40. Dekrit

2.1K 269 14
                                    

Ah Yelei memasuki Green Hall Palace--tempat dimana majikan nya itu tinggal dengan cara seperti pencuri. Melihat bahwa beberapa pelayan masih berjaga di pintu dengan ember berisi air hangat dan peralatan mandi, Ah Yelei menyadari bahwa Yu Nan sepertinya masih tertidur di dalam. Segera dia membenarkan cara berjalan nya, membusungkan dada dan menunjukkan aura penuh martabat saat mendekati sekelompok kecil pelayan di sana.

Ah Yelei: "Apa yang sedang kalian lakukan, berdiri di depan pintu seperti orang bodoh? Segera ganti airnya dan masuk ke ruangan dengan ku. Cepat!"

Para pelayan sudah di bimbing dibawah kepemimpinan Ah Yelei lebih dari beberapa bulan di istana, dan tau bagaimana sikap kerasnya, tidak berani mengendur, mereka langsung mengikuti arahan nya. Sementara itu, Ah Yelei berusaha tampil sangat professional, mengetuk pintu.

"Yang Mulia, sudah waktunya untuk bangun. Pelayan ini akan masuk dan menyiapkan bak mandi mu."

Hanya butuh beberapa detik untuk mendapat balasan dari dalam, membuat Ah Yelei mengernyit, sedikit gugup. Terlihat jelas Yu Nan sudah lama terbangun, namun mengapa dia tidak langsung menyuruh pelayan masuk? Ah Yelei diam-diam memikirkan nya, dan menjadi tidak nyaman.

'Apakah Yang Mulia menunggu ku datang?'

Yu Nan duduk dengan manis di pinggir kasur, seolah dia baru saja berlari pagi dan bukan nya baru bangun tidur—sambil menyaksikan beberapa pelayan menyiapkan bak mandi untuknya. Matanya yang bersinar cemerlang segera menangkap sosok Ah Yelei yang tampak enggan untuk masuk, namun tidak memiliki pilihan lain.

Yu Nan bersemangat memanggil: "Ah Yelei! Kemari!"

Ah Yelei: "..." DIA BENAR-BENAR MENUNGGU KU AAAHHHH!!!

Yu Nan masih dengan semangat: "Datang~ datang~"

Ah Yelei: "...." Sudah terlambatkah untuk mengatakan bahwa aku masih sakit sekarang?

Ah Yelei yang merasa teraniaya berjalan mendekati tuan nya dengan tidak mau. Ekspresinya memiliki banyak kerutan dan ketakutan yang nyaris tidak bisa dia sembunyikan, membuat Yu Nan merasa sangat bersalah saat melihatnya.

Ah Yelei: "Ya-yang Mulia..."

Yu Nan: "Aku minta maaf."

Ah Yelei kosong: "Ah?"

Yu Nan memperlihatkan wajah yang sangat menyesal: "Aku tidak bermaksud aneh-aneh padamu waktu itu. Hanya saja... kau tau? Aku sedang membandingkan.. itu murni untuk menguji! Kau bisa memukul ku jika kau tidak percaya padaku—"

Ah Yelei menampar Yu Nan.

Pelayan: "..." sugoi~

Yu Nan yang terkena tamparan: "..." AKU HANYA BASA-BASI BANGS@@@t!!

Tersadar dari tindakan anarkisnya, Ah Yelei melihat wajah Yu Nan yang agak memerah dengan syok, sebelum dengan gemetar segera jatuh berlutut dan mulai menangis diatas paru-parunya, memohon pengampunan: "Maafkan aku Yang Mulia!! Pelayan ini bersalah! Pelayan ini pantas mati!!! Bunuh aku sekarang juga! Biarkan aku mati!!"

Yu Nan menyentuh pipinya diam-diam. Walau sedikit menyakitkan, itu masih bisa diterima. Lagipula ini salahnya juga, jadi Yu Nan dengan bijaksana melambaikan tangan nya: "Berhenti menangis. Aku tidak apa-apa. Biarkan saja masalah ini berlalu, anggap saja kita impas sekarang."

Ah Yelei menangis hingga tersedak, pipi dan hidung nya memerah, sedikit ingus mengalir keluar saat dia berkata tersendat: "Terimakasih atas kemurahan hati Yang Mulia Raja. Terimakasih banyak! Kau adalah dermawan dan panutan ku. Pelayan ini sangat bersyukur!"

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now