49. Pergi

1.2K 178 12
                                    

Helloww

©©©

Tepatnya di depan ruang belajar kekaisaran, dua orang dengan satunya berpenampilan cantik dengan wajah melankolis yang dapat membangkitkan rasa simpati dari pria maupun wanita dan satunya berpenampilan besar dengan gaun mewah yang setiap strip kainnya berkilauan seolah meneriakkan 'aku kaya! Aku kaya!' saling menatap satu sama lain tanpa ada yang berbicara.

Orang lewat yang melihat dua kelompok timpang disana-sini sudah pasti akan menunjuk si besar sebagai pembully sementara si cantik yang selalu dinobatkan sebagai protagonis di banyak buku merupakan korban yang harus mereka lindungi.

Lalu datanglah orang tak berotak yang maju untuk membela keindahan, "Permisi, lebih baik Yang Mulia tidak menyalahi siapapun secara acak karena aku yakin Tuan Cantik tidak bersalah!"

Ah Yelei sebagai tangan kanan si besar yang paling terpercaya bertindak untuk menutup mulut orang tak berotak itu dengan kaos kotor salah satu penjaga yang ia pungut asal dari bak cuci pelayan luar yang tak sengaja lewat. Setelah itu dia memerintah antek nya untuk mengikat nya dan mendorongnya kesamping untuk tidak menghalangi jalan.

Kemudian adegan saling menatap berlanjut.

Yu Nan: "...."

Luo Er: "...."

Pelayan Kecil: "...."

Antek Ah Yelei: "...."

Kasim&Penjaga: "...." Jika kalian mau magang menjadi patung, jangan di sini oke? Kami para patung profesional tidak membutuhkan patung tambahan!

Pada akhirnya, Luo Er lah yang maju lebih dulu untuk memberikan salam seremonial pada Yu Nan.

Luo Er: "Salam kepada Yang Mulia Permaisuri Terhormat, semoga engkau panjang umur sepuluh ribu tahun!!"

Yu Nan dengan sudut bibir bergerak-gerak: "...." Siapa yang mau hidup sepuluh ribu tahun, hah? Kau... pria cantik sialan!! Yu Nan memiliki seribu umpatan yang ingin dia lontarkan, namun saat dihadapkan pada wajah mempesona yang murni dan tidak bersalah membuat ia mengambil jalan memutar untuk memarahi dengan bahasa lain.

Luo Er terlihat sangat bermasalah ketika tubuh mungilnya yang terlihat rapuh gelisah: "Yang Mulia, mohon jangan salah paham. Luo Er datang hanya untuk mengirim beberapa makanan yang tidak menarik."

Yu Nan tahu bahwa akan menjadi sangat tidak masuk akal jika dia marah tanpa sebab, walau hatinya masih dalam iritasi akibat kecemburuan dan kecurigaan, dia memutuskan untuk membiarkan nya pergi.

Yu Nan: "Aku menerima penjelasan mu. Sudah larut, lebih baik kau kembali dan beristirahat."

Luo Er diam-diam lega, hendak memberikan salam perpisahan sebelum suara besar yang asing namun magnetis mencuri perhatian nya hampir seketika.

"Mengapa Permaisuri-ku keluar dan melawan angin malam yang dingin?"

Yu Nan secara alamiah menoleh ke arahnya, dalam hati dia menggerutu sementara di permukaan dia berpenampilan seperti kucing: "Apakah Yu Nan dilarang untuk merindukan Yang Mulia?" Mau mencoba menggoda istrimu yang lain, huh? Tidak akan kubiarkan! Kau hanya harus terjebak bersama ku malam ini dan seterusnya!!

Kaisar terlihat khawatir ketika melihat babi yang suka terbang dan makan dimanapun berubah menjadi babi lengket kecil: "Bagaimana bisa Kaisar ini melarang? Aku lebih dari senang Permaisuri-ku merindukan ku setiap hari."

Yu Nan yang menganggap dirinya kucing kecil, namun dimata orang lain adalah babi: "Kaisar~ Yu Nan butuh pelukan~"

Kaisar: "Datanglah Permaisuri-ku."

Keduanya berpelukan tanpa peduli tempat, lalu masuk ke ruang belajar mengabaikan para patung dan magang patung dihalaman.

Dunia berisi dua orang tampaknya sangat merah muda, sebaliknya untuk orang lain itu terlihat suram dengan penuh garis-garis hitam.

Pelayan kecil disisi Luo Er diam-diam menarik majikan nya, "Tuan Luo, ayo kembali." Pentas pasangan norak sebelumnya telah usai, biarkan mereka membajak dan ayo kita tidur dan menyambut pagi hari yang cerah besok.

Luo Er masih menatap pada tempat dimana dua orang tadi menghilang, bola matanya yang berwarna coklat tua itu secerah ukiran tanah liat yang baru dipoles, berisi dunia, kasih sayang, dan bentuk pemujaan serta ada kilatan kerinduan, nostalgia dan obsesi tersembunyi.

Pelayan kecil memanggil lembut: "Tuan Luo Er..."

Seolah tersadar dari pingsan, Luo Er menatap pelayan kecil itu sebelum mengikuti nya pergi, matanya diam-diam melirik pintu. Dalam setiap langkah, perlahan rencana akhirnya terbentuk.

©©©

"Kenapa Yang Mulia pergi dalam ekspedisi perang secara langsung?"

Dipagi hari yang indah, Yu Nan yang hanya mengenakan selimut dengan tubuh telanjang dipenuhi hitam dan biru hampir di seluruh kulitnya yang putih seperti salju tiba-tiba berdiri, menampilkan maha karya orang tertentu ke seluruh masyarakat—ehem, ke arah Kaisar yang tengah dalam persiapan memakai zirah tempur.

Kaisar memilih memakai zirah itu sendiri karena ada babi kecil favoritnya yang tidak boleh dilihat siapapun selain dirinya, apalagi mengingat hasil karyanya yang tampak sangat seksi bertaburan seperti buah stroberry dipermukaan daging—

Yu Nan berteriak: "JAWAB AKU YANG MULIA!!" Berhenti menatapku seperti kau orang cabul! Kau pria yang tidak tau kapan harus berhenti!!!

Cabul Kaisar: "Yah, ada beberapa kendala." Dimana istri kecil lengket ku semalam? Mengapa itu berubah lagi... sambil membawa jubah lebar untuk membungkus Yu Nan, menutupi semua jejaknya yang khawatir akan membuatnya estrus lagi, Kaisar menyatakan: "Lagipula aku bukan Kaisar yang berhati dingin yang membiarkan semua prajuritku mati tanpa pembalasan."

Yu Nan tertutupi jubah panjang Kaisar semalam, tanpa sengaja menghirup aroma mencurigakan yang membuat wajahnya memerah. "Kau...! Kau mengapa melakukan ini?!!" Aku di selubungi sp**ma sialann!!

Kaisar tersenyum, menepuk-nepuk harimau kecil yang menyalak di depannya: "Demi kedamaian bangsa. Tentu saja." Aku Kaisar yang sangat berdedikasi!

Dengan dua orang yang tak memiliki satupun pikiran yang sama menghabiskan pagi sambil merencanakan bagaimana memberi imbalan satu sama lain nanti. Waktu untuk Kaisar harus pergi akhirnya tiba.

Yu Nan sudah membersihkan diri, dan bersama para selir, Ibunda Suri serta para menteri dan petugas yang dipisah dengan penduduk harem diatas gerbang sementara para petugas dibawah gerbang, mengantarkan kelompok Kaisar pergi.

Yu Nan pikir tidak ada yang harus ia lakukan lagi selain melihat punggung Kaisar yang perlahan menghilang, namun Kaisar tampaknya enggan untuk berlalu dengan cepat, dalam setiap dua langkah kepalanya akan menoleh ke atas dan melihat Yu Nan dibalkon.

Tatapan nya seperti seorang istri yang tidak mau berpisah dengan suami tercintanya, mulutnya terbuka dan tertutup, tampak ingin mengatakan sesuatu namun tidak tahu harus mengatakan apa. Jadi dia hanya bisa memandang nya penuh dengan kerinduan dan penyesalan tiada tara.

Suami Yu Nan: "...." Isteri, pergilah dengan tenang dan jangan mati. Aku akan makan dan tidur dengan baik di istana yang terlindung dan mewah, jadi jangan khawatirkan aku!

Isteri Kaisar: "....." Sangat santai, eh?

Ah Yelei: "....." Tolong bantu kirim doa pada surat pensiun ku agar segera di setujui.

Janda Permaisuri: "....." Kerja lembur~~ aku datang~

Hao Han: "....."  Yang Mulia, kau bisa mengandalkan aku sekarang!

Orang tak berotak: "...." Apakah kalian masih ingat aku?

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now