelas" Kening Daehyeon mengerut, merasakan kesal pada lainnya

"Mungkin, menjadi kreatif dan tidak menggunakan tanggal lahirmu sebagai seluruh kode keamanan?" Mata Donghan melihat ponsel Daehyeon

"Kau tidak dapat menjadi produktif dan berhenti menggangguku?" Daehyeon tidak dapat membantah, membalik dengan bahasan lain

"Aku mengunjungimu untuk menjadi produktif" Tangan Donghan meraih termos yang entah kapan diletakkannya pada meja

"Aku tidak membeli apapun yang kau tawarkan" Putus Daehyeon dengan cepat, mengetahui sang tetangga memiliki usaha kecil

"Lemonade bukan minuman yang buruk" Donghan mendebat untuk minuman yang dibawanya, tidak terima dengan tolak Daehyeon

"Kau memberikan satu gelas padaku dan aku tidak berpikir aku menginginkannya lagi" Daehyeon membawa cerita di pekan lalu

"Apa kau mendendam karena aku memasukkan satu genggam garam?" Uh, ini sungguh bukan memori menyenangkan

"Ini adalah pertanyaan?" Balas Daehyeon, berusaha memberitahu betapa dia mendendam karena kejahilan Donghan

"Ekspresimu lucu, kau tahu?" Bukan jahil, Daehyeon menemukan kesan lembut yang tulus dari wajah Donghan

"Aku tidak yakin apakah aku harus menerimanya sebagai pujian" Matanya meninggalkan Donghan yang tersenyum

"Aku mengatakannya sebagai pujian" Tidak melihat wajah Donghan, Daehyeon tahu dia masih tersenyum dengan hangat

"Terserah padamu" Meraih Americano yang tidak mendapat perhatian selama berpuluh menit, Daehyeon abai pada Donghan

"Aku tidak memahami apa yang menyenangkan dari meminum Americano setiap hari" Donghan mencibir dari posisi duduknya

"Pun, aku tidak memahami kenapa kau harus menggangguku setiap hari" Balas Daehyeon yang telah menuntaskan Americano

"Kejam. Aku hanya mengunjungimu untuk melihat keadaanmu" Wajah Donghan memperlihatkan dia terluka dengan kata Daehyeon

"Hanya mengunjungiku untuk melihat keadaan," Daehyeon hanya mengangguk seakan dia paham, mempercayai kata Donghan

"Istirahat lah. Kelihatan seperti kau membutuhkan istirahat" Mata Daehyeon kembali mengarah saat mendengar suara Donghan

"Aku masih memiliki," Harus meninggikan tatapan saat Donghan ada di sisinya, melihat layar monitor daripada dirinya

"Istirahat lima menit tidak akan melukai" Kata Donghan sebelum dia meraih tangan Daehyeon, meninggalkan bangku

"Mungkin, tapi jangan membujukku untuk meminum Lemonade" Berkeras pada aksi mendendam, Daehyeon mengingatkan

"Iya, iya" Tangan Donghan mengibas seperti Daehyeon tidak perlu mengkhawatirkannya, seperti dia takkan melakukannya.

Daehyeon masih tidak meyakini apa yang membuat Donghan berpayah untuk mengunjunginya setiap hari saat dia memiliki apartemen di lantai yang berbeda, pun dia tidak berusaha memusingkannya.

Bukan seperti Daehyeon tidak memikirkan Donghan menyukai dirinya, dia hanya kesulitan percaya kalau seseorang suka padanya. Tidak peduli betapa Donghan memperlihatkan rasa nyaman saat berdekatan dia.

Mata Daehyeon melihat Lemonade yang diminum oleh Donghan, berbeda dengan Americano yang diminumnya. Um, bukan seperti Donghan akan menyerah andai ia tahu Daehyeon pikir mereka tidak cocok.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pair dan ide cerita dibantu oleh hugmyself. Aku suka ngebikin karakter Donghan yang engga tau kata mundur pas suka, diperjuangkan hingga dapat.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang