21. OBSESI

6.3K 750 31
                                    

Entah dari mana dorongan itu berasal, Kaisar dengan kuat menarik Yu Nan ke pelukan nya, memutuskan cengkerama kedua bersaudara itu. Matanya dingin, dan nada suaranya adalah acuh tak acuh: "Kau tidak berpenampilan baik saat ini. Bau keringatmu akan sangat mengganggu indera penciuman orang di sekitarmu, khususnya Yu Nan."

Yu Sao: "...." bajingan ini!

Yu Nan masih setengah linglung, tidak menyadari aura permusuhan yang intens mulai menguar dari tatapan tajam Yu Sao dan Kaisar. Keduanya seolah tengah berkelahi dengan pandangan, bersaing siapa yang lebih dominan, dimana suhu di sekitar mereka turun, membuat orang-orang kedinginan dengan tidak masuk akal.

Saat genting inilah, Yu Nan mendadak bersin. Baik Kaisar dan Yu Sao melihat khawatir ke arahnya.

Yu Sao: "Saudara kecil, apa kau baik-baik saja? Dimana bagian dari tubuhmu yang sakit? Perlukah aku panggilkan tabib?"

Kaisar: "Apa kau alergi dengan bau keringat? Bagaimana keadaan mu?"

Yu Nan: "......"

Orang-orang terkejut dan menyembah: 'Dewa dari mana ini? Begitu menakjubkan dapat menaklukan dua gunung hanya dengan satu kali bersin!!'

Yu Nan sendiri tidak begitu memperhatikan sekitar, menarik tubuhnya sendiri dalam pelukan Kaisar sebelum selesai memperhatikan wajah akrab Yu Sao dan perlahan tertawa kering. "Kakak, aku lelah. Aku ingin istirahat sebentar, boleh?"

Yu Sao yang semula cemberut dengan ungkapan Kaisar, tercerahkan: "Oh! Tentu saja boleh. Ayo lewat sini, biarkan Kakak tertua mu ini memimpin mu."

Kaisar yang hendak mengekori mereka dengan cepat di hentikan Yu Sao.

Yu Sao: "Yang Mulia Kaisar, maaf sebelum nya, untuk tempat peristirahatanmu, kau bisa mengikuti pelayan pribadi yang satu itu. Dia akan menunjukkan nya padamu."

Kaisar mengernyit: "Apa kamarku tidak di satu tempat yang sama dengan milik Yu Nan?"

Yu Sao mendengar ini, dan tertawa mengejek: "Yang Mulia Kaisar benar-benar suka bercanda. Tentu saja.... tidak."

Lagi-lagi terjadi perang mata di antara keduanya.

Yu Nan dengan heran menatap mereka: "Apa yang kalian berdua lakukan?" saling menatap begitu lama? Jangan bilang mereka memiliki keterlibatan asmara terlarang? Bukan kah dengan dirinya terus disini, dia berubah menjadi roda ketiga?

Yu Sao: "Bukan apa-apa. Ayo pergi. Sebelum nya aku sudah menyiapkan makanan. Apa kau masih suka ayam panggang?"

Yu Nan: 'Tidakkah kau terlalu jelas memutar topik Kakak?'

Kaisar di dalam hati sangat tidak senang, tapi di permukaan dia dengan datar bicara pada Yu Nan: "Aku akan mengobrol terlebih dahulu dengan Ayah mertua, baru setelah itu aku akan menyusul ke tempat mu."

Yu Nan tidak merasa ada yang salah dengan itu dan hanya mengangguk sekenanya, namun berbeda dengan Yu Sao yang kini telah melayangkan tatapan sengit pada Kaisar.

Yu Sao: 'Kaisar ini jelas tidak begitu peduli untuk menaruh ucapan ku sebelum nya di hatinya.'

Kaisar diam-diam juga membalas tatapan itu dengan ekspresi membosankan: 'Brocon ada dimana-mana. Jangan sampai istri murni ku tercemar oleh makhluk najis seperti itu.'

Setelah Kaisar menemui Ayah mertua dan Yu Sao mengantarkan dan menemani Yu Nan makan sampai hari menuju petang. Yu Nan yang tidak tidur nyenyak, tertidur pulas setelah makan semua isinya.

Yu Sao diam-diam memperhatikan adiknya yang imut, dan merasa dia semakin imut dengan dua wajah tembam nya. Apa yang Yu Sao lakukan adalah mencubit sedikit kulitnya, setelah merasakan ke fleksibilitas nya, Yu Sao jadi ketagihan dan mencubit sekali lagi.

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now