Epilog

2.1K 158 50
                                    

Jalanan yang tampak di penuhi oleh orang yang berlalu lalang, baik di langit ataupun di tanah terlihat sangat ramai. Beberapa murid dengan pakaian sekolah khusus ada yang berjalan kelompok dan juga sendiri, di antara banyaknya murid, salah satu siswa dalam kelompok itu tampak tidak pada tempatnya.

Beberapa teman di sekeliling nya terlihat gembira mengobrol, sementara dia terus diam, sibuk membaca materi yang di tulis di buku kecil. Salah satu teman di samping nya kemudian berkata; "Jing Xi, berhentilah membaca sambil berjalan. Kau tidak khawatir matamu akan sakit?"

Murid bernama Jing Xi itu melepaskan rangkulan teman nya di pundaknya dengan sedikit kasar, "Itu bukan urusanmu. Dan jangan pernah menyentuhku."

Temannya yang lain tertawa: "Hei, Hao Han, kau sudah tau bahwa Jing Xi tidak suka di sentuh, tapi kau selalu saja terus menyentuh nya dimana-mana."

Hao Han yang sebelumnya terkena omelan Jing Xi merasa agak canggung, dia pergi untuk mencekik teman nya yang baru saja mengejeknya untuk melampiaskan: "Apa yang kau katakan? Coba katakan lagi! Ayo katakan! Aku pasti akan mematahkan leher mu!"

Teman nya memukul lengan nya dengan menyedihkan sementara teman nya yang lain telihat tidak mau menyelamatkan nya, sebaliknya mereka menertawai keduanya.

Kelompok yang terdiri dari lima orang itu memasuki ke gerbang akademi bersama. Kegaduhan mereka masih berlanjut sebelum suara ledakan dari lantai lima sekolah mereka menghentikan orang-orang seketika dari kegiatan mereka untuk melihat ke atas.

Lalu dari balik asap muncul salah seorang murid yang berseragam sama dengan mereka terjun langsung ke bawah. Awalnya mereka pikir murid itu pandai dalam menyeimbangkan tubuhnya hingga berani melakukan penerjunan bebas yang luar biasa, namun ketika mendengar jeritan nya, semua orang tidak dapat membantu, tetapi ikut menjerit.

Seseorang akan mati!!!

Orang itu akan mati!!

Kemudian dari balik asap hitam, muncul lagi seseorang. Dia tidak mengenakan seragam seperti mereka, melainkan kemeja putih dengan bros biru bersinar di tengah kancing teratas bajunya dipadukan dengan celana bahan hitam, jelas dia bukan seorang murid. Cara orang itu jatuh, lebih cepat dari murid sebelum nya yang keluar. Sebelum sampai ke tanah, orang itu menarik sang murid, melindunginya dari jatuh.

Mereka pikir akan ada satu orang lagi yang akan mati, tidak berharap bahwa mendadak akan ada sapuan angin yang hampir mengangkat semua rok murid perempuan ke atas. Jeritan demi jeritan terdengar bukan karena seseorang yang mati, melainkan para murid perempuan yang tidak tahan dengan tatapan murid laki-laki yang mulai mengembara untuk melihat isi dibalik rok mereka.

"Yu Nan!" Sebuah suara yang datang entah dari mana menyadarkan semua orang untuk melihat dua orang yang baru saja terjun tadi.

Keduanya tampaknya selamat oleh sihir angin yang barusan Guru Situ buat. Semua murid perempuan tampak sangat buruk, namun mereka tidak dapat mengkritik seorang Guru senior di akademi. Situ Ziqin telah terkenal sebagai Guru yang agak cabul, jadi tidak ada yang mengejutkan bahwa hari ini dia menyelamatkan seseorang demi mendapat kesempatan untuk melihat celana dalam murid perempuan nya sendiri.

Pria berkemeja putih itu yang bernama Yu Nan melambaikan tangan nya, "Tidak apa-apa. Terimakasih."

Situ Ziqin hendak mengatakan sesuatu lagi, namun terhenti saat melihat Yu Nan sudah mengeluarkan sihir air untuk meredakan api ledakan. Setelah tadi angin yang hampir mengangkat semua rok murid perempuan kini tibalah hujan yang membasahi semua orang di luar.

Murid-murid: "......"

Situ Ziqin yang ikut mandi air hujan: "......"

Yu Nan tidak mengharapkan bahwa sihir kecilnya akan membuat semua orang basah kuyup, dia segera menghentikan apa yang dilakukan nya dan meminta maaf pada orang-orang, "Maaf, aku tidak berniat melakukan itu dengan sengaja."

King Consort (BL) ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin