🤦 Donghan x Yongha

78 7 5
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

tanpa pertanyaan

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Tidak ada pertanyaan mengenai apa yang terjadi, tidak ada pertanyaan mengenai apa dia merasa baik, tidak ada pernyataan mengenai apa yang diinginkan. Donghan tidak memberi tanya saat dia menghampiri laki-laki yang lebih dewasa, maka dia tidak bertanya saat Donghan memberikan helm atau meraih tangannya.

Yongha mungkin tidak mengatakannya dengan cara yang paling baik, namun dia merasa berterima kasih karena Donghan tidak menanyakan apapun mengenai mata merah yang sembab dan menjadi bengkak. Pikir Yongha meyakini dia menangis seandainya menerima dua tanya di awal, dan tidak tahu jawaban terakhir.

Donghan saat ini menempatkan topi pada kepalanya yang tidak ditutupi dengan tudung pakaian seperti waktu lain, sebelum meraih tangannya dengan jemari hangat.

"Aku minta," Yongha belum menyelesaikan kata saat dia merasakan Donghan yang memiringkan tubuh ke arahnya, memiliki tatapan mata seperti dia merasa antusias dengan kata Yongha

"Oh. Tidak biasanya kau memiliki permintaan, apakah kau ingin es krim dengan tambahan cokelat?" Bukan apa yang ingin dikatakan oleh Yongha, walau itu sungguh kedengaran menarik

"Bukan. Aku hanya ingin," Tidak dapat menyelesaikan kata dengan Donghan yang membulatkan mulut seperti dia telah memahami maksud dari Yongha

"Keripik kentang dengan perasa daging panggang?" Donghan memiliki nada penuh keyakinan dalam katanya, pun memperlihatkan sikap yang begitu antusias

"Tidak, aku ingin meminta," Kembali menghentikan katanya saat Donghan menghela nafas, tidak lagi berusaha menunjukkan sikap ringan lagi penuh antusias

"Rapatkan bibirmu kalau kau ingin meminta maaf" Hanya memiliki serius dalam katanya, Yongha mendapati nada kesal yang berusaha ditekan pada bicara Donghan

"Tapi aku," Mendengar nada kesal pada bicara Donghan membuat Yongha merasa dia sungguh melakukan hal yang salah, maka dia kembali membuka mulutnya

"Kau sungguh ingin meminta maaf?" Donghan menyela kata Yongha dengan memberikan tanya, merupakan hal mengesalkan setelah ini berlangsung lebih dari satu kali

"Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk bicara?" Yongha melempar tatapan kesal pada Donghan, meluruskan tatapan setelah dia hanya menatap sepatu selama berjalan di sisi Donghan

"Aku memberikannya kalau kau memiliki hal penting untuk dikatakan" Mata Donghan membalas tatapan Yongha, memiliki tidak habis pikir dalam tatapnya walau Yongha tidak yakin mengenai apa

"Ini adalah penting untukku" Yongha telah biasa untuk membesarkan hal kecil dan menganggapnya sebagai salahnya, dan tidak meminta maaf membuat dia merasa buruk

"Meminta maaf karena kau pikir kau mengacaukan kencanku?" Diam dan hanya melihat Donghan adalah balasan Yongha selama sekian detik, tidak menduga Donghan mengatakan salahnya dengan keras

"Aku sungguh meminta maaf karena aku melakukannya" Bibir Yongha membuka untuk mengatakannya, kali ini tidak dihalangi atau disela oleh si pemuda Kim walau dia membuang nafas

"Tidakkah aku pernah mengatakan kau memikirkan terlalu banyak untuk otakmu yang tidak pintar?" Jemari Donghan melepas tangan Yongha, menaruh tangan di bagian puncak dari kepala si pemuda Yoo

"Salah paham ya?" Paham kalau Donghan biasa melakukan ini saat dia mengambil kesimpulan dengan cepat dan salah paham, Yongha bertanya dengan sikap canggung yang dapat dilihat

"Um. Kau salah paham, dan tidak mengacaukan kencan siapapun" Tangan Donghan berpindah pada bahu Yongha, memberi tepukan sebelum dia menarik si Yoo untuk merangkulnya dengan merapatkan diri

"Bagus kalau aku tidak mengacaukan apapun" Yongha hanya berkata dengan suara kecil, posisi dekat mereka di saat ini membuat Donghan dapat mendengar apa yang dikatakan oleh lainnya

"Aku menyenangi kehadiranmu disini. Kau sudah tahu, tapi aku memberitahu lagi karena otakmu mungkin menyimpan di sisi tersembunyi" Bukan perkataan paling baik, tapi Yongha tak menerima dengan buruk

"Terima kasih karena telah mengingatkan aku" Yongha yakin dia memiliki tampilan yang buruk dengan mata sembabnya, tapi Donghan tidak mempermasalahkan dan membentuk senyum saat membalas tatapnya.

Donghan tidak berusaha menanyakan alasan Yongha mendatangi dirinya dan hanya mempersiapkan diri untuk pergi saat dia melihat si lebih muda pada pintu apartemennya, tidak peduli walau temannya sedang berkumpul atau saudara sepupu sedang mengunjungi tempatnya.

Yongha mendengarkan Donghan yang mengeluh mengenai sepupunya, perempuan dengan banyak komentar mengenai apartemen Donghan selagi dia menginap karena perdebatan tidak jelas dengan kekasihnya. Donghan senyum saat Yongha tertawa karena apa yang diceritakannya.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pairing yang disarankan oleh chan-gii. Maaf ya karena cerita ini berantakan, mau judulnya apalagi isinya.

Silahkan menyarankan pairing berikutnya >>>

ArunikaWhere stories live. Discover now