😶 Seunghwan x Junseo

42 5 9
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

alasan Junseo berdiam

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Seandainya Junseo melemparkan marah atau meminta dia melakukan sesuatu seperti apa yang biasa dilakukannya di waktu lain, Seunghwan tahu ada yang dapat dilakukannya untuk membuat Junseo merasa baik. Namun Seunghwan tidak memiliki ide mengenai apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

Junseo tidak mengatakan apapun padanya, hanya merapatkan bibir dan menatap lurus saat Seunghwan meraih pengendali televisi untuk mengganti saluran. Seunghwan menghubungi Seokhwa saat mengingat dia melakukan jalan dengan Junseo sebelum Junseo menjadi pendiam melebihi batas toleransinya.

Mata Junseo meninggalkan ponsel saat Seunghwan meraihnya, kerjap dilakukan untuk mengumpulkan fokusnya pada laki-laki yang lebih dewasa darinya.

"Kau memikirkan percakapan akhirmu dengan Seokhwa?" Seunghwan bertanya, melihat Junseo yang tidak lagi hanya memperlihatkan ekspresi lurus

"Kau menghubungi Seokhwa untuk menanyakan ini?" Tanya Junseo seraya memperlihatkan wajah heran, pun katanya menimbulkan raut bingung Seunghwan

"Iya" Tidak memiliki ide mengenai bagaimana Junseo tahu dia menghubungi Seokhwa, Seunghwan memberi jawaban dengan tanda tanya di wajah

"Kau tidak mengetahui nomor Seokhwa, hingga kau harus mencari di kontakku?" Ah, benar, Seunghwan membuka ponsel Junseo untuk mencari kontak

"Aku menyimpan nomor lamanya, tapi dia menggunakan nomor lain saat ini" Seunghwan memberi jawaban, menerima diam dari Junseo sebelum anggukan

"Benar" Kata Junseo, menyadari sang teman mengganti nomor pada pekan lalu dan membuat dirinya mengeluh karena tidak mendapat pemberitahuan

"Percakapanmu dan Seokhwa yang membuatmu berdiam?" Tidak ingin memberi kesan dia memburu, Seunghwan memberi tanya dengan lamban dan berhati

"Entahlah" Nada peduli tidak peduli dalam bicara Junseo membuat Seunghwan menghelakan nafas, tidak berpuas dengan jawaban yang dia dapatkan

"Kau tahu aku tidak memahami maksud dari entahlah" Bersikap jujur lagi terbuka, Seunghwan menatap Junseo yang menunjukkan raut berpikir sejenak

"Tidak, aku tidak memikirkan percakapanku dan Seokhwa sebagai apa yang membuatku diam" Balasan Junseo membuat Seunghwan mengerut dahinya

"Kau tidak memikirkan mengenai pernikahan?" Seunghwan ingat Seokhwa memberitahukan pernikahan sepupunya pada Junseo, membuat kemungkinan

"Seunghwan-Hyung, kau melempar tanya dan menyimpulkan lainnya dengan satu jawaban" Junseo memperlihatkan dia tidak bersenang untuk mendengarnya

"Jadi?" Tidak memiliki duga lain, Seunghwan menunjukkan sikap terang bahwa dia mengalami kesulitan untuk memahami apa yang dipikirkan oleh Junseo

"Aku berdiam untuk memperhatikanmu, memikirkan seandainya aku menghabiskan hidup denganmu" Kata Junseo bukan sesuatu yang diduga Seunghwan

"Kau menyukai apa yang kau pikirkan?" Lamban seperti Seunghwan mencemaskan balas apa yang mungkin diterimanya, matanya menatap Junseo dengan lekat

"Oh," Seunghwan memperhatikan wajah Junseo yang menunjukkan ekspresi tidak mudah untuk dibaca, si Lee merasakan cemas yang mulai memenuhi dirinya

"maksudku, aku tidak berpikir menghabiskan hidup denganmu adalah hal buruk." Junseo tidak pernah merupakan pembagi kata manis, maka ini merupakan biasa

"Kau dapat mempermudahnya?" Biasa bukan memiliki kesamaan dengan terbiasa dan dapat memahaminya, Seunghwan mendapat masalah untuk menangkap maksud

"Seandainya Seunghwan-Hyung melamarku saat ini, aku akan menerima lamaran Seunghwan-Hyung" Oh, kata Junseo mengingatkan Seunghwan mengenai sesuatu

"Bagus untuk mengetahuinya" Tangan Seunghun meraih kotak yang ada di saku pakaian, memperlihatkannya pada Junseo yang tidak mengatakan apapun.

Seunghwan mendengar keluhan mengenai dia tidak romantis, melamar sang kekasih empat tahunnya di apartemen mereka dengan berita kriminal dari televisi sebagai suara pendukung. Tapi Junseo menerima cincin yang dia pasangkan di jari.

Bibir Seunghwan menempatkan senyuman, menyenangi bahwa dia telah melamar Junseo dan dia kembali mendengar keluh Junseo. Mengubah senyum menjadi tawa saat Junseo memberikan protes mengenai senyum di wajahnya, merasakan gemas.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pair ini disarankan oleh Vfi_Jung. Lagi dengerin orangtua ngomong soal nikah atau ditanyain tipe pasangan tiap hari, padahal aku belum mikir kesana.

ArunikaWhere stories live. Discover now