20. Berkunjung Ke Rumah

5.3K 764 39
                                    

Karena bab sblumnya vote gak nyampe seratus, aku update nya satuan aja yee,

_______________

Pagi itu, tidak seperti biasanya karena Kaisar hari ini hendak pergi ke kediaman selir barunya demi menjalankan 'kebiasaan' setelah menikah.

Jika yang berada di pokok pembicaraan bukan Kaisar, kerajaan tidak akan seheboh itu. Jelas sekali, dengan tindakan Kaisar yang bias seperti ini, orang tuli pun tau, bahwa selir ini tidak mudah untuk di provokasi.

Dengan Kaisar sebagai pendukung terkuatnya, tidak akan ada orang yang berani mencari gara-gara dengan selir kecil ini. Namun, bagi Yu Nan yang tidak terlalu mengetahui siapa selir kecil yang dibicarakan hanya mendengus, duduk di dalam kereta dengan wajah tampan nya di tekuk.

Ah Yelei hari ini sangat bahagia, bahkan sebagai pria besar, dia sangat suka menggunakan pelembab bibir. Dahulu, dia akan sering memakai rogue, tapi semenjak tuan nya 'berubah', Ah Yelei harus menyingkirkan perlengkapan kewanitaan nya dan hanya menyisakan satu pelembab bibir yang miskin itu.

Yu Nan selalu mengoceh, atau pasti bersin-bersin saat mencium bau bedak. Jadi Ah Yelei hanya harus puas menggunakan satu alat kecantikan nya.

Ah Yelei: "Yang Mulia, bagaimana perasaan mu saat ini?"

Yu Nan melihat senyuman lebar Ah Yelei yang terlalu lebar di samping nya dengan ekspresi cemberut: "Perasaan ku apa?"

Ah Yelei: "Sekarang kau dan Kaisar akan berkunjung ke rumah lama untuk menjalankan ritual kebiasaan setelah menikah. Bukan kah kau bahagia?"

Yu Nan berwajah jelek: "Tolong, jangan buat aku berakhir memuntahimu. Ucapanmu sebelum nya membuatku mual."

Ah Yelei: 'Apakah wajahku menjijikkan seperti itu?'

Sebagai jawaban pertanyaan hati Ah Yelei yang kusam, Yu Nan benar-benar memuntahinya. Entah kemana hilang rasa jijiknya, Ah Yelei hanya dapat terbengong melihat cairan dari perut Yu Nan yang baunya menyengat itu melumuri seluruh pakaian nya.

Dari arah luar, korden kereta terbuka dan langsung menunjukkan wajah tampan Hao Han dengan seragam prajuritnya. Dengan matanya, dia menyaksikan kekacauan di dalam kereta, sebelum memperhatikan Yu Nan yang terbaring lemas, seolah dia tengah sekarat bersandar di kursinya.

Hao Han berteriak panik: "Seseorang segera panggil tabib! Selir Raja Yu saat ini membutuhkan perawatan!!"

Yu Nan tidak tau dimana arah hidupnya pergi, dia agak tersesat dengan pikiran buram. Sebelum dia berakhir pingsan, seseorang memeluk tubuhnya. Aroma familier yang menyebalkan namun nyaman segera menyerang indera penciuman nya.

Yu Nan berkedip lalu mendongak, hanya untuk mendapati wajah dingin Kaisar yang kini juga sedang menatap lurus ke arahnya.

Yu Nan tertegun, sebelum dengan putus asa memaksakan bicara: "Kau... Yang Mulia Kaisar..."

Kaisar: "Hmm. Apa kau bisa berjalan?"

Yu Nan tidak tau dimana kebencian nya saat ini pada Kaisar dan hanya dapat bersandar di dadanya dengan malas. "Perutku sakit. Apakah aku akan mati?"

Ah Yelei: "....."

Hao Han: "....."

Pandangan mata Kaisar menggelap: "Tanpa se-izinku, kau tidak bisa mati."

Yu Nan mengerang: "Apakah itu janin di perutku? Aku muntah tadi, ini jelas tanda kehamilan!"

Kaisar: "....."

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now