✍️ Yohan x Seokhwa

43 5 0
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

tetangga sang penulis

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Seokhwa mungkin menenggelamkan dirinya dalam proyek tulis, memikirkan banyak sisi dari karakter yang dituliskan maupun sulit yang dihadapi setiap karakter. Melupakan emosi miliknya, terlalu larut dalam tulisan miliknya.

Yohan mengunjungi dia pada hari dimana dia selesai mengirim bagian akhir dari tulisannya, menatap dia dan memiliki senyum seperti dia mengetahui situasi yang dilewati oleh Seokhwa. Dia masuk sebelum Seokhwa mengijinkan.

Mata Seokhwa memperhatikan kantung belanja yang diletak pada meja pendek, tempat dia merenung dengan cangkir teh.

"Kau menyelesaikan tulisanmu?" Pertanyaan Yohan membuat Seokhwa memiringkan kepala, tidak menduga lainnya tahu

"Bagaimana kau mengetahuinya?" Tanya Seokhwa menimbulkan tawa Yohan, pendek namun memiliki kesan hangat

"Karena hari ini kau membukakan pintu" Yohan memberi jawab dengan mudah, melemparkan senyum pada Seokhwa

"Kau mengunjungiku di hari lain?" Seokhwa tidak berpikir dia mendengar ketukan pintu maupun suara bel di hari lain

"Aku mengunjungimu setiap hari" Balas Yohan, hanya tersenyum dan bukan memiliki keinginan menggerutu di wajahnya

"Oh. Aku tidak mendengarkan" Terus terang dalam memberikan alasan pada Yohan, Seokhwa melihat anggukan dari lainnya

"Aku tahu. Kau selalu melarutkan diri dalam tulisanmu" Paham Yohan, masih tersenyum dan kelihatan tak mempermasalahkan

"Maaf" Nada Seokhwa tidak memberitahu dia menyesal, terlalu datar daripada nada bicara yang biasa digunakannya

"Tidak apa. Aku tidak mempermasalahkannya" Tapi Yohan tahu dia meminta maaf dengan bersungguh, mengibaskan tangan

"Kenapa kau mengunjungiku setiap hari?" Tanya Seokhwa, ingat dengan pernyataan Yohan yang mengunjungi dia setiap hari

"Hanya, aku melihatmu membuat status pada pekan lalu" Ah, status dengan warna gelap dan tulisan menyedihkan

"Ah" Seokhwa menjatuhkan mulut, memberitahu dia tahu status yang dimaksudkan oleh sang tetangga sisi kanan

"Tulisan ini membuatmu larut hingga aku mencemaskanmu" Yohan tidak ragu untuk menyampaikan kecemasannya

"Tidak ada yang perlu dicemaskan" Namun Seokhwa tidak menemukan apa yang perlu dicemaskan, berkata dengan mudah

"Kau mengatakannya seperti kau dapat mengendalikan dirimu dari memikirkan karaktermu" Balas Yohan, sepenuhnya benar

"Aku harus memikirkan karakterku untuk mendapat hasil yang baik" Seokhwa memberi alasan, Yohan mengerutkan dahi

"Uh. Karaktermu begitu serius" Kata Yohan membuat Seokhwa kembali memiringkan kepala, berusaha memahami maksud

"Apa?" Gagal dalam usahanya untuk memahami maksud Yohan, Seokhwa menyuarakan rasa bingung

"Kau tidak memperlihatkan senyum, tidak berusaha menyentuh kantung belanja" Yohan mengingat kebiasaan Seokhwa

"Ah, benar" Seokhwa mendudukkan diri di sisi meja, mendapati Yohan yang menyamankan posisi untuk duduk di sisinya

"Aku mengharapkanmu untuk menekan bel dan memasuki apartemenku di hari lain," Seokhwa mendengar kata Yohan

"tapi hari ini kau hanya perlu makan makanan ringan dan tersenyum." Mata Seokhwa menemukan Yohan menatapnya

"Mengesalkan untuk dekat denganku?" Tanya Seokhwa sebelum dia meraih satu kantung makanan ringan dengan sembarang

"Tidak. Aku tidak akan membuka pintu untukmu seandainya kau mengesalkan" Yohan menjawab, menatap dia dengan tersenyum

"Hanya, beberapa orang tidak suka dengan fokusku" Seokhwa ingat beberapa teman menyerah untuk menghadapi dirinya

"Tidak perlu dipedulikan. Kau melakukan kerjamu dengan baik" Tangan Yohan menepuk surai Seokhwa yang menjadi kasar.

Seokhwa tidak memahami kenapa Yohan memperlihatkan sikap yang begitu baik padanya, namun merasa lega saat Yohan mengatakan dia melakukan kerja dengan baik, mendengar seseorang mengakuinya.

Seokhwa menemukan dirinya tersenyum di penghujung hari, membicarakan foto lucu atau berita konyol di internet bersama Yohan yang tidak henti memberi komentar dan mengudarakan tawa mengenai apapun.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Inspirasi awalnya dari twt, tapi pas nulis malah kepikiran satu anime yang pernah aku liat di yutub (cuma nonton satu episode dan lupa judul).

ArunikaKde žijí příběhy. Začni objevovat