🍲 Yohan x Daehyeon

48 8 7
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

makan malam yang terlewat

(tenaga kesehatan! Yohan x penulis lagu! Daehyeon)

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Daehyeon menghabiskan harinya dengan mengerjakan lagu atau menyelesaikan proyek musik dalam studio, ada waktu dimana dia melelapkan diri tanpa sengaja dan ada waktu dimana dia sengaja melelapkan diri dalam studio karena tidak ingin membuang waktu.

Tapi Daehyeon tidak lagi menginap di studio sedari satu tahun lalu dimana kekasihnya mengajak dia untuk tinggal di apartemen milik sang kekasih yang tidak jauh dari studio musik Daehyeon maupun rumah sakit tempat dimana sang kekasih bekerja.

Mata Daehyeon melihat pada jam yang memperlihatkan pukul dua pagi selagi dia mengeringkan rambut, berusaha berpikir apakah ada yang dia lihatkan.

'BRAK' Daehyeon mendengar suara pintu yang dibuka dengan keras, meyakini sang pembuka pintu merupakan kekasihnya saat dia mendengar suara memasukkan kode

"Ada yang," Masih memulihkan diri dari suara pintu apartemen yang dibuka dengan keras, Daehyeon melihat sang kekasih yang membuka pintu kamar

"Maafkan aku" Yohan memiliki suara yang keras selagi dia merendahkan wajahnya, seperti dia merasa bersalah karena dia melakukan suatu yang tidak mudah diampuni

"terjadi?" Daehyeon menghabiskan tanya, walau dia merasa yakin sang kekasih akan melewatkan pertanyaan darinya dan tidak mendengarkan dengan baik

"Aku melewatkan makan malam" Yohan mengatakan dengan nafas yang masih berantakan, dan Daehyeon tidak mendapati hal yang membuat Yohan begitu tergesa

"Iya?" Sebagai tenaga kesehatan pada Unit Gawat Darurat, kesibukan Yohan dipahami Daehyeon dan melewatkan makan malam bukan satu atau dua kali dilakukan oleh Yohan

"Kemarin adalah hari ulang tahunmu, jadi aku ingin makan malam denganmu selain di apartemen" Kata Yohan dibalas Daehyeon dengan membulatkan mulut

"Oh. Apa peningkatan yang kau lakukan di tempat kerja?" Daehyeon memberi tanya, biasa mengingat mereka makan di luar apartemen karena keberhasilan Yohan ataupun dirinya

"Apakah, apakah kita tidak melakukan makan malam di luar apartemen, tanpa a, tanpa alasan?" Yohan berkata dengan berantakan, memperlama ekspresi tidak paham Daehyeon

"Tapi kelihatan seperti kau memiliki alasan" Bukan memiliki sikap dia mengetahui segalanya, Daehyeon menggunakan nada tenang selagi dia menyimpulkan laku dari Yohan

"Hanya, itu, kau tahu?" Tangan Yohan yang mengarahkan tunjuk padanya bukan sesuatu yang diduga oleh Daehyeon, sendirinya masih tidak memahami dengan benar apa maksud Yohan

"Eum, aku tidak tahu" Berkata dengan terus terang bahwa dia tidak memiliki ide mengenai apa yang sebenarnya dimaksud oleh Yohan, Daehyeon hanya memperhatikan kekasih yang lebih muda darinya

"Kemarin, hari, ulang tahunmu" Masih berkata dengan berantakan, Yohan hanya mengulangi apa yang Daehyeon pikir sudah didengarkannya pada beberapa saat sebelum ini

"Terakhir kali kau berkata dengan tidak jelas hingga tahapan ini, adalah saat kau mengajak aku tinggal bersama" Daehyeon membawa ingatan pada satu tahun lalu

"I, ya" Yohan membenarkan Daehyeon, memiliki sikap gugup yang dapat dilihat walau Daehyeon ada di sisi tempat tidur dan Yohan masih diam di bagian pintu

"Jadi, apa ada hal penting yang berusaha kau, katakan?" Suara Daehyeon mengecil pada bagian akhir, memiliki perasaan bahwa ini merupakan hal yang serius.

Tidak berusaha memburu sang kekasih saat Daehyeon melihat Yohan hanya diam dan menaruh pandangan pada lantai, tahu dia sedang menenangkan diri dan menata katanya.

"Menikah denganku" Yohan sudah mengatupkan bibirnya saat Daehyeon meluruskan tatapan, kelihatan selesai dengan apa yang ingin dikatakan namun dia kembali membuka mulut sebelum Daehyeon dapat merespon

"Aku tahu ini tidak romantis. Aku ingin makan di bagian tengah dari restoran, mendengar pemain musik memainkan lagu romantis, dan menyerahkan cincin padamu" Kata Yohan menerima decakan tidak setuju

"Buruk" Daehyeon memberi komentar, tidak setuju dengan ide melamar dirinya pada restoran dan menempati bagian tengah sehingga setiap orang dapat melihat momen mereka dengan mudah

"Apa yang kau katakan dengan 'buruk'?" Mengerutkan dahi saat Yohan hanya menemukan ekspresi lurus dari Daehyeon, tidak memiliki sikap bahwa dia menyesalkan atau lainnya

"Idemu untuk melamarku di tempat umum merupakan ide buruk" Jawab Daehyeon, melewati Yohan untuk menyimpan handuk yang digunakan untuk mengeringkan rambut.

Ada pikiran Daehyeon tidak ingin orang lain menertawakan Yohan yang menjadi panik dan berkata dengan berantakan saat berusaha menyampaikan hal serius, tapi pikiran yang mendominasi adalah Daehyeon pelit untuk membagi momen istimewa dengan orang lain.

Hanya tersenyum saat Yohan menyerahkan cincin padanya tanpa berlutut atau lagu romantis, tersinggung dengan komentarnya mungkin. Menutup hari dengan senyum karena benda dingin di jemarinya dan lengan hangat yang memeluk selagi dia melelapkan diri.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Selamat ulang tahun buat Ketua Jang, yang bikin aku kaget sama rambut merahnya. Inspirasi dari aku yang belakangan ini baca fanfic fanfic dan liat webtun dengan tema pekerja rumah sakit, tapi ngga sempet buat nyari lebih serius.

ArunikaWhere stories live. Discover now