Arunika

💔 Yohan x Seokhwa

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

patah hati itu sungguhan

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Seokhwa hanya memikirkan patah hati sebagai adegan sedih dalam drama romansa, tidak memiliki pengalaman selain melihat tayangan drama atau mendengar cerita dari beberapa teman yang menjalin hubungan.

Tapi ini merupakan pertama kali dia melihat seseorang merasakan patah hati dengan buruk, melihat sosok yang biasa dipenuhi kesan positif memilih untuk menggelungkan diri dalam selimut sepanjang hari.

Mendorong pintu kamar pada hari ketiga dimana dia tidak dapat menemukan Yohan di ruang tengah atau sisi lainnya dari rumah kos.

"Ini bukan waktu makan" Yohan berkata dengan punggung yang menghadap pintu kamar, tidak berusaha melihat siapa yang datang

"Aku tidak membawa makanan" Kata Seokhwa tidak mendapatkan balasan dari sang pemilik kamar selama beberapa saat

"Seokhwa, aku tidak dapat membantumu mengerjakan tugas" Balas Yohan bukan sesuatu yang dia duga, membuatnya mengerut dahi

"Bukan seperti aku berpikir aku dapat mengandalkanmu" Seokhwa tidak memiliki momen dirinya mempercayakan tugas pada Yohan

"Apa yang kau inginkan?" Yohan melempar tanya tanpa mengubah posisi, tidak berusaha mempertemukan tatap mata dengannya

"Lainnya melakukan pesta" Beritahu Seokhwa, menjelaskan keriuhan dari ruang tengah yang dapat didengar dengan samar disini

"Benarkah?" Kentara dia berusaha memperlihatkan antusias pada pembicaraan, meski kegagalannya dapat didengar begitu jelas

"Donghan-Hyung menang dalam kompetisi menari atau sesuatu seperti itu" Memberi penjelasan pada laki-laki yang lebih dewasa

"Kedengaran bagus" Hanya memiliki nada bicara yang datar dan tidak menempatkan antusias saat Yohan membalas kata Seokhwa

"Tidak ingin menggabungkan diri?" Sejujurnya Seokhwa tahu balas yang diberikan oleh Yohan, hanya mengusahakan keberuntungan

"Tidak, aku akan memberi ucapan selamat melalui pesan" Balasan Yohan telah diketahui hingga Seokhwa menganggukkan kepala

"Bahkan kau tidak ingin menghabiskan makan?" Ingat betapa Yohan antusias mengenai makanan di waktu lain, Seokhwa bertanya

"Tidak" Yohan memberi jawaban dengan penuh yakin, bukan sikap yang biasa diperlihatkannya pada penghuni dari rumah kos

"Kau tidak ingin melakukan tari?" Biasa menemukan Yohan yang melakukan adu tarian konyol dengan Donghan ataupun Yongha

"Tidak" Yohan hanya memiliki nada bicara dipenuhi yakin seperti dia tidak akan mengubah kata atau pikirannya dalam waktu dekat

"Menyanyi?" Biasa mendengarkan Yohan yang tidak ragu dalam memperlihatkan mahirnya mengenai vokal atau melakukan rap

"Tidak, Seokhwa. Aku hanya ingin berdiam disini" Bicara Yohan memberitahu bahwa dirinya lelah dan tak memiliki ingin apapun

"Kenapa kau tidak ingin melakukan apapun?" Seokhwa mengerut dahinya karena dia tidak dapat memahami perilaku Yohan

"Aku masih memerlukan waktu" Yohan memberi alasan yang membuat Seokhwa menahan dirinya dari melempar komentar

"Kau dapat menyanyikan lagu sedih mengenai patah hati" Hanya membuka mulut saat Seokhwa berpikir dia menemukan jalan

"Tidak. Kau dapat pergi" Mendapat penolakan dari Yohan yang saat ini berkata seperti mengharapkan Seokhwa lekas pergi

"Aku harus pergi?" Tidak yakin untuk meninggalkan Yohan seorang diri, Seokhwa melempar tanya dengan kesan berharap di bicaranya

"Kau dapat tinggal" Kelihatan seperti Yohan menangkap kesan berharap pada bicara Seokhwa, memutuskan untuk membiarnya

"Baik" Seokhwa menempati sisi  dari tempat tidur hingga Yohan memberi lirikan singkat pada dirinya, hanya membiarkan dirinya.

Yohan tidak mengatakan apapun dan tidak memperlihatkan ekspresi apapun saat Seokhwa mulai menyanyi lagu patah hati, tersenyum saat Seokhwa menemukan properti dan melebihkan nyanyiannya.

Seokhwa tidak menemukan Yohan yang mengatakan terima kasih, atau berkata dia merasa terhibur, tapi matanya telah memperlihatkan apa yang dia rasakan hingga Seokhwa senyum membanggakan diri.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Paling berasa stuck pas ngeliat ucapan Yohan, berasa random banget sampe bingung mau ngebikin cerita gimana.