💝 Yohan x Seokhwa

114 21 7
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

buku teks mengenai cinta
dan si tidak percaya

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Mungkin karena dia mendengar jawaban seperti 'kau akan mengetahui kau jatuh cinta saat kau bertemu dengan orang yang tepat', maka Yohan selalu mempercayai cinta pandangan pertama dengan seluruh dirinya dan berakhir dengan mengalaminya.

Permasalahan saat ini adalah, Seokhwa tidak mengalami cinta pandangan pertama pada Yohan dan tidak memiliki percaya terhadap keyakinan yang dipegang oleh Yohan dengan sepenuh dirinya. Mengerutkan dahi saat dia mendengar Yohan bicara.

Seokhwa sedang menyimpan sisi wajahnya pada meja saat Yohan mendekati sang pegawai baru, menghalangi sinar matahari pada wajahnya.

"Kita sedang memainkan drama?" Adalah apa yang dikatakan oleh Seokhwa saat dia menyadari Yohan berdiri di sisi, menghalangi matahari

"Tidak, tapi aku juga tidak berpikir kau membutuhkan fotosintesis" Yohan memberikan balas dengan sikap tenang, telah biasa untuk mendengar Seokhwa

"Lucu" Seokhwa mendengus saat dia mendengarkan balas dari Yohan, dan Yohan tidak melewat senyum yang dibentuknya walau hanya sesaat

"Kelihatan seperti kau sedang memikirkan sesuatu" Yohan tahu Seokhwa bukan tipe yang berlama di kantin, tapi melihat dia sendiri di atap gedung bukan hal biasa

"Hanya," Mata Seokhwa melihat Yohan, bibirnya menggulung seperti dia mempertimbangkan apa dia harus membicarakan ini dengan si laki-laki Kim

"bagaimana kau mengetahui bahwa kau suka padaku?" Oh, ini merupakan hal yang baru, Seokhwa selalu menghindari cakap mengenai perasaannya

"Kau tahu saat kau melihatnya, aku pikir aku begitu percaya pada kata ini" Yohan tahu bahwa jatuh cinta tidak selalu semudah itu bagi beberapa orang

"Bagaimana kau tahu bahwa perasaanmu bukan sekedar ingin sesaat atau semacamnya?" Ah, kelihatan seperti kencan Seokhwa kembali menemui akhir

"Saat aku melihatnya, aku ingin melindunginya. Saat dia bersedih, aku ingin menghiburnya. Saat dia tersenyum, aku merasa senang" Jawab Yohan dengan mudah

"Mudah seperti apa yang ditulis dalam buku" Bibir Seokhwa memiliki senyum miring, terlalu sering mendengar kata seperti kata Yohan sebelum ini

"Kehidupan ini rumit. Kalau bukan kasih sayang yang membuat hidup lebih mudah, maka apalagi?" Saat ini Yohan menemukan miris dalam senyum

"Kau pasti memiliki banyak orang yang baik di sisimu" Kata Seokhwa, masih memperlihatkan senyum dengan kesan miris pada wajahnya

"Mungkin, kau harus lebih dekat dengan sisiku" Berkata dengan kesan ringan, Yohan menerima lirikan singkat dari Seokhwa yang masih menyandarkan wajah

"Um. Mungkin aku harus menjadi dekat denganmu" Seokhwa tidak menolak kata Yohan, walau dia jelas masih mempertimbangkan dan bukan menyetujuinya

"Kau masih mempertimbangkan" Kata Yohan menerima anggukan yang samar dari Seokhwa, enggan mengubah posisi seperti Yohan enggan mengganti posisi

"Iya. Kau tidak memiliki jaminan bahwa katamu dapat dipercaya" Seokhwa melihat Yohan yang mengangguk sebelum laki-laki yang lebih dewasa menghela nafasnya

"Tentu. Aku pikir, lebih mudah untuk melihat perasaanku daripada mendengar perasaanku" Serius dalam perkataannya, Yohan meluruskan matanya pada Seokhwa

"Katamu setelah kau mengatakan banyak hal seperti buku teks mengenai cinta" Yohan tidak dapat melakukan apapun mengenai apa yang dipikirkan oleh Seokhwa

"Karena aku sudah mengatakan banyak hal dan kau tidak mudah percaya, aku meninggalkan penilaian padamu" Kata Yohan, melihat raut berpikir sang pegawai baru

"Um" Mungkin Seokhwa menyadari perasaannya atau mungkin Seokhwa sungguh tidak melihat usahanya, mungkin juga Seokhwa ingin memperlihatkan dia tidaklah mudah

"Um" Bagaimanapun Yohan menyukai Seokhwa dari pertama kali dia melihatnya, tidak memikirkan untuk berhenti suka padanya walau beberapa waktu telah dilewati.

Seokhwa memejamkan matanya dengan nyaman dan Yohan tidak meninggalkan posisinya yang menghalangi matahari dari wajah Seokhwa, tidak menimbulkan suara apapun yang dapat mengusik Seokhwa.

Yohan tidak perlu mengatakan bahwa berdiri selama satu jam membuat kakinya merasa pegal, dan dia gagal untuk menemukan kata saat Seokhwa lewat seraya menaruh plester penghilang pegal di meja.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pair ini disarankan oleh dzlesehheee. Sesekali aku bikin cerita dimana Yohan ngga terlalu canggung atau keliatan bodoh banget, malah seneng sendiri sama karakter Yohan disini yang jelas hanya ada di fiksi romansa (maksudku, aku liat thread uwu di twt, tapi ya cuma di twt).

Semuanya, jaga kesehatan ya. Jangan lupa istirahat sama minum air putih, pokoknya sehat terus ya :)

Silahkan menyarankan pairing berikutnya >>>

ArunikaWhere stories live. Discover now