✨ Yohan x Daehyeon

25 6 2
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

pasangan yang memiliki pesona

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Daehyeon tidak menemukan pesan baru di ponselnya, ah dia dapat melihat beberapa pesan tapi tidak ada pesan yang dinantikannya. Saat ini Daehyeon memikirkan dirinya seperti kekasih yang manja dan haus perhatian.

Menjauhkan dirinya dari memikirkan sang kekasih, Daehyeon ingin menenggelamkan diri pada proyek musik yang tengah dia kerjakan sebelum dia merasakan pening dan memilih untuk mengakhiri kesibukan di hari ini.

Langkah Daehyeon tidak memburu saat dia menuruni tangga dan menyimpan keluh mengenai lift yang tidak diperbaiki.

"Kau baik, Hyung?" Daehyeon hanya mendengarkan suara langkah dia dan satu pasang langkah yang lain, tanya ini diberikan untuknya

"Aku," Mulut Daehyeon membuka seraya meninggalkan pijakan tangga yang membosankan untuk melihat penanya, "Kim Yohan?"

"Aku ingin mengejutkanmu karena aku menyelesaikan syuting lebih cepat, tapi sepertinya kau yang mengejutkanku" Kata Yohan

"Kau pun mengejutkanku" Tangan Daehyeon mengarahkan tunjuk pada sang aktor, memperhatikan Yohan yang berpindah ke sisinya

"Pulang denganku?" Yohan memberi senyuman selagi dia meraih tangan Daehyeon, menautkan jemarinya dan jemari Daehyeon

"Kau membawa kendaraan?" Daehyeon, yang mengingat lainnya belum memiliki surat ijin mengemudi, mengerutkan dahi

"Iya, aku sudah memiliki surat ijin mengemudi" Satu tangan Yohan meraih saku pakaian dan memperlihatkan surat ijin mengemudinya

"Kau mengunjungiku untuk memamerkan surat?" Bibir Daehyeon meninggi, tergelitik dengan tingkah dari laki-laki yang lebih muda

"Tidak, tapi aku pikir kau harus melihat surat ijin mengemudi yang aku dapatkan" Kata Yohan menimbulkan wajah bingung Daehyeon

"Yohan, aku tidak mengetahui perbedaan dari kataku dan katamu" Daehyeon menatap laki-laki di sisinya dengan tatapan bingung

"Bukan sesuatu yang harus dipikirkan" Yohan menanggapi dengan senyuman lebar, memiliki kesan bodoh dan menggelitik Daehyeon

"Benar. Kau sudah biasa untuk sulit dipahami" Bibir Daehyeon kembali membentuk senyuman, biasa dengan tidak jelasnya Yohan

"Daehyeon-Hyung," Mata Daehyeon menemukan Yohan yang mengerutkan bibir seperti dia tidak menyetujui kata sang kekasih

"Kau akan membantah?" Daehyeon melemparkan tanya, memiring kepala selagi dia menantikan balas Yohan yang menggeleng

"Tidak. Aku menyadari bahwa aku sulit dipahami" Yohan tersenyum seperti Daehyeon memiringkan kepala adalah pemandangan lucu

"Pesonamu" Hanya ingin mengatakan pada diri sendiri, Daehyeon menyadari sunyi dari ruangan tangga membuat lainnya mendengar

"Apa?" Tanya Yohan, sementara Daehyeon hanya meluruskan mata pada pijakan tangga karena meyakini katanya didengarkan Yohan

"Aku pikir kau mendengar apa yang aku katakan" Jawab Daehyeon yang memaku matanya pada pijakan tangga, enggan menoleh

"Iya, tapi aku ingin mendengarnya dengan jelas" Yohan memainkan tangan mereka yang masih bertaut, berusaha mendapat perhatian

"Tidak perlu. Kau sudah mendengarnya" Daehyeon memberi jawab, meluruskan mata meski pipi merahnya dapat dilihat

"Hyung, aku pikir kau menggemaskan" Kata Yohan, mengudarakan tawa ringan yang menyegarkan untuk pendengarnya

"Karena aku mengatakan kau memiliki pesona?" Tanya Daehyeon, tidak menemukan dirinya melakukan hal yang menggemaskan

"Salah tingkahmu menggemaskan, Hyung" Yohan menyentuh pipi merah Daehyeon dengan satu tangan yang tidak menggenggam

"Diamlah" Daehyeon menunduk dengan dalam, mengharap dia dapat menyembunyikan pipi yang bersemu dari pandangan Yohan

"Baik. Aku akan diam" Yohan tidak mengatakan apapun, tidak pula melakukan apapun hingga mereka ada di pijakan yang terakhir

"Kim Yohan" Meneriakkan nama sang kekasih yang mengangkat tubuhnya dan melakukan putaran tanpa memberi tanda lebih dahulu

"Aku mencintaimu" Ini seperti adegan dalam drama picisan, bukan sesuatu yang disenangi oleh Daehyeon hingga dia mendengus

"Kau menggelikan. Turunkan aku" Kata Daehyeon saat Yohan menatap dirinya, seperti menunggu dia membalas ungkapannya

"Tidak ada balasan untukku?" Yohan tidak memburu diri untuk melepas Daehyeon, masih menantikan balas dari ungkapannya

"Aku juga mencintaimu" Daehyeon tidak memikirkan ini adalah kata yang biasa mereka lempar pada satu sama lain, merasa canggung.

Yohan membentuk senyum saat dia membiarkan Daehyeon kembali menjejakkan kaki, memiliki ekspresi wajah yang memberitahu betapa berharga ungkapan perasaan maupun laki-laki yang ada diantara tangannya.

Daehyeon tidak memikirkan Yohan sebagai pengemudi mobil yang paling baik, tapi dia tahu Yohan akan menjadi lebih baik. Melihat senyum lainnya saat dia berkata Yohan selalu melakukan apapun dengan baik.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Lagi sadar bahwa aku jarang update book ini dan mendapat inspirasi dari ucapan ultah para member, tapi mohon dimaafkan kalo ceritanya kacau :-P

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang