👣 Seokhwa x Yongha

20 5 0
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

teman jalan

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Seokhwa merupakan tipe realistis daripada tipe imajinatif sedari dia kecil, memiliki ingatan dimana temannya menangis saat dia berkata karakter kartun hanyalah fiksi dan tidak mungkin ditemui pada dunia nyata.

Seokhwa menyadari Yongha merupakan tipe introvert dan imajinatif sehingga dia menemukan sulit untuk memahami laki-laki yang lebih dewasa, namun dia mendapat beberapa hal yang dapat dipelajari darinya.

Yongha memunculkan diri depan pintu kamar dan mengajak dia untuk berjalan, bukan apa yang biasa dilakukan oleh lainnya.

"Kau tidak memberitahu apa yang terjadi" Seokhwa menerima es krim rasa mint choco yang dibelikan Yongha tanpa bertanya

"Tidak ada yang terjadi" Mata Yongha hanya mengarah pada es krim vanila di depannya, tidak berusaha melihat Seokhwa di hadapan

"Benar, dan aku tidak suka mint choco" Seokhwa memutar mata, mengetahui ini sebagai kebohongan yang begitu kentara

"Haruskah aku memesan rasa lain?" Yongha menjauhkan tatapnya dan melihat es krim mint choco yang ada di tangan Seokhwa

"Aku tidak serius dalam mengatakannya" Napas dihelakan oleh Seokhwa dengan perasaan berat

"Oh" Bibir Yongha membentuk bulat selagi dia mengembalikan tatap pada es krim rasa vanila miliknya

"Jadi, kau tidak ingin memberitahuku?" Seokhwa menyuapkan tiga sendok dari es krim miliknya sebelum dia mengulang pertanyaan

"Aku hanya melakukan hal yang bodoh" Yongha meraih sendok dari dan sesaat Seokhwa memikirkan dia hanya menghancurkan es krim

"Kebodohan apa untuk saat ini?" Tanya Seokhwa, memperhatikan Yongha yang menekan es krim beberapa kali

"Menyatakan perasaan" Yongha menyuapkan es krim pada mulutnya saat dia telah mengatakan ini, seperti ingin menenangkan diri

"Kebodohan apa yang kau lakukan?" Seokhwa mengulang tanya seraya melanjut makan es krim yang ada di tangannya

"Menyatakan perasaan walau aku tahu dia tidak akan menerima" Jawab Yongha sebelum dia menyuapkan suap besar dari es krim.

Seokhwa mendengar Yongha membicarakan suka pada seseorang dari asrama lain, tapi dia tidak mengetahui siapa yang disukai oleh Yongha.

"Kau hanya ingin jujur" Seokhwa memberi balasan, mengangguk kecil seperti dia dapat memahami laku Yongha

"Tapi aku merasa aku adalah orang paling bodoh saat ini" Yongha menyimpan sendok di sisi dan menghela napas yang panjang

"Bodoh karena kau membiarkan dirimu berharap?" Sedikitnya Seokhwa mengetahui bagaimana pikiran Yongha bekerja

"Iya, dan aku masih terluka saat aku mendengar jawabnya" Yongha kembali melakukan suap besar saat dia mengatakan ini

"Kau hanya menyukainya begitu dalam" Seokhwa paham perasaan Yongha setelah dia biasa menghabiskan waktu dengan lainnya

"Aku ingin bahagia saat dia bahagia" Kata Yongha kembali didengar saat Seokhwa telah menghabiskan es krim miliknya

"Aku tahu kau dapat melakukannya" Seokhwa membalas kata Yongha dengan penuh yakin, sepenuhnya percaya mengenai ini

"Kau percaya aku dapat melakukannya?" Yongha memiliki tatap ragu, tatap yang selalu dia miliki saat orang lain berkata baik tentang dirinya

"Iya. Kau lebih pemaaf dan memiliki hati besar dari siapapun yang aku kenal" Kepala Seokhwa mengangguk selagi berkata

"Aku memiliki hal yang baik mengenai diriku?" Ini bukan pertama kali Seokhwa mendengar Yongha dan perasaan rendah dirinya

"Iya. Aku pikir aku mempelajari banyak hal mengenai dirimu" Kata Seokhwa, menimbulkan senyuman tipis pada wajah Yongha

"Senang untuk mengetahui seseorang memiliki pandangan baik mengenai diriku" Kata Yongha menimbulkan senyum Seokhwa.

Seokhwa mungkin memiliki perbedaan pikir atau cara menerima perasaan, membuat terkadang dia merasakan buntu dari bicara dengan Yongha. Tapi Yongha selalu menerima katanya.

Bukan percaya sepenuhnya, tapi Yongha biasa mendengar katanya dengan baik dan meluangkan waktu seandainya Seokhwa ingin melakukan jalan sekalipun dia menyukai kamar tidurnya.

Mungkin perbedaan dia dan Yongha, atau waktu yang mereka habiskan, Seokhwa menemukan dirinya merasa biasa di sisi Yongha dan menyenangi senyum yang biasa dilihatnya dari Yongha.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Sebenarnya ucapan Seokhwa tuh ringan, bisa menyenangkan malah, tapi akunya lagi pengen nulis cerita sedih dan malah jadi begini.

ArunikaWhere stories live. Discover now