🏃 Donghan x Daehyeon

49 13 3
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Kabur

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Kim Dong Han selalu merupakan seorang dengan kemampuan bicara yang baik, selalu mengetahui apa yang harus dibicarakannya. Maka saat dia hanya menjatuhkan mulut tanpa mengatakan apapun, Daehyeon berharap dia dapat mengundurkan waktu dan tidak mengungkap perasaannya pada Donghan.

Tidak dapat mengundurkan waktu, Daehyeon meninggalkan Donghan yang masih mendiamkan diri pada halaman belakang dari sekolah dimana dia menyatakan perasaan. Menghindari Donghan di sore itu, pun dia berusaha menyembunyikan diri di hari lain dan tidak henti melakukan sembunyi dari lainnya.

Daehyeon meninggalkan cakap dengan adik sepupunya saat dia menyadari lampu berubah warna, mengambil satu langkah sebelum menyadari tatap yang dikenal.

"Hyung?" Seokhwa mengarahkan pandangan bingung saat Daehyeon memundurkan langkah, membentur dirinya yang biasa menjadi 'anak ayam' Daehyeon

"Ah, aku pikir, ada, ada yang," Daehyeon berusaha menemukan kata, ingin memberi alasan selagi dia melepaskan tangan Seokhwa yang memegang lengannya

"Daehyeon-Hyung, katamu tidak jelas" Memiringkan kepala dengan tanya karena Seokhwa tidak dapat memahami apa yang dikatakan oleh sang kakak sepupu

"Ada yang harus kulakukan. Kau, pulang lebih dulu" Balas Daehyeon tidak mengusaikan pandangan bingung pada mata Seokhwa, bahkan menambah tanya

"Tapi, kita belum merencanakan pulang?" Ah, benar, Daehyeon dan Seokhwa merencanakan bahwa mereka seharusnya mengunjungi toko musik di sisi lain dari jalan

"Aku memiliki," Daehyeon tidak menuntaskan katanya, melihat pemilik tangan yang merangkul dia dengan akrab sementara Seokhwa masih ada di hadapannya

"Dia memiliki rencana lain" Kata Donghan melengkapi apa yang ingin dia katakan, tidak bersenang hati tapi Daehyeon mengakui Donghan paham dia dengan baik

"Daehyeon-Hyung tidak mengatakan padaku kalau Daehyeon-Hyung ingin melakukan kencan," Mata Daehyeon melihat Seokhwa yang berkata dan melipat tangan

"Kakak yang aneh ini bukan penculik, benar?" Menelusurkan matanya pada Donghan yang masih merangkul Daehyeon, sementara sang sepupu hanya mendiamkan diri

"Bukan, bukan, Donghan bukan seorang penculik" Duga Seokhwa membuat Daehyeon membuka suara, tidak ingin sang sepupu memiliki pikiran buruk mengenai Donghan

"Kalian memiliki hubungan yang baik?" Mata Seokhwa mengabaikan Donghan, hanya melihat Daehyeon yang masih menunjukkan tegang dengan rangkulan di bahunya

"Iya, kami baik" Daehyeon melakukan angguk, menemukan tatapan intens dari Seokhwa seperti dia merupakan penyelidik yang hendak menemukan bukti meyakinkan

"Baiklah. Aku pulang lebih dulu" Menahan diri dari menjatuhkan dagu saat Daehyeon mendengar Seokhwa mengatakannya, namun membiarkan sang sepupu menjauh

"Jadi. Kau meninggalkanku setelah kau mengatakan suka padaku," Daehyeon memindahkan perhatian dari sang sepupu, melihat Donghan yang masih merangkulnya

"dan membuat aku mendapat interogasi saat aku ingin mendekatimu." Mata Donghan menatap telak pada Daehyeon, membuat tatap mereka mengalami benturan

"Bu, bukan salahku" Lekas untuk memindahkan fokus dari pandangannya, Daehyeon gagal dalam menyembunyikan gugup dari suaranya yang memiliki gemetar

"Aku harus meminta maaf karena aku menatapmu dari sisi jalan?" Donghan melemparkan tanya, memiliki nada dia tidak percaya dengan kata dari Daehyeon

"Kau menatapku seperti kau merupakan pemangsa dan aku adalah mangsa" Kata Daehyeon tanpa memberi tatap, memberi alasan yang memiliki kesan jujur

"Ini karena kau yang melarikan diri seperti aku adalah pemburu" Balasan Donghan merupakan sesuatu yang benar, sulit untuk memberi bantahan mengenai ini

"Aku, tidak," Tapi mendengar Donghan menyadari ini dan membicarakannya membuat Daehyeon merasakan hangat di wajahnya, enggan berdiam untuk membenarkan

"Kau melakukannya dengan jelas," Tidak memberi waktu pada Daehyeon untuk membalasnya, Donghan mengarahkan si laki-laki Jang menghadap pada dirinya

"aku tidak memiliki waktu untuk mengatakan 'aku juga menyukaimu' karena kau melarikan diri." Donghan hanya memiliki nada serius dalam bicaranya, pun tatapnya

"Kau," Ini bukan tipuan dan Donghan bersungguh, Daehyeon perlu waktu untuk menerimanya walau dia menutup mulut karena Donghan tidak mengubah ekspresi

"Sungguh, aku berkata dengan serius" Apa yang diharapkan dari Donghan, mengetahui dia dengan baik bahkan saat Daehyeon tidak menuntaskan perkataannya.

Mungkin Daehyeon akan mengetahui perasaannya bukan hanya sepihak lebih awal seandainya dia tidak ketakutan saat Donghan membutuhkan waktu untuk membalas, andai dia menetap hingga Donghan membentuk senyum seperti orang paling bahagia.

Ah, Daehyeon ingat dia ada di tempat umum saat Donghan memastikan mereka sebagai kekasih dan melompat riang dengan antusias. Daehyeon melihat pejalan lain memperhatikan, merasa malu namun tidak menahan bibirnya dalam membentuk senyuman.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pairing ini disarankan oleh _sahiljeong dan hugmyself, dibantu ide cerita oleh hugmyself. Sesekali ngebikin Daehyeon ngga ngegalakin Donghan terus.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang