📖 Daehyeon x Yongha

102 8 3
                                    

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

buku yang terbuka

÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Daehyeon tidak pernah merupakan seseorang yang sulit dipahami, memiliki kata baik saat dia senang dan memilah kata dengan sikap baik sekalipun dia merasa tidak senang. Mungkin ini merupakan satu diantara alasan Yongha merasa nyaman di sisi Daehyeon.

Hanya memperlihatkan sikap acuh saat lainnya membicarakan tentangnya, menertawakan saat dia turut menemukan hal lucu sewaktu lainnya sedang mencandai dirinya. Yongha memikirkan Daehyeon sebagai seseorang yang keren, walau dia tidak mengatakannya.

Yongha menyadari cokelat panas di tangannya mulai menjadi dingin, menyesap dengan lamban sebelum dia memindahkan pandangan.

"Kau selesai melamun?" Daehyeon memberikan tanya dengan sikap ringan, menyadari Yongha menyadari kehadiran di sisi laki-laki yang lebih muda

"Apa kau sudah menduduki bangku ini sedari tadi?" Yongha tidak mengetahui dirinya begitu larut dalam lamunan hingga dia tidak menyadari kehadiran Daehyeon

"Tidak, aku baru saja menduduki bangku ini" Bantah Daehyeon, walau Yongha menemukan cangkir minumannya hanya menyisakan separuh dari isi

"Tapi kau sudah menghabiskan separuh dari minumanmu" Tunjuk Yongha mengarah pada cangkir minuman milik Daehyeon

"Karena udara sedang begitu dingin, jadi aku membutuhkan minuman hangat" Daehyeon memberikan balasan

"Daehyeon-Hyung, kau tidak mengenakan topi dan sarung tangan" Mata Yongha menyadari absen dari topi hangat maupun sarung tangan diantara set pakaian Daehyeon

"Iya. Mungkin Seokhwa mengenakannya dan tidak mencucinya, hingga aku kehabisan topi maupun sarung tangan" Menyebutkan nama dari saudara sepupunya yang dikenali oleh Yongha

"Sarung tangan dan topi bukan sesuatu yang terlalu mahal" Komentar Yongha, menemukan senyuman geli pada wajah Daehyeon yang tidak dia pahami alasannya

"Perkataanmu seperti, kau ingin membelikan sarung tangan dan topi untukku" Kesimpulan Daehyeon membuat Yongha melebarkan mata

"Aku tidak merasa aku mengatakan sesuatu seperti itu" Yongha membantah apa yang dipikir oleh laki-laki yang lebih dewasa darinya

"Hanya bercanda" Bibir Daehyeon meloloskan tawa ringan yang memiliki kesan menyegarkan, menyulitkan Yongha merasa kesal padanya

"Kau tidak memiliki selera bagus dalam bercanda" Masih bersikap seperti dia merasa kesal pada Daehyeon

"Tapi kau tidak menolakku saat aku mengajakmu untuk melakukan kencan" Daehyeon tenang dalam berkata, namun Yongha merasa di-skakmat

"Oh, benar" Yongha merapatkan bibirnya dan kembali melihat pada cangkir minuman yang lebih sering dia lupakan

"Canggung dengan memikirkan ini merupakan kencan?" Tanya Daehyeon, menetapkan matanya pada Yongha

"Aku," Yongha berusaha menjelaskan karena tidak ingin Daehyeon salah paham, "gugup sebenarnya."

"Katakan kalau aku salah," Daehyeon membuka suara dengan sikap berhati, Yongha mengangguk sebagai jawab

"saat ini perkataanmu seperti kau suka padaku, namun tidak berpikir ini kenyataan sehingga tidak tahu harus melakukan apa." Daehyeon menduga dengan tepat sasaran

"Bagaimana Daehyeon-Hyung mengatakannya dengan mudah?" Yongha mengharapkan dia dapat menyembunyikan diri, merasakan hangat di wajahnya

"Kau tidak berbeda dengan buku yang dibiarkan membuka, mudah dibaca" Perkataan Daehyeon pernah didengarkan oleh Yongha, membuat dia menoleh

"Membosankan?" Yongha ingat kekasihnya di waktu lalu mengatakan dirinya membosankan, mencemaskan seandainya Daehyeon memiliki pikiran yang sama mengenai dirinya

"Tidak, kau tidak membosankan. Aku tidak mengajakmu kencan kalau aku berpikir kau membosankan" Berkata dengan nada yakin, Daehyeon meluruskan matanya pada Yongha

"Um" Memalingkan pandangannya dan menghabiskan minuman miliknya, tindakan untuk menyibukkan diri

"Pipimu merah" Tidak ada salah dalam kata Daehyeon, Yongha sendiri meyakini wajahnya merah padam karena hangat yang dia rasakan

"Aku tahu ini sungguh kentara, tapi Daehyeon-Hyung tidak perlu membicarakannya" Yongha merendahkan wajahnya selagi dia berkata.

Melirik Daehyeon yang mengarahkan matanya pada arah lain, bersikap tidak melihat daripada bersungguh mengabaikan dirinya. Kembali merasakan hangat saat Daehyeon mengarahkan lirikan padanya, meyakini wajahnya telah merah padam.

Yongha membenamkan wajah pada meja selagi dia berusaha menenangkan dirinya, mengharap rona kemerahan di sisi wajahnya segera hilang sebelum memilih untuk bersikap masa bodoh sewaktu Daehyeon mengingatkan waktu tayang dari film.

÷ ÷ ÷ ÷ ÷
selesai
÷ ÷ ÷ ÷ ÷

Pair ini disarankan oleh Vfi_Jung99. Kalo ngomongin pairing ini, masih berkesan sama cerita mereka di Weekly Idol, jadi seneng banget buat ngebikin Dae jadi karakter tenang, ngga ribet, juga perhatian.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang