🥺 Yohan x Yongha

59 6 0
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

menatap dengan hangat

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Yongha senang untuk mengatakan dia pikir dia melakukan hal dengan baik, Yongha selalu mengatakan seperti dia percaya diri dengan dirinya. Kenyataan, Yongha mengharapkan dia sendiri dapat percaya pada katanya.

Yongha tahu tidak ada yang sempurna, tapi dia pikir dia memiliki kekurangan yang tidak terhitung, tidak peduli bagaimana usahanya untuk memperbaiki diri. Ini seperti tidak ada yang dapat disukai dari dirinya, tidak ada alasan.

Ponsel memperlihatkan dia melihat tayangan mengenai sayang pada diri sendiri, menghela nafas saat dia meyakini Yohan melihat.

"Aku membiarkan ponsel menyala?" Yongha memberi tanya saat dia melihat Yohan telah bangun, mengubah posisi menjadi duduk

"Iya. Kau biasa melakukannya" Mata Yohan membuka dengan malas selagi dia memberi jawaban pada teman sekamarnya

"Kau melihat apa yang aku buka di ponselku?" Tanya Yongha menimbulkan hening sejenak, Yohan tengah berpikir di depannya

"Tayangan mengenai menyayangi diri sendiri" Yohan menjawab, masih dengan kerut dahi karena berusaha keras dalam mengingat

"Kau akan menyimpannya sendiri, benar?" Yongha memiliki cemas di wajahnya, tidak ingin sisi lemahnya dibicarakan dengan luas

"Ini bukan seperti aku memiliki sesuatu untuk dikatakan pada orang lain" Balas Yohan, menunjukkan sikap acuh tidak acuh

"Benar" Yongha merapatkan bibir saat dia menyadari tidak ada yang menarik untuk dijadikan pembahasan oleh lainnya.

Tidak ada yang mengatakan apapun, Yongha menyibukkan diri dengan ponsel dan memikirkan pembicaraan telah berakhir.

"Kau tidak melihat?" Suara Yohan memecah hening yang mengisi ruangan selama beberapa waktu, memiliki serius di bicaranya

"Apa?" Yongha melihat Yohan yang tidak lagi memiliki kantuk di matanya, dia mengerjapkan mata karena tidak paham

"Kau tidak dapat melihat alasan untuk menyayangi dirimu?" Tanya Yohan, menatap dia dengan tatapan serius lagi hangat

"Seperti, aku tampan? Aku keren?" Yohan telah tahu rendah dirinya, Yongha tidak lagi menggunakan nada percaya diri seperti biasa

"Kau memiliki pesona, kau keren" Bukan dirinya, Yohan berkata seperti dia mengungkap fakta dan harus diketahui dengan luas

"Terima kasih karena kau mengatakannya" Memikirkan Yohan mengatakan ini untuk menghibur dia, Yongha tersenyum tipis

"Aku bersungguh saat aku mengatakannya" Kelihatan seperti Yongha menjadikan pikirannya terbaca hingga Yohan menegaskan

"Kau tidak mengatakannya sebelum ini. Kau mengatakannya karena aku kelihatan menyedihkan" Yongha memberitahu pikirnya

"Hei. Kenapa aku harus menjadi pembohong untuk menghiburmu?" Yohan memperlihatkan dia tidak menerima pikir Yongha

"Hanya, kau tidak mengatakannya sebelum ini" Kata Yongha, biasa menemukan dia dan Yohan memiliki argumen dan bukan kata manis

"Karena aku pikir kau sudah mengetahuinya" Yohan memiliki sikap seperti dia merasa terkhianati, berharap dirinya tahu lebih awal

"Kau bersungguh dengan apa yang kau katakan?" Tidak melihat sikap berbohong dari Yohan, Yongha memberi tanya

"Iya. Aku bersungguh saat aku mengatakan hal baik mengenaimu" Menganggukkan kepala dengan kuat, Yohan bersungguh

"Kau sungguh berpikir ada hal baik mengenaiku?" Tanya Yongha dengan nada meragu, memiliki gugup saat meluruskan mata

"Um, aku berpikir kau memiliki banyak hal yang baik mengenai dirimu" Yohan menunjukkan dia begitu yakin dengan katanya

"Aku," Ini merupakan situasi canggung bagi Yongha, tidak tahu apa yang harus dikatakan pada teman satu tahun kelahirannya

"Aku akan membicarakannya setiap hari hingga kau percaya" Mata Yohan memiliki kesan hangat lagi menunjukkan kesungguhan

"Ini seperti kau suka padaku?" Yongha memiliki senyuman geli di wajahnya saat dia melempar ini, tidak serius dengan katanya

"Kau tidak akan percaya kalau aku mengatakan iya, benar?" Tanya Yohan, masih memiliki sorot hangat lagi penuh kesungguhan

"Ei, tidak baik untuk melakukan canda seperti ini" Kata Yongha saat dia menghentikan dirinya dari situasi diam

"Terserah apa yang kau pikirkan" Yohan memperlihatkan senyum dengan kesan ringan, menjadi cermin dari laku Yongha.

Yohan memahami Yongha ingin memperlihatkan dirinya yang tangguh, melakukan argumen seperti biasa kapanpun mereka memiliki pendapat yang berbeda. Meski dia memilih kalah saat mereka hanya berdua.

Tidak pernah lupa untuk mengingatkan Yongha bahwa dia memiliki pesona, memiliki banyak hal yang baik mengenai dirinya, hanya berkata dengan tatap hangatnya saat mempersiapkan diri untuk melakukan istirahat.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Inspirasi awalnya dari twt di ultah, tapi juga terinspirasi dari mini profile Yongha yang ditulis Yohan (aku lupa dimana, tapi pernah liat videonya).

ArunikaWhere stories live. Discover now