😚 Donghan x Seokhwa (2)

32 9 1
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

tak terduga

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Biasa melakukan jalan saat dia mengantarkan Seokhwa yang satu arah dengannya, biasa menemukan tangan Seokhwa yang disimpan diantara lengannya, namun Donghan tidak biasa mendapati hening saat mereka melakukan perjalanan hingga dia mengerutkan dahi.

Seokhwa tidak membuka mulutnya untuk membicarakan apapun, tidak meninggikan pandangannya pada Donghan seperti apa yang biasa dia lakukan saat dia menanyakan pendapat. Ini merupakan situasi aneh lagi menimbulkan canggung, hingga Donghan berhenti.

Tangan Seokhwa masih ada diantara lengan Donghan, menghentikan gerakan saat Donghan menetapkan kakinya dan tidak melanjut langkah.

"Maaf" Donghan mendengar suara Seokhwa pada akhirnya, suara kecil seperti dia melakukan kesalahan dan takut dirinya akan dimarahi

"Aku tidak memahami alasanmu mengatakan maaf," Donghan berkata, melihat Seokhwa yang tengah menarik tangan dari lipatan lengannya

"dan melepas tanganmu dari lenganku." Menambahkan tanpa melepas matanya dari laki-laki yang lebih muda, melihatnya menunduk dalam

"Donghan-Hyung merasa tidak nyaman karena aku" Kata Seokhwa, tidak berusaha meninggikan pandangannya dan melihat pada Donghan

"Kapan kau membuatku merasa tidak nyaman?" Tanya Donghan, tidak menemukan momen dimana Seokhwa menimbulkan situasi tak nyaman

"Saat aku mendekatkan wajahku dalam permainan menatap" Seokhwa menjawab, masih memaku tatapannya pada sepatu yang dikenakan

"Kenapa kau menganggap kau membuatku tidak nyaman?" Donghan tidak menduga tindakan Seokhwa, tapi bukan dia merasa tidak nyaman

"Donghan-Hyung tidak henti menatap padaku, dan bukan mengikuti percakapan seperti biasa" Penjelasan Seokhwa mendiamkan Donghan

"Aku, yang menatapmu, membuat suasana menjadi tidak nyaman?" Tanya Donghan, setelah membiarkan hening selama beberapa saat

"Tidak" Mata Seokhwa menunjukkan dia merasa disalahkan dengan duga Donghan, melebarkan mata dan memberikan bantah yang keras

"Aku tidak menatapmu karena aku merasa tidak nyaman" Kata Donghan dengan menempatkan senyum di wajahnya, tahu Seokhwa melihatnya

"Bukan karena aku membuatmu tidak nyaman?" Seokhwa memiliki ekspresi dia merasa bingung, telah yakin dengan apa yang dipikirkannya

"Bukan. Aku hanya tidak menduga karena kau merupakan anak manis" Donghan meralat, tangannya mengusak surai Seokhwa dengan gemas

"Karena aku merupakan anak manis, maka Donghan-Hyung tidak pernah menciumku?" Pertanyaan Seokhwa mendiamkan gerak tangan Donghan

"Apa?" Tidak menduga tanya yang dilemparkan oleh Seokhwa, Donghan membuka mulutnya untuk memastikan apa yang dikatakan oleh lainnya

"Kita melakukan kencan selama empat bulan, tapi Donghan-Hyung tidak menciumku karena aku adalah anak manis" Seokhwa menyimpulkan

"Kau ingin aku menciummu?" Kalau ada teman mendengar, mungkin Donghan akan ditertawakan karena pertanyaan ini sungguh bodoh

"Aku pikir aku sudah memberitahu dengan jelas" Balasan Seokhwa memberitahu betapa Donghan melemparkan tanya dengan bodoh

"Benar. Aku mendengarmu" Donghan memiliki senyum di wajahnya, memindah tangannya untuk membentuk bingkai di sisi wajah Seokhwa.

Mata Seokhwa menutup saat hidung bersentuhan seperti waktu lalu, tapi tidak ada yang menarik diri dan melebarkan jarak seperti apa yang dia lakukan sebelumnya. Mempertemukan bibir dengan kesan lamban dan canggung.

Donghan menunjukkan sikap yang berhati, hanya ingin melindungi laki-laki yang lebih muda dan kini mengalungkan lengan di lehernya. Mata saling menatap saat Donghan menarik diri, melemparkan senyum pada satu sama lain.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Aku ngerasa gemes dan senyum selama nulisnya. Semoga cerita ini tidak mengecewakan dan dapat menghibur.

ArunikaWhere stories live. Discover now