💕 Donghan x Seokhwa

39 9 0
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

pasangan hidup

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Seokhwa tidak menemukan hal menyenangkan dari menikah dengan seseorang yang tidak dikenalnya secara baik, namun dia memasang senyum selama dia menghadapi kolega yang menghadiri pernikahan dia.

Memerlukan waktu untuk mengenali sosok yang ada di sisinya saat dia terbangun di hari berikutnya, menyadari Donghan menatap dia dengan tatap hangat dan senyum tipis yang tidak dipahami alasannya.

Pandangan diluaskan untuk menemukan Donghan yang keluar dari kamar tanpa mengatakan apapun, hanya mengusak surainya.

"Pagi?" Seokhwa melemparkan sapa dengan ragu pada seseorang yang mengucap sumpah sebagai pasangan hidupnya di hari lalu

"Pagi" Donghan membagikan senyum yang kelihatan mudah, tidak memperlihatkan ragu atau kesan canggung seperti Seokhwa

"Kau menyiapkan sarapan?" Tanya Seokhwa yang memperhatikan Donghan mematikan kompor, tidak dapat melihat apa yang dimasak

"Tidak, hanya minuman. Seharusnya ini bukan masalah, benar?" Donghan menghentikan gerak untuk menuang air saat menunggu

"Iya, tidak masalah dengan teh di pagi hari" Kata Seokhwa, melihat kantung teh pada dua cangkir yang disiapkan oleh Donghan

"Aku senang kita memiliki kesamaan" Melanjutkan gerak, Donghan memiliki garis senyum seraya mengatakan ini

"Kesamaan?" Kening Seokhwa mengerut selagi menyelisihkan arah pandangan diantara wajah Donghan dan gerak dari sendok teh

"Aku pun tidak biasa melakukan sarapan" Puas dengan ayun sendok yang dilakukan, Donghan menyerahkan satu cangkir pada Seokhwa

"Benarkah?" Mata Seokhwa mengarahkan ingin tahu, tidak yakin apa Donghan sungguh mengatakan ini atau berusaha menipu dirinya

"Kau bertanya seperti aku merupakan pembohong" Donghan hanya memperlihatkan ekspresi seakan dirinya merasa kesal, ingin merajuk

"Maaf" Seokhwa tidak memikirkan dia harus meminta maaf, pun dia mengetahui tidak tulus dapat didengar dalam perkataannya

"Tidak masalah" Mengubah ekspresi wajah dengan mudah, Donghan tersenyum karena permintaan maafnya yang bahkan tak tulus

"Bagaimana dengan makan siang?" Pertanyaan Seokhwa hanya tanya basi selagi dia menunggu teh menjadi dingin, dapat diminum

"Apa?" Kelihatan seperti Donghan menempatkan fokus di tempat lain hingga lainnya tidak mendengar apa yang dia tanyakan

"Apa yang disenangi Donghan-Hyung untuk makan siang?" Tanya Seokhwa hanya mendapatkan hening selama beberapa waktu

"Kau dapat mengulangnya?" Ini bukan balasan yang diduga, Seokhwa meyakini Donghan telah menempatkan fokus padanya

"Apa yang disenangi Donghan-Hyung untuk makan siang?" Seokhwa melihat Donghan tersenyum tanpa alasan yang dipahaminya

"Aku memakan apapun, aku pikir" Donghan masih memiliki senyum, kelihatan seperti senyum bodoh saat Yohan berdekatan Junseo

"Kelihatan seperti ada yang salah dari kataku" Namun Seokhwa tidak memiliki pikiran bahwa Donghan tersenyum karena suka dirinya

"Tidak. Aku hanya senang saat kau memanggilku" Jelas Donghan mendekati ungkapan rasa hingga Seokhwa tak tahu harus berkata

"Senang saat aku memanggilmu" Seokhwa hanya menggumam seperti dia berusaha memahami kata dari laki-laki yang lebih dewasa

"Bagaimana denganmu?" Mata Seokhwa menemukan sorotan ingin tahu dari Donghan yang lurus padanya, menemukan antusias

"Aku?" Tangan Seokhwa mengarahkan tunjuk pada dirinya seperti memastikan tanya yang diberikan oleh sang pasangan hidup

"Iya. Apa yang kau senangi untuk makan siang?" Kelihatan jujur mengenai ingin tahunya, Donghan hanya meluruskan tatap padanya

"Uh, aku," Memerlukan waktu untuk mengingat menu dari makan siang yang disenanginya, meski Seokhwa pikir dia bukan pemilih

"Lalu, apa yang kau senangi untuk makan malam?" Seokhwa mendapat tanya lain sebelum dia dapat memberi jawaban

"Aku ingin tahu apa yang membuatmu senang. Bahagia kelihatan bagus padamu" Oh, ini perkataan yang begitu tiba-tiba.

Tapi Donghan hanya memperlihatkan jujur dan tidak memiliki tanda seperti dia mengatakan bualan, omongan kosong. Bersungguh dalam mengatakan dia ingin tahu dan bahagia bagus pada Seokhwa.

Seokhwa tahu Donghan akan selalu berusaha membahagiakan diri, membuat dia memikirkan menikah dengan seorang yang tidak akrab mungkin menyenangkan (selama pasangannya adalah Donghan).

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pas liat ucapan Donghan berasa gemes dan kebetulan aku suka sama kata 'happiness looks good on you', akhirnya jadi cerita ini.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang