51.

982 185 25
                                    

"Oh iya, Yang Mulia Kaisar mengirimkan surat untuk Yang Mulia."

Kegelisahan Yu Nan sedikit banyak berkurang ketika menerima sebundel kain dari Hao Han, dia dengan senang hati menerimanya.

Yu Nan duduk di meja disamping jendela sambil membuka kain di atas meja kecil, "Apakah Kaisar sudah tiba di perbatasan?"

Hao Han masih di luar jendela, menjawab dengan hormat: "Belum Yang Mulia, diperkirakan Keagungan akan sampai satu-dua hari lagi."

"Begitu.."

Dari Ibukota ke perbatasan cukup jauh, biasanya butuh empat sampai lima hari jika mengambil perjalanan biasa. Dan butuh tiga sampai dua hari jika mengambil rute tercepat. Jelas, Kaisar memilih yang terakhir karena itu lebih efisien dan juga dalam keadaan darurat.

Yu Nan dengan riang mulai membaca apa yang tertulis: "Aa.. nghh.. hmm..."

Hao Han: "?"

Yu Nan melotot kearah Hao Han: "Balik badanmu!"

Hao Han: "...." Bahkan di jarakku mana bisa aku melihat suratmu... tapi masih menurut untuk membelakangi jendela.

Yu Nan memusatkan perhatian pada tulisan cantik namun tegas yang tergurat di atas kain, terlihat menawan dan kejam dengan sentuhan lembut yang diam-diam Yu Nan rasakan, persis seperti karakternya.

Aku belum melihatmu selama satu setengah hari tapi sudah sangat merindukanmu, Permaisuri ku.

Kalimat pertama terlalu banyak untuk Yu Nan terima, jantungnya tidak tahan!

Entah kenapa aku selalu merindukanmu. Sosokmu selalu terbayang, bahkan dalam tidur ayamku. Tidakkah kau pikir bahwa mungkin aku terkena penyakit?

Yu Nan tersenyum lebar, membatin: "Penyakit babi!"

Aku merasa... aku harus segera memeriksakan diriku ke Tabib Tua istana. Khawatir saat perang, ketika melihat darah.. aku malah mengingatmu dan terangsang.

Tiba-tiba Yu Nan tidak tahu harus meletakkan tangan nya dimana, wajahnya memerah seperti kepiting. Dia tidak dapat membantu tetapi mengingat kembali kenangan berantakan pertamanya. Yu Nan saat itu berniat kabur namun ia mampir terlebih dahulu ke istana Kaisar untuk memberikan hukuman pertama dan terakhir nya pada 'suami' nya ini, tidak berharap bahwa dia akan di tembus hingga berdarah, dan dilemparkan kesana-kesini hingga pagi!

Mengusir semua kenangan memalukan, Yu Nan kembali memusatkan perhatian nya di akhir kalimat. Dan mau tidak mau tersenyum lebar sekali lagi. Yu Nan segera mengambil surat kain baru dan kuas, lalu menulis. Ketika itu selesai, dia memberikan kepada Hao Han untuk dikirim kembali pada Kaisar.

Berpikir sejenak, Yu Nan memerintahkan Hao Han untuk menunggu setengah jam lagi. Baru ketika Yu Nan merasa cukup menulis, dia menyerahkan lebih dari sepuluh kertas pada Hao Han.

Hao Han: "....." aku merasakan sesuatu yang tidak beres.

Surat-surat itu sampai kepada Kaisar satu hari kemudian. Awalnya Kaisar pikir tumpukan itu adalah sampah, tidak mengira bahwa istrinya terlalu antusias dan memberikan nya sekaligus.

Dan isinya;

"Yang Mulia kau pervert!"

"Yang Mulia kau crazy!"

"Kaisar stupid!!"

"Apakah bapakmu adalah pujangga? Atau Nenekmu seorang playgirl? Ungkapan mu terlalu membuat diabetes! Berhenti menyalurkan penyakitmu pada ku! Kaisar bastard!!"

King Consort (BL) ✅Where stories live. Discover now