👂 Seokhwa x Daehyeon

87 10 0
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

pendengar

(penjaga minimarket! Seokhwa x
penulis lagu! Daehyeon)

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Kehidupan menjadi baik saat Seokhwa menemukan Daehyeon dalam harinya, mendengar cerita sang penulis lagu selagi dia menerima minuman yang diberikan oleh Daehyeon (berkata minum merupakan biaya karena Seokhwa mau mendengar ceritanya).

Seokhwa hanya melihat Daehyeon yang menulis pada beberapa waktu, mendengar Daehyeon menyenandungkan nada yang tidak pernah didengarkannya, atau memperhatikan wajah serius selagi Daehyeon memilih minum dan makan sebelum menghampiri dirinya.

Tidak menemukan pelanggan yang membutuhkan kasir dan telah memastikan persediaan pada rak, Seokhwa mendekati Daehyeon yang meneguk minuman jeruk.

"Kau tidak membeli minuman jeruk pada hari lain" Seokhwa menyuarakan heran pada pilihan minum Daehyeon di hari ini, melihat satu botol yang belum dibuka

"Aku menyadari minuman jeruk memiliki promosi yang menarik" Daehyeon membicarakan promosi dimana dua botol minum ini lebih murah dari satu botol dikalikan dua

"Tidakkah promosi ini telah ada dari permulaan pekan?" Ingat bahwa dia menangani pelanggan yang teliti dan menyadari promosi saat dia belum memperhatikan

"Eum, aku tidak memperhatikannya pada hari lalu" Kepala Daehyeon menggeleng, menunjukkan ketidak tahuan dia mengenai promosi

"Penolakan lain?" Seokhwa melihat Daehyeon yang menghelakan nafas, tidak menyembunyikan rasa berat hanya dengan mengingat situasi di tempat kerja

"Benar. Ah, aku bahkan tidak memiliki tenaga untuk mengeluh" Mata Seokhwa tidak melepaskan Daehyeon, melihat si penulis lagu menaruh sisi wajah di meja

"Sungguh buruk" Komentar Seokhwa dengan nada dia merasakan simpati, Daehyeon mengganti posisi dimana dia menumpukan dagunya pada meja

"Kau dapat membayangkannya?" Bukan menatap Seokhwa dengan langsung, Daehyeon hanya melihat pada pantulan Seokhwa yang berada di kaca

"Iya. Mendengar ceritamu setiap hari, mustahil untuk tidak dapat membayangkannya" Seokhwa memiringkan wajahnya, membalas tatapan yang diberikan Daehyeon melalui kaca

"Aku merupakan seseorang yang banyak bicara" Daehyeon mengambil kesimpulan dengan sikap tenang, walau katanya memiliki kesan buruk dalam anggapan Seokhwa

"Banyak merupakan kata yang relatif" Hanya membalas dengan kata yang memiliki kesan tidak pasti, Seokhwa tidak yakin mengenai kata yang ingin didengarkan Daehyeon

"Kau berusaha mengatakan sesuatu agar aku merasa baik?" Menyadari maksud Seokhwa, Daehyeon membentuk senyum tipis seperti dia merasa tergelitik

"Usahaku berhasil" Simpul Seokhwa, ikut menempatkan senyum saat melihat lengkungan tipis sang penulis lagu yang hanya memanjangkan wajah dari waktu datang

"Aku menghargai usahamu" Daehyeon berkata, dan Seokhwa tidak mempermasalahkan alasannya karena dia tahu ini bukan senyum yang menyimpan perasaan buruk

"Jadi, usahaku berhasil" Seokhwa menetap dengan kesimpulan yang dibuat olehnya, menerima anggukan samar dari Daehyeon yang belum memindahkan posisi dagu

"Hah," Begitu mata Daehyeon melihat pada buku catatan yang biasa digunakannya untuk menulis lirik, dia kembali memanjang wajah dan menghela nafasnya

"Buruk untuk memikirkan lagu pada saat ini?" Tanya Seokhwa, lagi meniru tindakan Daehyeon dengan mengarahkan tatapan pada buku milik si penulis lagu

"Aku hanya," Daehyeon merapatkan bibir, memiliki kerutan pada dahinya seperti dia memiliki banyak hal dalam kepalanya dan berusaha memilah apa untuk dikatakan

"hanya mencemaskan penolakan lain." Ini bukan pertama kali Daehyeon memperlihatkan sikap tidak percaya pada dirinya sendiri, tidak memiliki arti Seokhwa telah biasa

"Lagumu mendapat banyak pujian, daripada kata yang buruk atau penolakan" Seokhwa mendengar Daehyeon mengeluh, namun ada banyak situasi dimana Daehyeon bercerita dengan antusias

"Aku tahu. Hanya aku menerus menerima penolakan pada saat ini" Daehyeon meluruskan posisi dan membuka buku catatan miliknya, dipenuhi tulisan dan tambahan catatan di sisinya

"Kau sudah merasa senang dengan lagu yang kau tulis?" Tanya diberikan oleh Seokhwa, membiarkan Daehyeon berdiam selama beberapa saat

"Tidak" Merupakan jawab yang diberikan saat Daehyeon membuka mulutnya, merasa buruk saat dia melihat kembali pada tulisannya

"Maka istirahat," Tidak biasa memberikan saran pada Daehyeon, Seokhwa berhati dalam katanya dan melihat Daehyeon yang mendengar dia

"pikiranmu membutuhkan istirahat." Seokhwa melanjutkan, melihat Daehyeon yang saat ini memberikan tatap padanya bukan melalui kaca

"Terima kasih karena telah memberikan saran" Daehyeon memiliki sikap tulus, bukan menunjukkan rasa buruk karena sang penjaga minimarket memberi saran padanya

"Terima kasih karena membagi kecemasanmu" Seokhwa berpikir dia beruntung karena seseorang memasuki minimarket, tidak yakin dia dapat menatap Daehyeon lebih lama.

Seokhwa menyenangi kehadiran Daehyeon yang tidak langsung menemani dia selama menjaga minimarket, tidak pernah menolak saat laki-laki Jang itu membutuhkan teman bicara atau sekedar pendengar. Mengenalinya melalui cerita dan sikap saat dia bercerita.

Daehyeon yang menggerutu tidak jelas atau membagi celoteh dengan antusias, tidak berbeda dari anak kecil dalam pandangan Seokhwa dan dia selalu memiliki sisi lembut untuk anak kecil. Hanya menatap Daehyeon selalu menghantar perasaan yang berbeda.

Klise, Seokhwa menyukai Daehyeon karena dia biasa dengan kehadiran sang penulis lagu.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pairing yang disarankan oleh Vfi_Jung99. Inspirasinya dari aku yang sempat cuti menulis karena ngerasa ngga bersemangat, malah ngerasa tertekan waktu coba nulis, padahal biasanya nulis ini hal yang paling ngebikin semangat /malah curhat 🤭

ArunikaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin