🧒 Yohan x Junseo

30 6 1
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

adik kecil

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Yohan memikirkan dia memperhatikan Junseo dengan baik, namun dia tidak menyadari betapa Junseo memiliki perbedaan di masa pertumbuhan karena dia biasa menghabiskan waktu dengan sang tetangga.

Tapi Yohan menyadari saat dirinya menjemput Junseo yang selesai melakukan pertukaran pelajar di Jepang selama tiga bulan, sadar bahwa Junseo bukan lagi anak kecil yang menyembunyikan diri di punggung.

Junseo meninggikan alis saat dia menyadari Yohan menatap dirinya dan tidak lekas dalam menjalankan mobil, bingung dengan lakunya.

"Ada apa?" Junseo menggunakan suara saat ekspresi bertanya yang diperlihatkannya tidak mendapat jawaban dari sang tetangga lama

"Kau," Yohan membuka mulutnya sebelum dia berhenti karena tidak yakin apa yang dikatakan, pilihan kata yang harus digunakannya

"Aku yakin aku tidak kelihatan aneh" Mata Junseo memperhatikan pakaian hangat miliknya, warna hitam kelihatan bagus untuknya

"Kau tumbuh dengan baik" Kata Yohan saat dia telah menemukan kata, memindahkan pandangan dan mulai menjalankan mobil

"Kau menyadarinya pada saat ini?" Yohan dapat mendengar Junseo memiliki nada bicara seperti tidak habis pikir mengenai pikirnya

"Iya, aku pikir aku tidak menyadarinya karena sebelum ini kau ada di sisiku sepanjang waktu" Yohan berkata, mendengar dengus Junseo

"Kau yang mengatakan bahwa aku masihlah anak kecil dan perlu penjagaan" Balas Junseo, mengingatkan Yohan yang ingin ada di sisinya

"Aku tidak ingin mengulangi salah saat kita masih kecil" Ingat Yohan membuka memori masa kecil saat dia melepas tangan Junseo

"Saat aku tertinggal di pusat belanja?" Kelihatan seperti Junseo pun mengingat dengan baik, memiliki kesan ringan dalam bicaranya

"Iya. Kau menangis seperti bayi, kau tahu?" Yohan meloloskan tawa dengan ringan, tidak melepas matanya dari jalanan ke luar bandara

"Bukan seperti kau tidak menangis" Yohan merasakan lengannya disinggung oleh laki-laki yang lebih muda di sisinya

"Aku tidak menangis. Kapan aku menangis?" Bantah Yohan, meski dia ingat dia menangis saat dia menemukan Junseo yang menangis

"Bibi memberitahu kau menangis karena kau merasa bersalah padaku" Kata Junseo, memiliki kesan jenaka saat Yohan meliriknya

"Ibuku salah mengingat. Kenapa aku harus menangis?" Membantah selagi dia menggerakkan satu tangan, mendukung penolakannya

"Menangis bukan sesuatu yang salah" Junseo memiliki senyum selagi dia menyentuh tangan Yohan, menghentikan gerak menolak

"Aku tidak ingat kapan kau menjadi dewasa seperti ini" Mendapati kesan hangat daripada kesan geli dari Junseo, Yohan mengerut dahi

"Kau sibuk untuk mengatakan aku masih anak kecil" Balas Junseo membuat Yohan meringis, memikirkan si lebih muda tidak senang

"Kelihatan seperti kau mendendam pada perkataanku" Kata Yohan, merasakan Junseo melepas tangannya

"Tidak. Aku hanya memberitahu mengapa kau tidak menyadari tumbuhku" Junseo membantah kata Yohan dengan menggeleng

"Kau sungguh tidak mendendam?" Yohan melempar tanya, meski dia sungguh tidak menemukan kesal pada ekspresi wajah Junseo

"Aku akan meminta kau berhenti dan turun kalau aku sungguh tidak suka" Kata Junseo mendapat angguk membenarkan dari Yohan

"Benar. Bagaimanapun, kau masih Junseo yang keras kepala dan tidak ingin kalah" Yohan mengangguk seperti dia dapat paham

"Yohan-Hyung," Mata Junseo memperlihatkan tidak senangnya saat Yohan melirik, membuat dia menggumam minta maaf pada lainnya.

Junseo seperti adik kecil yang memerlukan perlindungannya sejauh apa yang dia ingat, namun Yohan menyadari Junseo menjadi remaja laki-laki yang dapat menarik perhatian hanya dengan penampilannya.

Tidak yakin apa dia menetap di sisi Junseo karena Junseo adalah adik kecil baginya, atau dia menetap di sisi Junseo hanya karena dia tidak ingin meninggalkan sisi Junseo, telah nyaman di sisinya.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Inspirasi awalnya dari twt, tapi ngga bisa nuntasin pas aku fokus ke twt, jadi aku cuma ngambil bagian 'maknae' aja.

ArunikaWhere stories live. Discover now