53. Konspirasi?

1K 179 11
                                    

Yu Nan pikir, mati adalah hal yang paling ia inginkan semenjak lima bulan yang lalu karena hanya dengan itulah dia mungkin bisa kembali ke dunia aslinya. Namun ketika benar-benar menghadapi kematian nya hari ini, selain rasa ketakutan, paling banyak yang Yu Nan rasakan adalah keengganan.

Bukan soal makanan favorit yang biasa Yu Nan pikirkan untuk menjadi keengganan nya mati, melainkan sosok Kaisar, seolah itu muncul secara alami dari dasar hatinya, wajah pria itu yang tersenyum, bagaimana tangan besarnya itu mengelus rambutnya dengan penuh memanjakan, dan bagaimana tatapan nya yang melihatnya seolah melihat seluruh dunia...

Jika Yu Nan mati, dan benar-benar kembali ke dunia aslinya, apakah ia akan bertemu... pria itu lagi?

Yu Nan tanpa sadar terkekeh, merasa lucu dengan pemikiran nya. Mengingat waktu itu dia selalu menolaknya, dan kali ini malah mengharapkan nya, Tuhan pasti merasa bahwa Yu Nan terlalu serakah, itulah kenapa nasibnya tidak pernah selalu beruntung.

Luo Er sudah sampai dan akan memotong lehernya tepat saat melihat raut sedih Yu Nan, keraguan nya membuat Hao Han berkesempatan untuk menyikutnya, ikatan pria itu sudah terlepas, di tangan kirinya sebilah belati dengan gagang di tutupi dengan banyak mutiara tampak berkilau.

Yu Nan segera ingat bahwa itu belati yang sama yang diberikan Pangeran Jing Li waktu itu, sepertinya belati itu terjatuh dari saku pakaian nya saat Yu Nan dengan sia-sia berdebat dengan rantai yang mengikat tangan dan kakinya.

Luo Er tidak berharap bahwa Hao Han akan menghalanginya, wajah cantiknya sedikit terpelintir dan lirikan membunuhnya segera jatuh pada orang dibelakang yang memegang obor. Seolah tau apa perintah tuan nya yang tak bersuara, bawahan nya segera menaruh obor di sembarang tempat dan mengeluarkan pedangnya sendiri.

Niatnya jelas.

Luo Er dengan santai: "Sebagai Jenderal kecil tanpa nama, aku cukup menggunakan orangku untuk mengalahkan mu."

Hao Han menggertakkan giginya: "Kalian berdua bisa melawanku bersamaan."

Luo Er meludah, wajah cantiknya benar-benar terkena sembelit, sementara bawahannya sudah maju tanpa kata dan menyerang Hao Han dengan niat membunuh.

Luo Er tidak peduli padanya lagi dan segera melancarkan serangan yang sebelumnya tertahan tadi, tepat di leher Yu Nan. Pedangnya hanya berjarak satu mili dari kulit pucat dan halus Yu Nan sebelum sapuan angin dan dentingan tajam pedang menahan Luo Er menggerakkan nya untuk mundur kembali.

Yu Nan: "...."

Luo Er: "...."

Hao Han yang baru saja ingin mengumpulkan suara untuk berteriak secara dramatis: "...." tersedak.

Bawahan: "...." apa itu angin ilahi?

Lalu sosok hitam muncul dari kegelapan, sapuan angin kembali melewati pipi Yu Nan dengan lembut bersamaan dengan keempat rantai yang mengikatnya patah. Secara alami Yu Nan jatuh ke tanah setelah hal yang membelenggunya terlepas.

Luo Er segera sadar kembali dan menggeram: "Putra Mahkota Situ..."

Baik Yu Nan dan Hao Han agak kaget. Putra Mahkota Situ katanya? Situ Ziqin??

Seingat Yu Nan, karena kerajaan Yue tempat dimana Situ Ziqin tinggal tengah dengan terang-terangan mengibarkan bendera perang dengan kerajaan Jing, menyelamatkan nya hanya terlihat seperti sesuatu menjadi tidak benar.

Kemudian keraguan nya di pecahkan oleh satu kalimat dari Putra Mahkota: "Luo Er, aku memutuskan untuk berhenti mengikutimu."

Yu Nan dan Hao Han: "...." mereka dalam konspirasi?!

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now