🍯 Donghan x Seokhwa

34 4 0
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

bulan madu

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Kebahagiaan sederhana dimana Seokhwa menjebak dirinya dalam lengan Donghan dan menunjukkan sikap tidak peduli pada angin menjelang malam, memilih peduli pada pemandangan matahari tenggelam yang dapat dilihat dari kamar dimana mereka akan melakukan istirahat beberapa hari ini.

Bibir Donghan meloloskan tawa seperti dia menemukan laku Seokhwa sungguh lucu, tapi dia tidak membuang waktu untuk merapatkan lengannya pada tubuh Seokhwa seperti laki-laki yang lebih muda merupakan boneka beruang. Wajah Donghan di sisi bahunya memberi perasaan menggelitik.

Maka, Seokhwa meloloskan tawa kecil selagi dia berusaha menjauhkan diri dari wajah Donghan, hanya menemukan gagal saat Donghan kembali merapatkan lengannya.

"Hyung," Seokhwa masih meloloskan tawa, masih tergelitik dengan Donghan yang berdiam

"Seokhwa-ya," Donghan menyamankan posisi di bahu Seokhwa, menggelitik leher si lebih muda

"Aku merasa geli" Terus terang Seokhwa, meloloskan tawa saat surai Donghan menyentuh wajahnya

"Tapi aku merasa nyaman" Kata Donghan, menunjukkan sisi mengesalkan juga menggemaskan

"Baik" Pasrah merupakan jalan yang dipilih Seokhwa pada akhirnya, memilih untuk menyaman diri

"Kau memiliki ide?" Tanya Donghan yang saat ini meluruskan posisi, membiar Seokhwa bersandar

"Ide mengenai apa?" Seokhwa menyamankan kepalanya pada tubuh Donghan, melakukan sandar

"Apa yang kau inginkan untuk esok hari?" Donghan memindah tangannya untuk meraih jemari Seokhwa

"Tidakkah Donghan-Hyung memiliki ide?" Seokhwa memperhatikan Donghan yang memainkan jarinya

"Iya, aku memiliki ide" Dapat merasakan Donghan melakukan angguk dan menyentuh sisi kepalanya

"Maka, kau menanyakan ini untuk," Mata Seokhwa berusaha menemukan wajah Donghan

"Pastikan kau tahu bahwa kau dapat memiliki suara" Jelas Donghan menarik sudut bibir Seokhwa

"Benar" Seokhwa mengetahui ini sebagai hal yang sederhana, tapi dia menyukai sisi ini dari Donghan.

Donghan memberi kesan dia tahu apa yang dia lakukan di banyak waktu, dan Seokhwa memiliki khawatir seandainya dia tidak memiliki suara atau hanya mendengar Donghan saat mereka memulai hubungan.

Tapi Donghan merupakan sosok pendengar yang baik, pasangan manis yang memastikan dirinya memiliki pendapat dan dipahami.

"Kau tidak memiliki ide?" Suara Donghan menarik Seokhwa dari pikirannya

"Aku akan membiarkan Donghan-Hyung mengatur kegiatan di esok hari" Jawab Seokhwa

"Bagaimana dengan lusa?" Donghan melemparkan tanya dan mendapat angguk darinya

"Aku akan menemukan tempat wisata yang menarik, atau rumah makan" Seokhwa menyuarakan setuju

"Kita menemukan sepakat?" Tawa kecil diloloskan oleh Donghan saat Seokhwa menutup jemarinya

"Um. Kita menemukan sepakat" Seokhwa mengunci jemari Donghan jarinya dan turut meloloskan tawa

"Tidakkah kau menginginkan es krim?" Tanya Donghan meloloskan tawa lain dari bibir Seokhwa

"Kau merupakan anak kecil?" Seokhwa mencuri pandangan pada Donghan yang mengerutkan dahi

"Bukankah ini merupakan suhu udara yang tepat untuk memakan es krim?" Donghan bertanya seakan tidak tahu

"Donghan-Hyung, kau seperti anak kecil" Seokhwa tak memikirkan suhu jelang malam sebagai suhu udara yang tepat

"Tidak, tapi es krim merupakan makanan yang tepat untuk saat ini" Bantahan Donghan hanya mendapat tawanya

"Heum" Seokhwa memutuskan tak menanggapi, hanya mendengungkan nada tanpa setuju atau tolakan

"Apa yang dimaksud dengan 'heum'?" Tapi Donghan tidak berpuas dengan balas yang diberi Seokhwa

"Heum" Enggan memberi jawaban yang menandakan setuju atau penolakan, Seokhwa mengulang jawab.

Donghan melepaskan tangannya dari Seokhwa dan memberi gelitik pada sang pasangan hidup, mengisi permulaan malam dari bulan madu dengan suara tawa yang menyegarkan. Seokhwa menemukan indah dari sinar rembulan pada wajah Donghan yang menemani dia meloloskan tawa.

Ini merupakan situasi sempurna untuk memulai interaksi yang intim, Seokhwa memikirkan ini. Kelihatan seperti Donghan memiliki satu pikiran dengan dirinya sehingga laki-laki yang lebih dewasa mendekatkan wajah, sementara Seokhwa menahan diri dari membentuk senyum kelewat besar.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Udah mah aku lemah sama pair ini, foto Seokhwa juga berasa domestik. Dah lah, aku mau melebur aja.

ArunikaWhere stories live. Discover now